‘’Perbuatan yang didasarkan pada perasaan
cinta dan kasih saying akan selalu menyertakan hati didalamnya’’
Hati Yang Sempurna
Suatu hari seorang
anak bermimpi seolah olah setiap orang bisa melihat bentuk hati orang lain,
termasuk hatinya sendiri. Sekilas,ia sangat mengagumi dan terheran heran dengan
suasana tersebut. Laluia mngelihkan pandangan ke dadanya sendiri.ia mendapati
hatinya merah jambu utuh dan berkilauan.
‘’Hati yang sempurna’’
katanya dengan bangga, ‘’tak bercacat dan tanpa noda’’.
Kemudian ia
melangkahkan kakinya keluar dan mengamati hati orang orang disekitarnya. Ada
hati yang terpancar indah seperti pemiliknya, ada yang terluka, besar,kecil dan
sebagainya.
‘’wowww luar biasa !
‘’teriaknya
Si anak semakin yakin
bahwa hatinya yang paling sempurna, karena ia tak melihat hatilain yang lebih
indah dari miliknya.
Namun, hal itu tidak
berlangsung lama. Tiba tiba ia terpaku melihat seorang wanita tua yang
menggunakan penutup kepalanya, sehingga wajahnya hamper tidak terlihat. Wanita tua
itumemiliki hati yang sangat besar, tetapi tak berbentuk. Anak tersebut heran,
mengapa banyak sekali lubang menganga di hati wanita tua itu? Si anak berjalan
mendekatinya ,kemudian bertanya.’’Mengapa hatimu tak seindah hatiku?’’
Si wanitatua menjawab
,’mungkin karnakamu masih kecil dan belum memahami dunia’’
Setiap aku mencintai
seseorang aku menyayat hatiku dan kuberikan kepadanya. Begitu juga saat aku
menolong orang lain, selalu ada serpihan hati yang kubagi untuknya. Namu ada
saatnya juga orang orang membagi hati kepadaku untuk menutup setiap luka
dihatiku. Olehkarnaitu hatikulebih besar dari hatimu.sekalipun bentuknya tidak
jelas. Memang tidak semuanya mau berbuat demikian. Itulah sebabnya masih banyak
lubang yang menganga dihatiku. Sekarang lihatlah, hati siapa yang lebih indah.
Hatiku atau hatimu? Mendengar penjelasan wanita tua tersebut, anak itu
tertegun. Ia mulai menyadari bahwa hati wanita tua itu jauh lebih sempurna
disbanding hatinya. Luka, cacat, dan banyaknya tambalan dihatinya itu justru menjadikan
lebih indah dan lebih besar dari miliknya. Setiap lubangnya seolah olah
berbicara tentang cinta dan ketulusan dikehidupan yang ia jalaninya. Sejenak,
ia mulai mengamati wajah wanitatua itu.ia terperanjat setelah tahu bahwa wanita
tua itu adalah ibunya sendiri.
Sumber : buku Lima Menit Saja karya John Rinaldi
Bogor, 06 Juli 2014
1 komentar:
waww keren wi..
:P
Posting Komentar