RSS

Ramadhan #8


Semangkuk Nasi Putih
Suatu seja, ada seorang pemuda yangkelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepa sebuah rumah makan cepat saji di kota Metropolitan, menuggu pengunjug restoran agak sepi. Dengan sikap segan dan malu malu, pemuda itu memasukki restoran.
‘’Tolong sajikan semangkuk nasi putih untuk saya’’ katanya kepada pemilik rumah makan dengan kepala tertunduk.
Sepasag suami istri pemilik rumah makan itu terkejut, karea pemuda ini tidak memesan lauk pauk apapun. Lalu mereka menghidangkan semangkuk penuh nasi putih pesanannya. Ketika si pemuda menerima nasi putih dan aka menyerahkan uang, ia berkata dengan pelan ,’’ dapatkan ibu menyiramkan sedikit kuah sayur di atas nasi saya?’’
Istri pemilik rumah makan itu berkata ‘’ ambil saja apa yang kamu suka, tidak perlu bayar!’’
Sebelum makanannya habis , berbisik dalam hatinya , kuah sayur gratis. Lalu ia memesan semangkuk laginasi putih.
‘’semangkuk tidak cukup, aku akan memberikanmu nasi lebih banyak,’’ ujar si pemilik rumah makan sambal tersenyum ramah.
‘’Maaf nasi tidak untuk saya makan sekarang. Tetapi , akan saya bawa pulang, dan besok akan menjadi makan siag saya dikampus,’’ jawab si pemuda.
Mendegar perkataan pemuda itu, pemilik rumah makan tersebut berpikir bahwa ia berasal dari keluarga miskin yang datang ke kota demi menuntut ilmu, mencari uang sendiri untuk kuliah, dan kini sedang dalam kesulitan keuangan. Membayangkan kesulitan yang sedang dialami  si pemuda, pemilik rumah makan itu menaruh simpati kepadanya, lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur yang disembunyikan dibawah nasi tersebut, sehingga sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih, dan memberikannya kepadasi pemuda.
Melihat hal hal itu,istrinya bertanya .’’Megapa dagig dantelurnya disembuyikan dibawah asi?’’
‘’Jika ia melihat kita menaruh lauk di nasinya, tentu ia akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, dan bisa jadi ia akan tersinggung. Akibatnya , ia tidak akan datang lagi. Jikaia datag ketempatlai untuk membeli nasi putih, ia akan kekurangan gizi untuk kuliah.’’
‘’Kamu sungguh baikhati ,menolong orang sekaligus menjaga perasaannya lagi’’ puji sag istri.
‘’Terima kasih , saya sudah selesai makan’’ ,lalu pemuda itu pamit kepada mereka. ‘’Besok singgah lagikesini, kamu harus tetap bersemangat!’’ kata mereka sambal melambaikan tangan.
Mata pemuda itu berkaca- kaca, ia terharu atas kebaikan pasangan suami istri tersebut. Sejak saat itu, setiap soreia singgah ke rumah makan mereka , dan seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebugkus untuk bekal keesokan harinya. Sudah pasti nasi yang dibawa pulag setiap hari terdapat lauk pauk yang tersembunyi di balik pembungkus nasi. Hal itu berlangsung hingga sang pemuda menyelesaikan kuliahnya. Sejak selesai kuliah hingga 20 tahun kemudian, pemuda itu tidak pernah muncul lagi.
Suatu hari , ketika pasangan pemilik rumah makan itu berusia 50 tahun , pemerintah melayangkan sebuah surat pemberitahuan bahwa rumah makan mereka harus digusur. Sontak , hal itu membuat mereka kehilanga mata pencaharian, sementara anak mereka satu satunya masih butuh dana untuk menyelesaikan studinya diluar negri. Keadaan ini membuat mereka panic.
Beberapa hari sejak tempat usaha mereka digusur, seseorang datang bertamu dirumah mereka. ‘’Apakabar bapak dan ibu’’? saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan. Direktur kami mengundang bapak dan ibu untuk membuka kantin di perusahaan kami. Perusahaan kami telah menyidiakan semuanya, kalian hanya perlumembawa koki dan keahlian kalian kesana. Keuntunganya akan dibagi dua dengan perusahaan.
‘’Maaf kalau boleh tahu, siapakah direktur di Perusahaan anda? Mengapa beliau sangat baik kepada kami?’’ Tanya pasangan suami istri itu dengan terheran heran.
‘’Kalian adalah penolong dan kawan terbaik yang perah dikenal oleh direktur kami?’’  Selama kuliah ia paling suka maka telur dan dendeg buatan kalia, hanya itu yang saya tahu, yang lainnya bisa Bapak dan Ibu tanyakan secara langsung saat bertemu dengannya.’’
Akhirnya , pasangan suami istri itu bertemu si pemuda yang 20 tahun lalu sering makan semangkuk nasi putih milik mereka. Ternyata, setelah bersusah payah selama 20 tahun ,  pemuda itu dapat membangun kerajaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses. Dia merasa kesuksessannya pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri itu. Jika mereka tidak memebantunya , dia tidak mungkin dapat menyelesaikan kuliahnya da menjadi sukses seperti saat ini.
Setelah berbincang bincang, pasangan itu pamit. Si pemuda itu berdiri dari tempat duduknya , membungkuk dan berkata, ‘’Semangat , Ya! Perusahaan ini tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok!’’


‘’ Tidak ada amal baik yang berakhir sia sia. Allah maha melihat sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan, dan dia akan mencatatnya hingga saatnya kita peroleh balasan dari kebaikan tersebut. Maka hiasilah hidup ini, dengan berbagai amal kebaikan. Sebuah perbuatan idah yang paling mengharukan’’

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar