‘’ Belajar menjadi manusia yang jujur terhadap perasaan
sendiri , dan belajar utnuk mampu membuka pintu hati seluas mungkin terhadap
cinta serta memberi maaf kepada seseorang yang pernah menyakiti kita’’
Belajar Menulis di atas Pasir
Dua sahabat karib
sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan ,mereka bertengkar
dank arena luapan emosi , salah seorang dari mereka menampar pipi sahabatnya.
Orang yang terkena tamparan merasa sakit hati. Namun , ia tak membalasnya,
bahkan sepatah kata pun tak keluar dari bibirnya. Yang ia lakukan hanyalah
menulis di atas pasir ; ‘’Hari nin, sahabat terbaikku menampar pipiku’’.
Mereka terus berjalan
sampai disebuah oasis, lalu mandi disana. Orang yang pipinya terkena tamparan
tadi mencoba berenang, namun nyaris tenggelam. Ia berhasil diselamatkan oleh
sahabat yang telah menamparnya. Ketika ia mulai siuaman dan rasa takutnya
hilang , ia menulis disebuah batu ; ‘’Hari ini sahabat terbaikku telah
menyelamatkan jiwaku’’
Sahabat yang
menolongnya bertanya ‘’ mengapa setelah aku melukai hatimu, kau menuliskannya
diatas pasir. Dan sekarang kau menulis pertolonganku di atas batu?’’
Temannya menjawab
sambal tersenyum ,’’ketika seorang sahabat melukai kita, kitaharus
menuliskannya diatas pasir, agar angina maaf datang berhembus dan menghapus
tulisan itu. Dan , bila sesuatuyangluar biasa terjadi, kita harus memahatnya di
atas batu hati kita, agar tidak lenyap tertiup
angin’’
Bogor , 04 Juli 2014
0 komentar:
Posting Komentar