RSS

Ini Kisahnya (JBMJ)

Suatu Kisah.............
@Brili Agung Zaky Pradika (JBMJ)
Kisah yang menceritakan tentang lamaran seorang pemuda kepada gadis pujaannya dan bagaimana dia menghadapi jawaban jawaban dari calon mertuanya
Mereka, adalah lelaki dan perempuan yang begitu berkomitmen dengan agamanya. Melalui ta’aruf yang singkat dan hikmat mereka memutuskan untuk melanjutkan menuju khitbah. Sang lelaki harus maju menghadapai lelaki lain, yaitu ayah sang lelaki perempuan. Inilah tantangan yang sesungguhnya. Singkat cerita...disuatu pagi di sebuah rumah, disebuah ruang tamu, seorang lelaki muda menghadapi seorang lelaki setengah baya, untuk merebut sang perempuan muda, dari sisinya.
‘’Oh jadi kamu yang akan melamar putri saya??’’ tanya sang Bapak.
‘’Iya Pak,’’jawab pemuda.
‘’Apakah kamu telah mengenalnya dalam-dalam?’’ tanya sang Bapak sambil menunjuk anak perempuannya.
‘’Ya Pak, sangat mengenalnya,’’ jawab pemuda mencoba meyakinkan.
‘’Lamaranmu kutolak, berarti engkau telah memacarinyasebelumnya? Tidak bisa. Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan yang diawali deng model seperti itu!’’ balas si Bapak\
Si pemuda tergagap,’’Enggak kok pak, sebenarnya saya hanya kenal sekedarnya saja, ketemu saja baru sebulan yang lalu.’’
‘’Lamaranmu kutolak, itu seperti membeli kucing dalam karung, aku tak mau, nanti kau gampang menceraikan anakku karna kautak mengenalnya.’’
‘’Jangan-jangan kau ngk tau aku ini siapa?’’tambah si Bapak dengan keras.
Ini situasi yang sulit. Sang perempuan membantu sang lelaki dengan berbisik ke Bapaknya, ‘’ Ayah, dia dulu aktivis.’’
‘’Kamu dulu aktivis ya?’’ tanya si Bapak lagi.
‘’Ya pak, saya dulu sering memimpin aksi demonstrasi anti Orba di kampus,’’ jawab pemuda dengan percaya diri.
‘’lamaranmu kutolak, Nanti kalau kamu lagi kecewa dan marah sama istrimu. Kamu bakal mengerahkan rombonganteman-temanmu untuk mendemo rumahku ini.’’
‘’Anu pak, ngkkok. Wong dulu demonya juga Cuma kecil-kecilan. Banyak yang ngk datang kalau saya suruh berangkat.’’
‘’Lamaranmu kutolak, wong..ngatur temanmuaja ngk bisa gimana maungatur keluargamu?’’
Sang perempuan berbisik lagi kepada ayahnya, ‘’Ayah , dia pinter lho.’’
‘’Kamu lulusan mana?’’
‘’Saya lulusan Akademi Kimia Analisis Bogor Pak, AKA it salah satu kampus terbaik di Indonesia dalam bidang Kimia Analis pak.’’
‘’Lamaranmukutolak. Kamu sedang menghina saya yang Cuma lulusanSTM iniya,??menganggap saya bodohkan?’’
‘’Enggak kok Pak.wong saya ngk pinter2 amat. IP-nya juga Cuma duakoma Pak,’’
‘’Hah, lamaranmu kutolak. Kamu saja bego gitu gimana bisa mendidik anak-anakmu kelak?’’
Bisikan itu datang lagi, ayah dia sudah bekerja lho,’’
‘’Jadi kamu sudah bekerja?’’
‘’Iya Pak, saya bekerja Marketing .keliling  dari kotake kota saya Pak.’’
‘’Lamaranmu kutolak,kalau kamukeliling dan jalan jalan begitu, kamu ngk bakal sempat memperhatikan keluargamu.’’
‘’Anu kok pak,kelilingnya jarang-jarang.wongprodknya ngk terlalu laku.’’
‘’Lamaranmu kutolak,kamu mau kasih makan apa keluargamu,kalau kerja saja ngk becus begitu.?’’
Bisikankembali, “ Ayah yang pentingkan dia bisa membayar maharnya.’’
‘’Rencanannya maharmu apa?’’
‘’Seperangkat alat sholat Pak.’’
‘’Apa,hanya seperangkat alat sholat?maaf kami sudah punya banyak. Lamaranmu kutolak.’’
‘’Tapi sayasiapkan juga emas satu kilogram dan uang lima puluhjuta pak.’’
‘’Lamaranmu kutolak. Kau pikir aku itu matre, danmenukar anakku dengan emas dan uang begitu?maaf anakmuda, itubukan caraku.’’
Si anak putri berbisik lagi kepada bapaknya, ‘’Dia jago Itlho pak.’’
‘’Kamu bisa internet?’’
‘’Oh iya pak, saya rutin pakai internet. Hampir setia hari lho pak saya nge-net.’’
‘’Lamaranmu kutolak,nanti kamu Cuma nge-netthok.menghabiskan anggaran untuk ng-net dan ngk ngurus anak istrimu di dunia nyata.’
;;tapi sayang-net Cuma ngecek email saja kok pak.’’
‘’Lamaranmu kutolak,jadi kamu ngk ngerti  facebook, twitter ,Blog,Youtube, ?aku ngk mau punya mantu gaptek gitu.’’
‘’Bisikan, ‘’tapi Ayah...’’
‘’kamu kesini tadi naik apa?’’
‘’Mobil pak’’
‘’Lamaranmu kutolak, kamu mau pamer kekayaan ya? Itu namanya riya. Nanti hidupmu juga bakal boros. Harga BBM kan makin naik.’’
‘’Anu saya Cuma nebeng mobilnya temen kok pak,saya ngk bisa nyetir.’’
‘’Lamaranmu kutolak,lha nanti kamu minta diboncengin istrimu juga? Ininamanya payah.memangnya anakku sopir?
Bisikan, ‘’Ayah,,’’
‘’kamu merasa ganteng ya?’’
‘’Ngk pak, biasa saja kok pak.’’
‘’Lamaranmu kutolak, mbok kamungaca dulu sebelum melamar anakku yang cantik ini.
‘’Tapi,pak..dikampung sebenarnyabanyak pula yang naksir sayakok pak.’’
‘’Lamaranmu kutolak,kamu berpotensi playboy. Nanti kamu bakalselingkuh.’’
Sang perempuan kini berkaca-kaca, ‘’Ayah tak bisakah engkau tanyakan soal agamanya,selain tentang harta dan fisiknya.?’’
Sang bapak menatap wajah sang anak,kemudian menatap sang pemuda yang sudah menyerah pasrah.
‘’nak, apakah engkau hafal  satu ayat Al-Qur’an dan Hadist?’’
Si pemuda telah putus asa, taklagi mersa punya sesuatu yang berharga
Pada soal ini pun ia menyerah,jawabnya,;; Pak, dari 30 juz saya Cuma hafal jus ke 30,itupun yang pendek-pendek. Hadist pun Cuma dari Arba’in yang terpendek pula.’’
Si bapak pun tersenyum,Lamaranmu kutrima anak muda. Itu cuku. Kau lebih hebat dari ku, agar kau tahu saja, membacanya saja pun aku masih tertatih,’’
Mata sang muda ikut berkaca-kaca---
Perjalanan kehidupan pun berlanjut...

# Kisah yang lucu, tapi semoga bermanfaat
Dari tulisan Kak Brili Agung Zaky pradika.

Di kutip dari buku #JBMJ nya kak Brili. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

OKPK 2013 ( Beer Lambert )

Beer Lambert


Ehm Ehm... sebelum masuk ketopik, pengen triak jargon dari OKPK 2013
OKPK 2013.......CERDAS, KRITIS, BERSINERGIS
Beer Lambert,,,,,,BIKIN HIDUP, LBIH HIDUP, SIAPPP,,, itu adalah jargon dari klompok beer lambert, awal mula terbentuk nama itu ketika mereka dikumpulkan  di sebuah GOR Kampus AKA Bogor, untuk mengikuti serangkaian OKPK ( Orientasi Kemahasiswaan dan pengenalan Kampus ) yang diselenggarakan dari pihak akademik dan dibantu oleh panitia2 lain dari Mahasiswa AKA. 
Ciri khas dari Beer Lambert atributnya serba pink deh, dari name tage warna pink, buku okpk  warna pink, untung ajah muka ga ikutan pink.hhe..dan itu adalah seperangkat peralatan wajib yang harus dibawa selama Kegiatan OKPK berlangsung.
For Example
 Bagi yang melanggar akan dikenai sanksi, upzzz termasuk K-bingnya juga kena, kenangan yang tak terlupa juga, ketika ingin memasuki kampus dipinggir jalan menuju kampus terdengar triakan triakan yel-yel, jargon, lagu-lagu penyemangat mahasiswa seperti totalitas perjuangan, Hymne AKA, Mars AKA, dan Hitam putih. sungguh dengan semangat dan antusias mereka mengikuti okpk ini.
Iya memang...OKPK berlalu tapi karya yang dihasilkan tidak akan pernah padam dan akan trus menyala. Tak henti-hentinya selalu menghasilkan sebuah karya walau dalam bentuk tulisan.
Ini buktinya, Maba AKA Bogor di okpk 2013, bisa menulis catatan singkat tentang dirinya, =D
Ini adalah autobiografi dari d-bing Beer Lambert , selamat membaca kawann

Autobiografi milik Hana Ulfah Amanda Maba OKPK 2013 klompok Beer Lambert

Nama saya Hana Ulfah Amanda. Saya anak pertama dari dua bersaudara. Saya lahir di depok juga pernah tinggal di Jakarta. Setelah mengembara ke berbagai daerah akhirnya saat SMA saya pindah ke cibinong Bogor sampai sekarang. Bisa dibilang sejak SMA hidup saya keras.
Setiap hari saya bulak balik kabupaten-kota karna saya berskola di sekolah menengah kejuruan Analis Kimia YKPI Bogor. Jika naik umum menghabiskan kira - kira satu setengah jam perjalanan, dan jika naik kendaraan pribadi alias motor kira-kira menghabiskan satu jam perjalanan.
Jadi setengah enam pagi saya harus sudah berangkat dari rumah, itu       pun saya akak telat sampai sekolah. Jika tidak ingin telat saya harus berangkat jam lima pagi dari rumah.
Perjuangan saya belum berakhir. Di sekolah saya harus berkutat dengan pelajaran-pelajaran kimia karna itulah dasar sekolah saya “sekolah menengah analis kimia.”
Saya benar-benar merasakan perjuangan saya saat kelas sepuluh. Karna saya masih kaget dengan pelajaran-pelajaran tersebut. Pelajaran tersebut cukup sulit. Terbukti nilai saya jatuh saat semester satu.
Walaupun capek baik badan maupun akal, baik jasmani maupun rohani. Tapi saya pantang menyerah karna Allah, tuhan saya yang menciptakan saya telah berjanji melalui ayatnya “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum tersebut mengubahnya.”
Saya ingin nasib saya, nasib agama saya dan nasib bangsa saya lebih baik lagi. Ayat tersebut betul-betul memotivasi hingga akhirnya saya pernah mendapat rangking dua, empat dan lain-lain.
Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun saya lewati di sekolah menengah kejuruan Anals Kimia YKPI Bogor tak terasa saya sudah lulus, senang sekali dapat lulus dengan nilai yang membanggakan.
Setelah lulus saya melewati dilema yang berkepanjangan karna saya menghadapi pilhan yang sangat berat yaitu : kerja terlebih dahulu atau kuliah terlebih dahulu. Dan akhirnya saya memilih untuk kuliah karna saya ingin sekal mengembangkan diri saya dan kedua orang tua saya juga mendukung keputusan saya.
Sebenarnya saya sudah sangat  tidak mau merepotkan kedua orang tua saya karena biaya kulah yang tidak terhitung murah. Kadang saya berfikir jika saya berkerja saya akan dapat penghasilan akan tetapi saya akan diam di tempat dan tidak berkembang.
Lain hal nya jika saya kulah. Saya akaln melesat (berkembang) lebih jauh dari pada ketika saya harus berkerja. Dan saya akan jauh lebih sukses karna perkembangan saya tersebut.
Semoga kedua orang tua saya diberikan rezeki yang berlimpah agar dapat mengulahkan saya. Dan saya akan berusaha (belajar) sekuat tenaga serta dengan sungguh-sungguh sehngga saya mendapatka hasil yang terbaik untuk membanggakan kedua orang tua saya. Saya yakin Allah pasti menolong saya dan kedua orang tua saya.
Oke pilhan saya adalah jatuh kepada kuliah.  Akan tetapi tidak sampai disitu dilemma saya berakhir. Saya mengalami dilemma yang berkepanjangan (lagi). “Kuliah dimanakah saya?” pertanyaan tersebut terus membayangi pikiran saya.
Sempat terbesit dalam benak saya untuk pindah jalur alias kuliah di jurusan yang tidak ada hubungannya dengan sekolah saya yaitu sekolah menengah kejuruan analis kima YKPI Bogor.
Tetapi saya berfikir kembali jika hal itu saya lakukan saya akan terlalu berat menjalankan mata kuliah karna harus memulainya dari awal kembal. Dan itu memerlukan kerja keras yang sangat-sangat tinggi.
Akhirnya saya putuskan untuk mengambil mata kulah yang ada hubungannnya dengan keahlian saya yaitu analis kimia. Lalu “di kampus manakah
saya akan kuliah?” sudah barang tentu semua anak ingin kuliah di universitas Indonesia atau institut pertanuan bogor dan persaingan disana pasti sangat ketat. Guru saya pernah bilang, jika ingin berhasil SNMPTN cari universitas yang tidak terlalu unggul karna persaingannya tidak terlalu ketat.
Pilihan saya jatuh kepada universitas negreri malang dan Universitas pendidikan Indonesia. Saya mengambil jurusan kimia dan pendidikan kima. Jurusan tersebut sangat dekat dengan keahlian saya.
Selain mendaftar SNMPTN saya juga menaftar di akadem kima analisis dan poltekes kemenkes Jakarta III jurusan analisa farmasi dan makanan. Sebenarnya akademi kimia analisis aalah cita-cita saya semenjak saya SMA, saya sangat ingin uliah di kampus tersebut.
Pengumuman SNMPTN tiba, sebenarnya saya tidak terlalu mengharapkan untuk lulus SNMPTN karna kota malang maupun kota bogor merupakan kota yang cukup jauh dari Bogor.
Orang tua saya kurang menyetujui saya untuk kuliah disana. Dan benar saja saya tidak lulus SNMPTN . baik di Universitas Negeri malang maupun di Universitas Pendidikan Indonesia.
Orang tua saya juga kurang setuju jika saya kuliah di Poltekes Jakarta III jurusan analsa farmasi dan makanan karna terlalu jauh jika harus bolak balk Jakarta bogor. Dan benar saja saya tidak lulus di poltekes Jakarta III
          Dan Alhamdulllah saya lulus di Akadem Kima Analisis seleksi rapot. Restu orang tua memang mempunyai andil yang besar dalam hidup saya. Sebagai bentuk rasa syukur saya, saya akan belajar dengan sungguh-sungguh di Akademi Kimia Analsis dan saya yakin Allah pasti menolong saya.

Ada satu lagi nihhh Autobiografi dari Muftia ( Maba OKPK 2013, klompok Beer Lambert )
Nama saya Muftia Hanani, saya lahir di Singkawang pada tanggal 28 Maret tahun 1995. Ayah saya bernama Dudi Rosidi, ayah saya lahir di Majalengka pada tanggal 25 januari tahun 1969. Ibu saya bernama Sarsiti lahir di Klaten pada tanggal 24 februari tahun 1965.
Orang tua saya atang dan bertemu di Kalimantan ketika di transmigasikan untuk perataan guru di Kal-Bar. Saat itu oorang tua saya benar-benar memulai kehidupan dari awal. Pada saat itu kota kelahiran saya Singkawang belum seramai sekarang.
Satu tahun 5 bulan setelah saya lahir, ibu saya melahirkan adik saya yang bernama Muflih Muhammad Rasyid pada tanggal 1 Agustus, saat itu kami sedang berada di kota kelahiran ibu saya di Sribit, Klaten. Beberapa bulan kemudian kami kembali ke Singkawang dan kami tinggal di rumah seorang nenek yang sekarang sudah saya anggap nenek saya sendiri.
Adik kedua saya yang bernama Mufid Muhammad Hanif lahir pada tanggal 19 Maret tahun 1998 di Singkawang. Kota Singkawang sudah mulai ramai dan kami mengontrak di sebuah rumah di jalan Pramuka, tidak jauh dari rumah pertama orang tua saya. Tapi ketika adik saya lahir ibu saya sakit dan tidak bisa merawatnya jadi selama beberapa bulan adik saya dititipkan di rumah nenek saya di Klaten.
Alhamdulillah kondisi ekonomi keluarga kami meningkat beberapa tahun kemudian jadi orang tua saya membangun sebuah rumah yang tidak jauh juga dari rumah pertama kami, rumah itu berada di tepi jalan dan ada pohon jambu mawar favorit saya di halaman kami. Dan sebelum rumah kami selesai di bangun, adik saya yang paling kecil lahir pada tanggal 29 September 2004.
         
Perjalanan pendidikan saya dimulai dari TK Aisyiah, 1 tahun kemudian saya lulus TK dan masuk ke MI.Muhammadiyah. Saat pertengahan kelas satu SD mata saya mulai rabun. Jadi saya memakai kacamata. Sejak saat itu saya jadi malas bermain dan berolahraga keluar rumah padahal sebelumnya saya sangat senang main dihutan-hutan, itu karna terganggu kacamata dan teman-teman saya mengolok saya mata empat saat itu saya malu tapi sekarang saya bingung kenapa saya malu saat itu.
Setelah lulus SD saya masuk ke SMP Negeri 3 Singkawang. Makin lama saya semakin jadi anak malas dan tidak suka bersosialisasi, saya bahkan hanya hapal nama teman-teman sekelas saya dan beberapa teman kelas lain. Dan kalau ada kegiatan ekstra saya sering sengaja datang terlambat.
Saya masuk SMA pada tahun 2010 di SMA tempat ibu saya mengajar. Sampai SMA pun saya masih belum berubah, tetap anak malas dan tidak bisa bertanggungjawab bahkan untuk urusan sendiri. Saya belajar hanya saat di sekolah dan saat ulangan hampir tiba. Walaupun begitu nilai saya termasuk baik jadi bagaimananpun saya tau itu adalah kesalahan, saya masih belum menyadari saya harus berubah.
Ketika ujian tiba kondisi kesehatan saya sedang tidak baik jadi saya tidak bisa belajar dengan maksimal. Saya menyesal telah menyian-yiakan waktu sehat yang saya punya sebelum ujian tiba.
Saya mendaftar di AKA atas saran teman saya. Karna saya suka pelajaran kimia dan kebetulan kedua orang tua saya guru kimia jadi saya tertarik mendaftar di AKA. Selain AKA saya juga mendaftar di UII melalui jalur rapot di prodi farmasi dan kedokteran. Dan melalui jalur SNMPTN saya mendaftar di UNTAN  prodi kedokteran dan di UGM prodi farmasi.
          Pengumuman dari AKA yang pertama keluar dan saya di terima di sini. Beberapa hari kemudian pengumuman dari UII keluar dan saya di terima di prodi farmasi. Daftar ulang di AKA tanggal 7 juni, di UII tanggal 27 april, dan pengumuman SNMPTN tanggal 28 april, saya adalah orang yang berfikiran pendek saya memutuskan untuk tidak mengambil UII karna masih menunggu pengumuman SNMPTN dan waktu daftar ulangnya terlalu cepat.
Tanggal 28 april saya mengecek pengumuman SNMPTN dan saya dinyatakan tidak lulus. Saya tidak kecewa tapi saya melihat kekecewaan di wajah kedua orang tua saya. Saya tau betul kalau ibu saya ingin saya masuk ke UGM, selain ibu saya adalah alumni UGM, kota Yogja juga dekat dari desa nenek saya, tapi saya sedang tidak berfikiran panjang saat itu, saya adalah orang yang bertindak hanya berdasarkan mood saja, saat itu saya tiba-tiba yakin kalau saya ingin masuk ke AKA, ditambah saya malas mengikuti ujian masuk tertulis.
Ibu saya bertanya berkali-kali apakah saya yakin mau mengikuti pendidikan di AKA, dan saat itu saya yakin sekali. Akhirnya orang tua saya mengizinkan saya untuk kuliah di sini.
          Saya tiba di Bogor pada tanggal 4 juni, saya dan ayah saya menginap di tempat teman ayah saya. Rasanya saya ingin langsung pulang ke singkawang, saya merindukan ibu dan adik-adik saya. Dan saya meragukan keyakinan saya, saat itu rasanya saya ingin pulang dan mencoba mengikuti ujian masuk tertulis. Tapi saya mencoba meyakinkan diri untuk tidak mundur.
Pada saat saya melihat kota bogor pada siang hari yang macet dan ramai ini sangat berbeda dengan kota kelahiran saya, saya merasa tidak cocok dan semakin ingin pulang saja.
Pada suatu saat saya merenung, saya rasa bersalah mermengingat kekecewaan di wajah orang tua saya, saya tidak akan pernah bisa berubah kalau saya kembali atau berada di dekat orang-orang yang biasa membantu saya.
Saya berjanji akan berusaha menjadi anak baik dan membanggakan orang tua saya. Walaupun sampai sekarang saya masih menjadi anak yang tidak bertanggung jawab, saya akan berusaha J

Wassalammu’alaikum Wr. Wb

ekh,,,, ada yang lagi narsis, siapa tuh?????


kesan-kesan d-bing setelah OKPK berlangsung







OKPK telah usai, lega sudahhhh dan sekarang kalian resmi menjadi Mahasiswa Akademi Kimia Analisis Bogor /2013
Congratulations......
jangan lupakan Beer Lambert ya...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berbagi Dari Teman

Inspiring, kudapatkan dari teman di facebook
By Widya P. Putri

THE POWER of HOUSEWIFE 

Salam kenal, saya seorang mahasiswa yang bercita-cita untuk menjadi Ibu rumah tangga (walaupun sekarang belum menikah, hehe). Untuk teman-teman yang punya cita-cita yang sama dan untuk siapapun calon Ibu serta para Ibu, saya punya cerita inspiratif dari seorang ibu rumah tangga. Berikut saya repost catatan saya Semoga bermanfaat dan mohon kritik sarannya.

Tiga anaknya tidak sekolah di sekolah formal layaknya anak-anak pada umumnya. Tapi ketiganya mampu menjadi anak-anak teladan, dua di antaranya sudah kuliah di luar negeri di usia yang masih seangat muda. Saya cuma berdecak gemetar mendengarnya. Bagaimana bisa?

Minggu (21/ 7) lalu, saya mengikuti acara Forum Indonesia Muda (FIM) Niat awalnya mau nabung ilmu. namun inspirasi pembicara yang paling saya tunggu ternyata berhalangan hadir. But, th Semua pembicara yang hadir memang sangat inspiring, tapi saya benar-benar dikejutkan di sesi terakhir. Tentang parenting. Awalnya saya pikir sesi ini mau membicarakan apa gitu. Do you know actually? It talks about a success and inspiring housewife. Saya langsung melek. Lupa lapar. Like my dreaam becomes closer. 

Namanya Ibu Septi Peni Wulandani. Kalau kalian search nama ini di google, kalian akan tahu bahwa Ibu ini dikenal sebagai Kartini masa kini. Bukan, dia bukan seorang pejuang emansipasi wanita yang mengejar kesetaraan gender lalala itu. Bukan.

Beliau seorang ibu rumah tangga profesional, penemu model hitung jaritmatika, juga seorang wanita yang amat peduli pada nasib ibu-ibu di Indonesia. Seorang wanita yang ingin mengajak wanita Indonesia kembali ke fitrahnya sebagai wanita seutuhnya. Dalam sesi itu, beliau bercerita kiprahnya sebagai ibu rumah tangga yang mendidik tiga anaknya dengan cara yang bahasa kerennya anti mainstream.It’s like I’m watching 3 Idiots. But this is not a film. This is a real story from Salatiga, Indonesia.
Semuanya berawal saat beliau memutuskan untuk menikah. Jika ada pepatah yang mengatakan bahwa pernikahan adalah peristiwa peradaban, untuk kisah Ibu Septi, pepatah itu tepat sekali. Di usianya yang masih 20 tahun, Ibu Septi sudah lulus dan mendapat SK sebagai PNS. Di saat yang bersamaan, beliau dilamar oleh seseorang. Beliau memilih untuk menikah, menerima lamaran tersebut. Namun sang calon suami mengajukan persyaratan: beliau ingin yang mendidik anak-anaknya kelak hanyalah ibu kandungnya. Artinya? Beliau ingin istrinya menjadi seorang ibu rumah tangga. Harapan untuk menjadi PNS itu pun pupus. Beliau tidak mengambilnya. Ibu Septi memilih menjadi ibu rumah tangga. Baru sampai cerita ini saja saya sudah gemeteran.

Akhirnya beliaupun menikah. Pernikahan yang unik. Sepasang suami istri ini sepakat untuk menutup semua gelar yang mereka dapat ketika kuliah. Aksi ini sempat diprotes oleh orang tua, bahkan di undangan pernikahan mereka pun tidak ada tambahan titel/ gelar di sebelah nama mereka. Keduanya sepakat bahwa setelah menikah mereka akan memulai kuliah di universitas kehidupan. Mereka akan belajar dari mana saja. Pasangan ini bahkan sering ikut berbagai kuliah umum di berbagai kampus untuk mencari ilmu. Gelar yang mereka kejar adalah gelar almarhum dan almarhumah. Subhanallah. Tentu saja tujuan mereka adalahkhusnul khatimah. Sampai di sini, sudah kebayang kan bahwa pasangan ini akan mencipta keluarga yang keren?

Ya, keluarga ini makin keren ketika sudah ada anak-anak hadir melengkapi kehidupan keluarga. Dalam mendidik anak, Ibu Septi menceritakan salah satu prinsip dalam parenting adalah demokratis, merdekakan apa keinginan anak-anak. Begitupun untuk urusan sekolah. Orang tua sebaiknya memberikan alternatif terbaik lalu biarkan anak yang memilih. Ibu Septi memberikan beberapa pilihan sekolah untuk anaknya: mau sekolah favorit A? Sekolah alam? Sekolah bla bla bla. Atau tidak sekolah? Dan wow, anak-anaknya memilih untuk tidak sekolah. Tidak sekolah bukan berarti tidak mencari ilmu kan? Ibu Septi dan keluarga punya prinsip: Selama Allah dan Rasul tidak marah, berarti boleh. Yang diperintahkan Allah dan Rasul adalah agar manusia mencari ilmu. Mencari ilmu tidak melulu melalui sekolah kan? Uniknya, setiap anak harus punya project yang harus dijalani sejak usia 9 tahun. Dan hasilnya?

Enes, anak pertama. Ia begitu peduli terhadap lingkungan, punya banyak project peduli lingkungan, memperoleh penghargaan dari Ashoka, masuk koran berkali-kali. Saat ini usianya 17 tahun dan sedang menyelesaikan studi S1nya di Singapura. Ia kuliah setelah SMP, tanpa ijazah. Modal presentasi. Ia kuliah dengan biaya sendiri bermodal menjadi seorang financial analyst. Bla bla bla banyak lagi. Keren banget. Saat kuliah di tahun pertama ia sempat minta dibiayai orang tua, namun ia berjanji akan menggantinya dengan sebuah perusahaan. Subhanallah. Uang dari orang tuanya tidak ia gunakan, ia memilih menjual makanan door to door sambil mengajar anak-anak untuk membiayai kuliahnya.

Ara, anak ke-2. Ia sangat suka minum susu dan tidak bisa hidup tanpa susu. Karena itu, ia kemudian berternak sapi. Pada usianya yang masih 10 tahun, Ara sudah menjadi pebisnis sapi yang mengelola lebih dari 5000 sapi. Bisnisnya ini konon turut membangun suatu desa. WOW! Sepuluh tahun gue masih ngapain? Dan setelah kemarin kepo, Ara ternyata saat ini juga tengah kuliah di Singapura menyusul sang kakak.

Elan, si bungsu pecinta robot. Usianya masih amat belia. Ia menciptakan robot dari sampah. Ia percaya bahwa anak-anak Indonesia sebenarnya bisa membuat robotnya sendiri dan bisa menjadi kreatif. Saat ini, ia tengah mencari investor dan terus berkampanye untuk inovasi robotnya yang terbuat dari sampah. Keren!
Saya cuma menunduk, what I’ve done until my 23? :0 Banyak juga peserta yang lalu bertanya, “kenapa cuma 3, Bu?” hehe.

Dari cerita Ibu Septi sore itu, saya menyimpulkan beberapa rahasia kecil yang dimiliki keluarga ini, yaitu:

1. Anak-anak adalah jiwa yang merdeka, bersikap demokratis kepada mereka adalah suatu keniscayaan

2. Anak-anak sudah diajarkan tanggung jawab dan praktek nyata sejak kecil melalui project. Seperti yang saya bilang tadi, di usia 9 tahun, anak-anak Ibu Septi sudah diwajibkan untuk punya project yang wajib dilaksanakan. Mereka wajib presentasi kepada orang tua setiap minggu tentang project tersebut.

3. Meja makan adalah sarana untuk diskusi. Di sana mereka akan membicarakan tentang ‘kami’, tentang mereka saja, seperti sudah sukses apa? Mau sukses apa? Kesalahan apa yang dilakukan? Oh ya, keluarga ini juga punya prinsip, “kita boleh salah, yang tidak boleh itu adalah tidak belajar dari kesalahan tersebut”. Bahkan mereka punya waktu untuk merayakan kesalahan yang disebut dengan “false celebration”.

4. Rasulullah SAW sebagai role model. Kisah-kisah Rasul diulas. Pada usia sekian Rasul sudah bisa begini, maka di usia sekian berarti kita juga harus begitu. Karena alasan ini pula Enes memutuskan untuk kuliah di Singapura, ia ingin hijrah seperti yang dicontohkan Rasulullah. Ia ingin pergi ke suatu tempat di mana ia tidak dikenal sebagai anak dari orang tuanya yang memang sudah terkenal hebat.

5. Mempunyai vision board dan vision talk. Mereka punya gulungan mimpi yang dibawa ke mana-mana. Dalam setiap kesempatan bertemu dengan orang-orang hebat, mereka akan share mimpi-mimpi mereka. Prinsip mimpi: Dream it, share it, do it, grow it!

6. Selalu ditanamkan bahwa belajar itu untuk mencari ilmu, bukan untuk mencari nilai

7. Mereka punya prinsip harus jadi entrepreneur. Bahkan sang ayah pun keluar dari pekerjaannya di suatu bank dan membangun berbagai bisnis bersama keluarga. Apa yang ia dapat selama bekerja ia terapkan di bisnisnya. 

8. Punya cara belajar yang unik. Selain belajar dengan cara home schooling di mana Ibu sebagai pendidik, belajar dari buku dan berbagai sumber, keluarga ini punya cara belajar yang disebut Nyantrik. Nyantrik adalah proses belajar hebat dengan orang hebat. Anak-anak akan datang ke perusahaan besar dan mengajukan diri menjadi karyawan magang. Jangan tanya magang jadi apa ya, mereka magang jadi apa aja. Ngepel, membersihkan kamar mandi, apapun. Mereka pun tidak meminta gaji. Yang penting, mereka diberi waktu 15 menit untuk berdiskusi dengan pemimpin perusahaan atau seorang yang ahli setiap hari selama magang.

9. Hal terpenting yang harus dibangun oleh sebuah keluarga adalah kesamaan visi antara suami dan istri. That’s why milih jodoh itu harus teliti. Hehe. Satu cinta belum tentu satu visi, tapi satu visi pasti satu cinta 

10. Punya kurikulum yang keren, di mana fondasinya adalah iman, akhlak, adab, dan bicara.

11. Di-handle oleh ibu kandung sebagai pendidik utama. Ibu bertindak sebagai ibu,partner, teman, guru, semuanya.

Daaaan masih banyak lagi. Teman-teman yang tertarik bisa kepo twitter ibu @septipw atau gabung dan ikut kuliah online tentang keiburumahtanggaan diibuprofesional.com.

Hhhhmmm. Gimana? Profesi ibu rumah tangga itu profesi yang keren banget bukan? Ia adalah kunci awal terbentuknya generasi brilian bangsa. Saya ingat cerita Ibu Septi di awal kondisi beliau menjadi ibu rumah tangga. Saat itu beliau iri melihat wanita sebayanya yang berpakaian rapi pergi ke kantor sedangkan beliau hanya mengenakan daster. Jadilah beliau mengubah style-nya.

Jadi Ibu rumah tangga itu keren, jadi tampilannya juga harus keren, bahkan punya kartu nama dengan profesi paling mulia: housewife. So, masih zaman berpikiran bahwa ibu rumah tangga itu sebatas sumur, kasur, lalala yang haknya terinjak-injak dan melanggar HAM? Duh please, housewife is the most prestigious career for woman, right?! Tapi semuanya tetap pilihan. Dan setiap pilihan punya konsekuensi Jadi apapun kita, semoga tetap menjadi pendidik hebat untuk anak-anak generasi bangsa.

Setelah mengikuti sesi tersebut, saya menarik kesimpulan bahwa seminar kepemudaan tidak melulu bahas tentang organisasi, isu-isu negara, dan lain-lain yang biasa dibahas. Pemuda juga perlu belajar ilmu parenting untuk bekal dalam mendidik generasi penerus bangsa ini. Bukankah dari keluarga karakter anak terbentuk?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

My Life and My Dreams

Ini Hidupku dan Ini Mimpiku
Apakah bermimpi adalah pekerjaan yang sia-sia? Ketika awal kuliah dulu, aku sempat mempertanyakan hal ini. Akan tetapi, proses yang kulalui sampai detik ini, nenjadikan aku semakin ingin tau, ternyata mimpi itu sebuah kekuatan yang dapat menjadikan seseorang bersemangat dalam mengarungi hidupnya.
Dalam dunia motivasi, mimpi merupakan sarana untuk menentukan arah, menimbulkan semangat dalam dirinya sehingga menimbulkan motivasi untuk bergerak mewujudkannya.
‘’ Hanya ada satu perbedaan tipis antara orang yang sukses danorang yang gagal. Perbedaan orang sukses dan orang gagal adalah orang sukses punya impian sedang orang gagal tidak punya impian’’.
Terinspirasi dari Sang Pembuat Jejak, Danang Ambar Prabowo alumni IPB yang telah sukses mewujudkan mimpi-mimpinya dan sangat berkesan dihati ku. Semoga aku bisa mewujudkan mimpi-mimpiku sama sepertinya. Aamiin


Beberapa event yang aku ikuti selama awal-awal kuliah, semangat untuk bermimpi selalu kudapatkan dari kakak tingkat dikampus, so pasti kampus Akademi Kimia Analisis Bogor, Kampus Kita, Kampus yang Tercinta =D
Dengan sendirinya aku punya kekuatan lebih dalam beraktivitas karena mampu melihat yang tidak dilihat oleh kebanyakan orang lain. Orang yang besar dalam sejarah selalu memiliki dua kebiasaan, suka membaca sehingga mereka tau banyak hal dan suka bermimpi alias berimajinasi.
Dalam sebuah training motivasi yang pernah aku jalani ( AMT ), Banyak orang yang memiliki mimpi, tetapi mimpinya itu akhirnya tetap menjadi impian dan khayalan belaka. Alasannya karna mereka menuliskan mimpi-mimpi mereka didalam ingatan. Padahal, ingatan manusia itu terbatas. Akibatnya kebanyakan dari mereka itu lupa akan mimpinya. Ketika ingat kembali, waktu mereka telah habis, hanya penyesalan yang dirasa.
Ketika aku menuliskan kekuatan mimpi, karena sesungguhnya dalam sebuah hadis Qudsi allah berfirman, ‘’ Sesungguhnya Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku. Jadi, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.oleh karena itu, mendekatlah kepadaNya’’.
Yuk tuliskan mimpi-mimpi kalian disini.....

tuliskan target target kalian
Dan ini adalah target targetku







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Terima Kasih Ibu

Perempuan Cantik

Dibalik air mata perempuan, disitu terletak bahwa ia culup kuat menopang hatinya agar tetap tegar dari luka. Dan ntah mengapa, ia selalu bisa mengingat kenangan detail yang dialaminya, dari air mata sebagai perekam hati kecilnya.
Allah menciptakan seorang perempuan, mungkin itu sebabnya cinta itu ada. Allah menciptakan hati yang lembut dari seorang perempuan untuk kunci membebaskan kesedihan. Perempuan mempunyai kecantikan dan memiliki kebijakan yang terletakpada hati yang paling rahasia. Perempuan selalu menggandeng hatinya kala berbicara, mendengar, dan melihat. Dan dihatinya jugalah cinta itu berada.
Apalagi yang menjadi impian seoarang perempuan, selain mendampingi suami dan mendidik anak-anak dengan cintanya.ia diciptakan, untuk menyempurnakan. Ia jugalah orang yanga ada dibalik kesuksesan suami dan anak-anaknya.
Perempuan ialah penyempurna bagi kehidupan pria yang dicintainya, sebagai seoarng istri dan seorang ibu untuk anak2nya.
Ia juga dicptakan oleh Allah dengan penuh kasih sayang, mungkin itu sebabnya , ia mampu merangkul kesedihan dengan lembut dengan hatinya.
‘’Wahai perempuan, berbahagialah, karna cintamu ialah keberhasilan dari impian dan harapan anak2mu dan suamimu.’’ Carilah pasangamu yang tak sekedar tampan diwajahnya, tetapi tampan dihatinya untuk menjadi seorang iman. Ketika kamu menjadi seorang ibu, hatimu ialah tempat paling aman, tempat paling tenang, dan menyenangkan. Tetaplah tegar karna Allah telah menciptakan hatimu dengan lembut, untuk kuat diatas kesedihan.’’
Perempuan mempunyai kecantikan dan kebijakan yang terletak pada hati. Dan ini hanya dimiliki oleh seorang Ibu. Perempuan, ia memiliki anugrah paling indah yang diberikan oleh Allah yaitu menjadi seorang Ibu.
Tidak ada perempuan paling hebat, selain menjadi seorang ibu. Perempuan cantik itu selalu selalu senyum saat hatinya tertekan, saat hatinya sedang menangis.
Dan..perempuan cantik itu ; Ibu
Seoarang perempuan paling tabah di semesta

Seoarang perempuan paling hebat satu-satunya. 
#TerimaKasihIbu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mahasiswa lohh

Budaya MAHASISWA


SMA  sangat berbeda dengan dunia mahasiwa. Perbedaanya bukan hanya kerena mahasiwa tidak memakai seragam dan bebas memakai sepatu merah, putih, kuning,hijau, dan biru.melainkan terletak pada pola pikir dan gaya belajarnya.
Ketika menjabat title baru baru sebagai mahasiwa, tentu harus mengetahui budaya mahasiwa. Kenapa?? Mengapa?? Sama halnya jika kita baru pindah kesuatu daerah, tentu harus mengetahui beberapa adat istiadat dilingkunganbaru agar terjadi hubungan yang harmonis. Kita bukan lagi anak SMA, yang belajar karena diperintah oleh guru ataupun orang tua. Mengerjakan tugas dan membaca buku untuk mengumpulkan nilai atau takut mendapat angkamerah dirapor. Akan tetapi, kita melakukan ini semua karna kesadaran bahwa kita adalah MAHASIWA.
Siapa kita? M-A-H-A-S-I-S-W-A.
Perubahan pola pikir diawali dari semangat menuntut ilmu.
Mau tau budaya MAHASIWA???
Cekidot,,,,,,
PERTAMA, MEMBACA
KEDUA, MENULIS
KETIGA, BERDISKUSI.
Kenapa kita harus membaca?? Ada yang tahu??
Sebagai mahasiwa harus mempunyai jiwa kritis yang selalu mempertanyakan motif dari sebuah pekerjaan agar mempunyai landasan berpikir dan bertindak yang jelas.
‘’Bacalah dengan ( menyebut ) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpaldarah. Bacalah. Dan Tuhanmulah Yang maha Mulia, Yang mengajar ( manusia ) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak  diketahuinya. (QS. Al-Alaq : 1-5 )
Kenapa kita harus menulis??
Orang yang terbiasa membaca dan kaya pengalaman sangat rugijika tidak menuangkannya dalam bentuk tulisan. Sebagai mahasiwa juga dituntut untuk mampu mengungkapkan gagasan ide, pemikiran melalui kata kata. Sayang-kan jika kita diberi otak dan memiliki pemikiran yang luar biasam tapi hanya disimpan sendiri.
‘’ Penulis yang baik adalah pembaca dan pendengar yang baik’’
Kenapa kita harus berdiskusi bukan ngrumpi??
Budaya 3N ( Ngobrol, Ngrumpi, Ngegosip ) lebih diminati daripada mendiskusikan ilmu.  Berdiskusi  itu membantu berbicara. Budaya diskusi akan hidup jika kita rajin membaca dan mendengar berita / informasi ter-update.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mamaku Sang Pejuang


Cinta dari Surga Kecil
Ibu
Engkaulah cahaya tatkala langkah-langkahku tersesat digelapnya dunia
Doa-doamu senantiasa menuntunku
Menjadi peta pada tempat tak bernama
Engkaulah tempat tuju bagi musafir-musafir anak-anakmu
Ke mana kaki melangkah
Kelak waktu akan membawa kami kepangkuanmu jua
Engkau bukan langit nan jauh dan tinggi
Engkaulah arakan awan
Yang menaungi dan melindungiku dari teriknya hari
Dengan segala kebaikan semesta, tanpa mengenal lelah
Pundakmu ialah karang, kokoh diterjang ombak kehidupan
Pundakmu ialah muara, tempatku melepas letih dan berkeluh kesah
Terima kasih ibu
Kau kenalkan kepadaku cahaya dunia,cahaya cinta, pertama kali dari matamu yang jingga
Terima kasih telah menunjukkan kapadaku betapa nyata surga itu, dari telapak kakimu
Ibu, engkau wujud nyata cinta dan surga kecil itu.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dariku Untuk Sahabatku



Dear sahabat
Jika mendengar, memanggil dengan sebutan Ayah-Ibu
Panggilan inilah yang akan mengenalkan kita akan kebahagiaan dunia
Mereka yang mengenalkan dien, tentang siapa Tuhan kita
Agar kita selalu berada dijalanNya,selalu meminta bimbinganNya
Nama kita yang diberikan mereka, selalu berada di dalam doa-doa
Agar kita bahagia tak hanya diduni, tetapi hingga ke surga...
Nama kita ialah doa mereka, agar kita menjadi kaya.tidak hanya kaya harta, tetapi kaya pahala.
Sahabatku...
Mereka yang berjuang, berkeringat, bekerja mencari uang
Hanya semata agar kita kelak lebih hebat dari mereka
‘’Bekerjalah dengan lebih, agar kau lebih hebat dari kami.’’
Inilah nasihat yang tak pernah hilang dari ingatan..
Mereka yang mengajarkan kita tentang arti kasih sayang, kebaikan, kesederhanaan, rendah hati, serta ikhlas dalam menerima kenyataan yang diberi.
Kau tau sahabatku..
Marahnya mereka ialah nasihat masa depan yang cemerlang.
Marahnya mereka itu bukan maksud untuk mengatur hidup kita, tetapi mereka mencoba memperbaiki kelemahan dan kekuranganyang tak pernah didasari oleh kita.
Dan sahabatku, percayalah...marahnya mereka yang terkadang membuat kita sangat benci, kita akan sangat merindukan marah ituketika merekatelah dipanggil kembali.
Apa yang pernah mereka katakan, tak akan pernah ada satu pun yang menjadi kegagalan,
Renungkanlah sejenak,asal muasal kita dari mana. Darah yang mengalir. Jantung yang berdetak setiap detiknya.
Bagaimana mungkin kita bisa menjalani hidup ini, tanpa doa mereka?
Bagaimana mungkin kita bisa seperti ini, tanpa keringat mereka?
Sahabatku..
Bersyukurlah telah memilikimereka, berikan atas apa yang bisa kita beri...
Mereka tidak meminta, tetapi kitalah yang semestinya sadar untuk memberi...
Kini tubuh mereka telah renta, mereka tidak setangguh dulu..
Kini, usai sudah tugas mereka. Tinggal tugas kita menjadi seperti mereka
Menjaga, merawat
Sebagaimana mereka memberikan cintanya kepada kita
Sahabatku...
Bisakah kita seperti mereka?
Bisakah kita merawat mereka, sebagaimana mereka merawat mereka dulu?
Bahkan tidak hanya mengorbankan waktu, tetapi tenaga dan pikiran?
Sudah cukupkah apa yang kita berikan kepada mereka selama ini, sebagaimana mereka mengajari.menasehati, dan mendidik kita hingga keperguruan tinggi?
Lalu sudah bersyukurkah kita telah memiliki mereka, sebagaimana mereka memberi tanpa harap minta?
Sudah pantaskah kita lebihmemuji-muji dan berterimaksih kepada orang lain, ketimbang mereka yang kini sudah tua renta dan tak layak mendapatkan apa-apa dari kita?
Dan sahabatku..
Sering-seringlah mendoakan mereka kepada Allah.
Berdoa dan meminta, agar kita diberi kesempatan, agar kita diberi kemudahan
Untuk membahagiakan pada sisa-sisa umur mereka
Bahwa mereka itu ialah anugrah
Jangan sampai kesadaran yang terlambat..
Membuat kita tidak bisa lapang dada dengan membuka kedua tangan, meneteskan air mata atas kepergian mereka
Berkatalah dari hatimu yang dalam
Berterimaksihlah kepada mereka...
Berbanggalah telah memiliki mereka dan bahagiakanlah mereka
Hanya itu yang mereka minta, kebahagiaan dari anak-anaknya
‘’Ya Allah, berikan aku kesempatan dan kemudahan dalam membahagiakan orangtuaku’’
Aamiin....


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS