RSS

Hujan Punya Cerita

‘’Ada yang percaya bahwa di dalam hujan terdapat lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu sesuatu. Senandung rindu yang bisa meresonansi ingatan masa lalu’’
(Hujan punya cerita tentang kita)

Sepertinya aku rindu hujan waktu itu. Yaa waktu hujan bersamamu, kau mengingatkanku pada sesuatu hal. Heii… ada apa denganku, kenapa aku merindukan hujan yang dulu??? Bukankah sama saja hujan hari ini dengan yang dulu, arghh apa bedanya??? Ntahlah……
Kita hanya punya kisah yang begitu pendek untuk kita tuliskan pada jarak yang teramat panjang. Rindu seperti apakah yang mampu menutupi halaman-halaman kosong ini???

Jakarta , 21 February 2015
Hujan punya cerita tentang kita
Dimana hujan itu kembali hadir




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Apa Kau Pelindungku? Sepertinya Bukan.

Sebuah {percakapan}
Lelaki                         : Aku merindukan kita yang dulu.
Perempuan    : Benarkah ????
Lelaki             : Iya aku rindu saat-saat bahagia kita, bercanda tawa dan melakukan hal-hal menyenangkan berdua. Waktu itu dunia serasa sempurna ketika kita bersama. Aku masih ingat itu. Bisakah kita kembali seperti dulu-dulu???
Perempuan    : Aku juga sebenarnya merindukan kita yang dulu.
Lelaki                         : Benarkah kau juga rindu????
Perempuan    :  Iya, aku rindu kita yang dulu. Aku sangat merindukan saat-saat dimana kita belum saling mengenal satu sama lain. Aku rindu dimana kita hanya dua orang asing yang tidak mengenal satu sama lain. Aku rindu hidupku , dimana hatiku tidak pernah merasakan sakit seperti setelah mengenalmu. Aku tidak lupa ketika kau mengkhianati kepercayaanku padamu. Waktu itu dunia serasa runtuh. Aku masih ingat itu. Tidak pernah kau berpikir bahwa kita tidak akan pernah kembali seperti yang dulu lagi???
Lelaki             : Apa kau belum memaafkanku???
Perempuan    : Hatiku sudah memaafkanmu, tapi aku rasa kau juga tahu bahwa memory tidak akan bisa dihapus dengan sengaja.
Lelaki                         : Tolong beri aku kesempatan lagi. Aku akan berusaha membangun dunia kita kembali. Aku berjanji akan setia.
Perempuan    : Aku akan memberikanmu kesempatan , tapi bukan denganku lagi. Dunia kita berdua sudah lama kiamat, tidak akan pernah kembali lagi. Gunakanlah kesempatan itu pada perempuan lain. Jika suatu saat nati kau bertemu dengannya jangan pernah mengkhianati cintanya, jaga kepercayaannya dan setialah padanya. Aku rasa sekarang kau sudah banyak belajar tentang arti kesetiaan . bukankah kau sudah merasakan sakitnya kehilangan??? Aku harap kau tidak melakukan kesalahan yang sama seperti dulu. Jangan sampai kebahagian yang kau genggam lepas ditanganmu sendiri hanya karena kau bosan memegangnya dan mencarinya kembali setelah kau menjatuhkan. Kau menemukannnya tapi ia sudah pecah berkeping-keping dan kau mengharapkannya utuh kembali. Tidak demikian. Bukankah itu sudah terlambat???
Lelaki             : Jadi apa yang harus aku lakukan sekarang???
Perempuan    : Tidak ada , cukup pergi dari kehidupanku. Aku sudah nyaman dengan duniaku sekarang. Dan aku beruntung bisa berada di lingkungan baru seperti ini. Orang-orangnya baik bahkan aku banyak belajar dari teman-temanku disini. Aku terus berusaha memperbaiki diriku. Hingga suatu saat nanti aku akan bertemu dengan orang yang benar-benar tulus dan baik denganku. Meski sampai saat ini aku belum tahu siapa itu. Tapi aku akan tetap menunggunya sampai waktu  yang akan menjawabnya.
Lelaki             : Baik kalau itu maumu.
Perempuan    :Tetaplah jaga dirimu baik-baik. Dan aku akan mendoakanmu agar kau mendapatkan orang yang lebih baik dariku, akan selalu ada laki-laki yang baik untuk perempuan yang terus memperbaiki dirinya. Juga akan selalu ada perempuan yang baik untuk lelaki yang terus memperbaiki dirinya. jangan pernah ragu untuk mengambil prinsip itu.

*Karena Aku tidak mau kau datang semaumu lalu kemudian pergi dan datang untuk pergi lagi. Hatiku bukan tempat persinggahan. Mungkin sama halnya dengan beranjak pergi dari suatu tempat yang belum sempat dihuni. Ternyata kau bukan pelidungku.

Jakarta , 20 February 2015
Di Rumah Cinta ku mencari pelindung-ku
Karena cinta yag benar itu saling menjaga. Kutitipkan hatiku padaNya.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Butuh Kepastian

‘’Laki-laki yang gue kenal itu seperti seekor burung yang terbang sendirian. Menempuh perjalanan panjangnya sendirian. Menerpa hujan , menerpa terik matahari, menerpa angin dingin sendirian. Kepakan sayapnya terlihat tenang tapi tidak dengan hatinya, matanya menatap kosong. Ia terbang untuk mencari tujuan, bukan menuju tujuan’’
~Kurniawan Gunadi~

Helloo world !!!!
Akhirnya setelah 1 minggu melewatkan hari bersama GIMA2. Sekarang kembali ke realita kehidupan nyata sebenarnya. Emang 1 minggu kemaren berasa mimpi banget . Now , it’s time to wake up Rahmaaaaaa !!!!
Oke hari ini gue ajak kalian buat menikmati cerita yang sedikit berbeda dari cerita-cerita sebelumnya. Kalo kata bang Azhar Nurun Ala  seorang penulis buku ja{t}uhh, TMR, dan SWA ‘’menulis itu merapihkan kenangan’’. Yapzzz gue setuju banget dengan kalimat itu.
Kalo berbicara antara kata pasti dan tak pasti mengenai kehidupan. Justru yang pasti di hidup ini adalah ketidakpastian. Jiahhh Rahma kok tiba-tiba lo nulis cerita pasti dan tak pasti gini sih??? ‘’Iyaa nih gue lagi curhat gegara mengharapkan kepastian dari perusahaan buat PKL’’ duhh di PHP in sana sini gue. Akhirnya ngefeknya kesini deh.
Emang bener yahhh ‘’’Kepastian itu mencemaskan tapi kepastian itu menjemukan’’ ~Azhar N.
Hadiah Allah itu akan diberikan kepada orang yang sabar. Gue tipe orang yang selalu banyak keinginan , banyak target dan terkadang ambisi itu perlu tapi terlalu ambisius juga ngk bagus. Keinginan gue saat ini sih simple, se-simple hidup gue. Sebagai mahasiswa tingkat akhir gue cuma mau minta di beri kelancaran di tempat PKL. Nyusun TA, seminar, sidang dan puncaknya adalah wisuda owh ya lupa satu lagi ‘’semakin didekatkan dengan jodohnya’’. =D
Kalo ngomongin soal jodoh , bisa dibaca di postingan gue yang lalu , klik disini http://rahmadwi0.blogspot.com/2015/01/kegalauan-mahasiswa-tingkat-akhir.html
Pernah berpikir , kok hidup gue gini-gini amat ya??? Kalo gue ngk bisa kasih manfaat ke orang lain dan cuma menyusahkan orang lain, lebih baik hidup gue dihentikan daripada hidup panjang tapi ngk bermanfaat. Hhee…
Karena gue ingin berakhir baik di dunia dan juga akhirat.
Jakarta, 14 February 2015
Menunggu Datangnya Kepastian
Siapapun kamu yang nantinya akan menjadi jodohku =D
( Hopefully , in the romantic ones. Hhee )






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kelompok 5 Rumah No.6

‘’Lihatlah langit tidak akan selalu biru, awan tidak selalu putih, mendung benar -benar tidak pernah hitam. Langit malam tanpa bintang akan terlihat hitam gelap tetapi itu hanya selama -/+ 8 jam saja , setelah itu merah dan biru fajar akan mulai muncul dari timur’’.

Fadli, Bapak Ibu Enoh, Davin, Cindy, Gue, Ryska, Diana, Desya
Pagi itu ,7 february 2015 kita merasakan hal yang berbeda dibanding dengan pagi di hari sebelum-sebelumnya. Hari itu menjadi hari terakhir kita menginap di rumah Bapak Enoh (tempat kita menginap 1 minggu lamanya ketika kita berada di kampung Cibuyutan). Suasana yang begitu hening, udara yang begitu sejuk setelah semalaman diguyur hujan, melihat indahnya kabut pagi tapi tak terdengar suara kicauan burung. Yang kita lihat hanyalah seekor monyet yang bergelantungan resah di depan rumah Bapak Enoh (monyet peliharaan). Sepertinya monyet itu tahu, kami akan pergi meninggalkan kampung Cibuyutan hari itu.
Berdiam diri duduk didepan rumah Bapak Enoh, tanpa terasa gue pribadi memutar memory kembali. Dimana disaat pagi hari gue bersama 50 panitia yang lain datang bersama menuju Cibuyutan dengan menggunakan mobil Puso setelah itu jalan kaki menuju tempat tujuan kita aksi GIMA2 dengan ditemani derasnya hujan. Tiba-tiba kita memasuki hutan dan di ujung jalan kita menemukan perkampungan yang bernama Cibuyutan. Setelah itu pembagian kelompok / rumah untuk menginap kita selama 1 minggu. Masih Ingat kelompok 5 ( gue, Desya, Ryska, Diana, dan Fadli ) rumah nomor 6  (keluarga Bapak Enoh). Arrgghh rasanya ingin mengulang hari itu, iyaaa hari-hari yang telah kita lalui bersama. Mulai dari makan bersama, mencuci bersama, bercanda bersama bahkan tempat kita tidur pun harus kita bagi rata agar semua dapat beristirahat memulihkan sedikit rasa letih yang menderu. Kebersamaan yang gue rindukan di pagi hari terakhir kita disana.
Gue tersenyum agar hati ini ikut tersenyum. Arghhh hanya tersisa beberapa jam lagi kita kembali ke Bogor Kota. Dan kemudian kita akan terpisahkan oleh ruang dan waktu teman ( liburan semester kembali ke kampung halaman masing-masing bertemu dengan orang-orang yang telah dirindukan).  Fadli, Desya, Ryska, Diana…..kapan kita akan merasakan hal itu kembali???? Kangenn suasana waktu itu datang kembali. Kengen Davin, kangen Cindy , kangen obrolan, dan canda kita di malam hari, kangen sholat berjamaah bereng, kangen dengan suasana malam yang gelap tanpa listrik itu membuat kita harus tidur cepat dan kangennnn bobo bareng disana (kecuali bobo bareng sama Fadli :P ).
Heyy Diana, kangen kamu yang selalu beli makanan ringan dari tempat Pak RT terus kamu bawa pulang ke rumah bapak Enoh untuk cemilan malam kita. Kangen bawelnya kamu minta anterin ke belakang karena pengen pipis. Kangen dengan cerita-cerita hebohnya kamu di malam itu hingga membuat Desya jadi takut. Hhee..
Heyy Desya, kangen kamu yang selalu khawatir dengan kondisi koordnya. Kangen dengan segala hal kepanikan kamu, kangen bobo di samping kamu :P , kangen dengan wajah polosnya dan paling lama nyambung kalo kita-kita lagi cerita.
Heyy Ibu Ryska, kangen kamu yang selalu sabar menghadapi anak-anak kelas VI. Kangen dengan segala hal kerempongan kamu (duhh Miss rempong). Kangen dengan curhatan kamu bersama anak-anak kamu. Kangen tangisan kamu saat menerima surat cinta dari anak-anak kamu.
Heyy Fadli, kengen kamu yang selalu memberikan nasehat kalo kita-kita (Desya, Diana, Ryska, gue )  lagi ngrumpi-ngrumpi cantik  ‘’Sssstttt jangan nge-gosip’’. Kangen dengan cara kamu memahami teman-teman yang ada disekitar kamu. Tahu kondisi gue kalo lagi rapuh deh. Hehe….
Lebih suka gue pribadi memanggil mereka dengan sebutan ‘’keluarga bapak Fadli’’. Karena disini Fadli adalah orang yang paling ganteng diantara kita-kita. Yaiyalahhh….. ngk mungkin juga gue sebut dia cantik . Laki-laki yang terkadang kita asingkan dari rumpian kita dan juga laki-laki yang terkadang paling kita butuhkan di kelompok kita. #fleksibel
Dan sekarang keluarga bapak Fadli ( Fadli, Ryska, Desya, Diana dan gue) akan meninggalkan rumah ke dua ( Rumah Bapak Enoh ) dan segera kembali ke Bogor Kota dengan membawa segala rekam jejak kenangan dan pengalaman yang di peroleh di Cibuyutan.
Buat kaliannnn (Desya, Diana, Ryska, Fadli) selamat liburan semester yaaa selamat ber-quality time dengan keluarga di rumah. Sampai bertemu di semester baru dengan cerita yang baru. Kapan-kapan kita ke Cibuyutan lagi menjenguk rumah kedua kita. =D


Terimakasih kami ucapkan untuk keluarga Bapak Enoh ( Pak Enoh, Bu Enoh, davin, Cindy ) yang mau menampung kami 1 minggu lamanya. Terimakasih untuk jamuan dan keramah-tamahan kalian selama kami disana. Terimakasih sudah menjadi tuan rumah yang begitu baik yang mau menerima kekurangan dan beberapa keegoan dari pribadi kami.
Moments itu ngk dapat dibeli dan gue beruntung banget pernah ada dan pernah merasakan moments ini yang sekarang sudah berubah nama menjadi MEMMORY.

Bogor , 14 February 2015
Edisi cerita terbentuknya keluarga Bapak Fadli
(pertemuan sederhana dan dilewati dengan cara yang sederhana pula)



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Semakin Meng-INDONESIA

Kalo kata temen gue ‘’Ummu Ghoni Fauziah’’ ini yang membuat kita semakin CINTA sama INDONESIA. Seorang teman gue yag lain (Asril Novian Alifi PM I) pernah berkata ‘’jika kamu ingin merasakan apa itu nasionalisme, sebaiknya kamu ke luar negeri. Disana kamu akan merasa lebih cinta INDONESIA (meng-INDONESIA). Disana kau akan merasakan lagu Indonesia Raya seakan menggetarkan seluruh bagian tubuhmu ketika kau menyanyikannya. Disana kamu akan merasakan bendera merah putih yang berkibar seakan menyentuh bulu kudukmu saat kamu menghormat padanya’’
Jujur , gue belum pernah ke luar negeri. Tapi itu memang bener apa adanya. Ga usah jauh-jauh deh. Ibarat kamu pergi ke tanah perantauan dan disaat itu juga kamu akan merasakan betapa rindunya kamu dengan tanah kelahiranmu dan sangat berartinya kampung halamanmu. Mungkin itu yang gue rasakan saat ini.
Banyak kisah banyak cerita yang ingin gue share sama kalian disini.tak bosan-bosannya gue mengucap syukur atas kesempatan ataupun peluang yang Allah berikan ke gue ini. Iyaa, 1 minggu yang bermakna. Ini baru 1 minggu, gimana kalo 1 tahun yaa?? Arghh rasanya ingin cepat cepat jadi PM Indonesia Mengajar. Ingin mengabdikan diri di negeri tercinta dengan berbagai pengalaman kisah menarik yang ingin gue dapet bersama malaikat-malaikat kecil bangsa.



Saat melakukan upacara bendera di MI Mistahussholah II. Berasa merasakan euphoria yang amat terdalam dan sedikit lebay bin alay. Mungkin udah ratusan kali gue mengikuti upacara bendera dari mulai SD-SMA. Menggunakan seragam yang bagus dan rapih, tapi semua itu ngk dapet menggantikan suasana yang gue alami di Cibuyutan. The real facta bung……!!! Dengan pakaian yang sederhana, kotor karena bekas terjatuh terpeleset jalan yang licin. Menggunakan sandal jepit yang kumuh juga banyak sekali alang-alang yang lembut menempel di sisi-sisi baju bagian bawah karena rumput lapangan sekolah yang meninggi.
Jantung pun berdetak cepat tak berkurang ketika Sang Saka Merah Putih dikerek oleh tiga serdadu kumbang yang barisan dan jalannya masih butuh perbaikan dan dibenahi dengan usaha yang super keras. Suara-suara sumbang anak-anak MI dan bahkan jauh dari pertitur lagu Indonesia yang seharusnya tetap ngk mengurangi feel gue untuk mengangkat tangan berhormat kepada sang Saka Merah Putih.
Argghhh semakin gue ngk bisa move on dari anak-anak lembah Cibuyutan. Entah sudah berapa kali gue menyanyikan lagu yang super duper keren karangan WR Supratman ini, namun disini , saat gue berdiri disini adalah saat dimana gue menyanyikan lagu ini dengan hati yang bergetar , denga mata yang berkaca-kaca dan bulu kuduk yang berdiri disana sini. Gillaaa itu rasanya nano-nano banget. Ngk nyangka gue bisa se-melankoli ini. Kalo pun ditanya gue pun ngk bisa menjawab apa alasannya.
Bogor , 13 February 2015
Di bawah sendunya langit ditempat yang sederhana
Bekal menuju PM XIII.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Thanks for GIMA-2

MARS GIMA 2 berkumandang di langit CIBUYUTAN
Kami ada, untuk perubahan
Kami beraksi, tuk satu tujuan
Tak sekedar , sebuah harapan
Kerja nyata, kan kami persembahkan
Lelah , letih tak jadi tantangan
Tekad kuat kami, siap tuk berjuang
Dalam sebuah pergerakan nyata
IMAKA mengajar angkatan kedua
Bersatu padu, saling bergandengan
Dalam satu hati, dalam satu jiwa
Bersatu padu, saling mengikat
Tuk wujudkan, cita-cita bangsa
Bangkitkan Indonesia Tercinta…..

Panitia, Pengajar, Volunteers

Begitu banyak pihak yang terlibat dalam Gerakan IMAKA Mengajar Angkatan 2  ini. Beribu ungkapan terimakasih juga perlu kami sampaikan kepada pihak-pihak tersebut.
Makasih buat Daman Sutiawan selaku KETUA PELAKSANA GIMA 2 yang luar biasa hebatnya membantu dalam perencanaan kegiatan, segi motivasi, makasih banget udah bantuin tim acara dalam penyusunan kegiatan dan tetap bertahan sampai  pelaksanaan aksi GIMA2.
Makasih buat SEKRETARIS Anisya yang telah bantu dalam hal pembuatan proposal kegiatan dan surat mnyurat lainnya. Thanks brohhhh
Makasih buat Ifa selaku BENDAHARA yang telah membantu dalam mengatur segala pemasukan dan pengeluaraan kegiatan. Jangan lupa LPJ yaaa Ifa =D
Makasih buat temen-temen ACARA Desya,Anisa,Iwang, Hasna,Anita, Hasna, Resha makasih udah bantuin gue menghandle segala acara yang telah kita susun meski terkadang ada miskom. Makasih banget deh kalian keren kece badai cetar membahana. Tanpa kalian aku maha apa atuh. Makasih banget buat semangat-semangatnya.
Makasih buat tim PDD, gillaaa, kerenn kalian kreatif banget. Keep creative ya gengs. Desain banner, rompi, plakat dll luar biasa kereennn. Tanpa loo acara ga bakal rame tanpa desain desain kalian.
Makasih buat HUMAS, makasih udah bantu publikasi, kerja sama dengan media partner. Udah bantu sosialisasi. Pokoknya keren abis deehh, meski bapak korrd Humas pulang tapi kalian staff yang bias diandalkan. Jangan lupa selalu jaga komunikasi didalam dan diluar kampus yaa.
Makasih buat LOGISTIK , gillaaa kalian strong strong. Seneng kerja sama sama kalian. Tanpa logistic acara ngk bakal jalan. Thanksss brooohhhh tepuk salutt buat logistic dehhh.
Makasih buat DANUS , superrrrr danus bener bener superrrr kerenn keceee, strong , creative juga. Makasihh yaaaa bapak, ibu om dan tante danus. Makasih udah biayaain acara kita. Tanpa danus kegiatan ga bias jalan. Makasihhhh *pelukk ciummm
Makasih buat KONSUMSI , makasih udah mengisi energy kita selama 1 minggu. Makasihh untuk menu-menu makanannya. Makasihhh udahh masakin buat kita-kita. Makasih udah jadi orang tua yang baik buat kita selama 1 minggu. Sudah mnyiapkan sarapan, maka siang dan sore. Thankssssss brooohhh.
Makasih buat tim PENGAJAR ‘’Azki, Yessi, Riska, Isna, Rahma, Rosma’’ yang telah memberikan secuil ilmunya untuk anak-anak MI Mistahussholah II. Makasih sudah menyebarkan pengalaman kalian untuk anak-anak disana, hebat banget dehh kaliannn
Makasih buat tim VOLUNTEERS yang sukarela membantu menyukseskan aksi GIMA2 ini. Makasih udah mengorbankan waktu liburan kalian buat ikutan aksi GIMA2. Kece dehh kaliannn , cetarrrrr…!!!!
Buat SC makasih banget buat arahan dan saran saran kalian. Thanksss banget brooohhh arahan dan saran kalian berguna banget buat kami.
Buat SPONSOR , MITRA STRATEGIS, dan REKAN MEDIA kami ucapkan terimakasih telah membantu dari sokongan dana dan publikasi AKSI GIMA2 ini.
Makasih juga teruntuk warga CIBUYUTAN yang sudah memberikan jamuan hangatnya kepada kami pendatang. Terimakasih sudah menjadi tuan rumah yang begitu baik yang mau menerima kekurangan dan beberapa keegoan kami.
Tak lupa ucapan terimakaksh kepada Guru-Guru di MI Mistahussholah II yang telah mengijinkan kami malakukan aksi mengajar disana juga kepada anak-anak didik MI yang sudah memberikan pengalaman dan keceriaan bagi kami.
Intinya gue makasih banget sama kaliannnn, gue pribadi mohon maaf apabila banyak ketidak cocokkan selama 1 minggu acara disana. banyak konflik dll. Gue minta maaf….
Berkat kalian MARS GIMA berkumandang di CIBUYUTAN.

‘’Hal yang paling gue kagumi selama mengikuti perjalanan bersama GIMA2 adalah semangat belajar yang terlihat tidak pernah meredup dari anak-anak pelososk disana. mereka yang selalu tertarik dengan hal pengetahuan yang baru serta selalu mengajukan pertanyaan pertanyaa yang kritis menunjukkan bahwa mereka pun berhak untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai, selain itu gue disambut keramah -  tamahan para warga desa yang tulus hangat mereka berikan. Pengalaman yang indah ini menjadi salah satu hal yang tidak dapat gue lupain’’

BEHIND THE SCENE
(GALERI)

Bantu dalam system perairan

Cari pasir untuk bangunan

Operasi sampah

Pembuatan bak penampung

Bakar bakar sampah


Belajar bersama semesta


Ini namanya Sarif


Bogor , 12 Februari 2015
Di dalam gelapnya malam, disuatu tempat

Yang selalu memberikan arti

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Anak-Anak Lembah CIBUYUTAN


Harapan anak Cibuyutan


Satu minggu di Cibuyutan menjadi cerita dan pengalaman pribadi yang tak terlupakan bagi kami. Iya , sebuah Desa yang menjadi aksi GIMA (Gerakan IMAKA Mengajar Angkatan ke 2 ).  Hari-hari yang kami lalui disini sangatlah sederhana, sesederhana melihat terbit-tenggelamnya matahari. Setiap orang disini melalui hari dengan kesederhanaan. Kami bangun tidur di pagi hari melakukan aktivitas yang telah kami susun untuk melakukan sedikit perubahan di desa ini.  Semua berjalan dalam sebuah siklus yang sempurna. Tak banyak ragam dan warna dalam hidup orang-orang disini. Semua menurut pada suratan takdir. Lahir , tumbuh, makan seadanya, sekolah seadanya. Sebuah kederhanaan yang lama-kelamaan menjadi pasung bagi cita-cita anak-anak lembah. Sebuah kebaikan yang menjelma menjadi racun tersendiri.
Guyuran hujan mengguyur kedatangan kami (1 February 2015) , hujan membuat desa ini lengang dengan aktivitas warganya. Jam terus berdetak, jarum pendek sudah menunjuk angka dua ,seolah-olah perjalanan kami diburu oleh sang waktu. Heyy…hati-hati , jalan ini licin, tanah yang  lengket. Kalo tidak hati-hati akan terpeleset. Perjalanan di bawah abu-abunya langit disertai kanan kiri daun yang basah karena hujan, membuat kami bersyukur karena Allah telah memberikan kesempatan kami melihat ciptaanNya.
14.15 WIB kami sampai disalah satu rumah yang menjadi basecamp kami (Rumah Pak RT). Disini kami tinggal layaknya orang-orang KKN. Sampai di Pak RT kami yang datang berbondong-bondong  50 orang harus terbagi bagi dalam 10 kelompok. 1 rumah terdiri dari 5-6 orang. Dan kami menginap di rumah-rumah warga, sekaligus ini adalah cara kami untuk bias berbaur dan bersosialisasi dengan warga disini.
By the Way about Cibuyutan bias dilihat disini http://rahmadwi0.blogspot.com/2015/01/cerita-cibuyutan.html
*Keesokan harinya………
            “Roda pendidikan akan maju bila banyak orang yang bersatu padu’’
Perjalanan ke sekolah MI Mistahussholah II selalu ditempuh dengan jalan kaki bagi anak-anak lembah, jarak sekolah pun tidak terlalu jauh dari tempat kami tinggal. Hanya saja jalan yang licin, becek karena hujan membuat kami harus pintar-pintar memilih jalan, dan itu sedikit memakan waktu.
Hari ini hari senin , anak-anak sudah berangkat awal untuk mengikuti upacara bendera. Tapi , pandangan aneh terlihat. Belum ada sesosok guru yang terlihat padahal anak-anak sudah menunggu dari jam enam pagi. Disamping gue berdiri ada seorang Ibu yag berjualan nasi uduk sederhana untuk anak anak sarapan pagi, kemudian gue pribadi bertanya:
‘’Ibu , kalo disini masuk sekolah mulai jam berapa??’’
‘’Kalo disini neng, masuk mah ngk tentu kadang jam 07.30 WIB kadang juga 08.00 WIB’’ jawab ibu.
‘’Lhah terus kalo pas hari senin upacara gimana bu??’’
‘’Kalo hari senin kayak gini , kadang kadang jam 07.00 WIB neng’’ jawab ibu.
‘’Ibu tapi ini udah jam tujuh lebih tapi kok belum ada guru yang terlihat ya bu’’
‘’Berarti mulainya jam 07.30 WIB neng, tergantung Pak Idris (guru di MI ) datangnya jam berapa’’ jawab ibu.

Yah maklum saja guru yang benar-benar aktif disini bisa dikatakan hanya seorang. Yang lain hanya kadang-kadag saja hadir. Akhirnya gue mengambil inisiatif mengumpulkan anak-anak di lapangan untuk berlatih dulu sebelum upacara di mulai (pembagian tim petugas upacara). Upacara dimulai , berasa nostalgia di jaman-jaman SD dulu ikutan upacara bendera. Udah berapa tahun yaa kagak ikutan upacara??? Akhirnya sekarang bisa merasakan upacara kembali.

Kesederhanaan dalam upacara bendera


Selepas upacara bendera, anak-anak memasuki ruangan. Dan pengajaran selama 1 minggu ini diserahkan oleh tim Pengajar Muda GIMA 2. Selama 1 minggu ini kami membagi jadwal pelajaran sesuai dengan jadwal yang tertera disana dan ditambah dengan kekreativitas serta pengembangan bakat minat anak-anak. Setiap harinya kelas kami bertema. Ada hari dimana ada kelas Kesehatan, Kelas Agama, Kelas Kreasi, Kelas Motivasi, Kelas Seni, dll. Senang melihat anak-anak yang sangat atusias dengan kaka kaka pengajar GIMA2.

Note :  Penjelasan terkait pengajar GIMA2 bisa dilihat dicerita sebelumnya.

            Negeri ini tidak pernah kehilangan orang teladan seperti Bapak Idris. Bagi gue pak Idris adalah orang yang mempunyai ketulusan yang luar biasa hebatnya mendidik anak-anak di MI Mistahussholah II ini dia tak pantang menyerah denga kondisi yag ada. Meski terkadang dia harus mengajar semua kelas ( 6 Kelas) dalam sehari.  Rumahnya tak jauh dari sekolah, hanya berjarak kurang lebih 400 meter dari sekolah. Gue mengenal Pak Idris kurang lebih 2 minggu sebelum melakukan aksi GIMA2. Itu pun karna gue dkk yang melakukan survey lokasi aksi GIMA2. Ada 4 guru yag mengajar di MI Mistahussholah II ini ada Pak Idris, Pak Rusdi, Pak Mista dan satunya gue kurang begitu mengenal karena belum pernah saling bertegur sapa. Buah ketulusan seorang Guru yang luar biasa.
‘’Pendidikan adalah sebuah dunia yang lahir dari rahim kash sayang. Pendidikan berlangsung dalam suasana kekeluargaan dengan pendidik sebagai orang tua dan anak didik (murid) sebagai anak. Pendidikan dilakukan dengan hati lewat ungkapan rasa kasih saying, keikhlasan , kejujuran, keagamaan, dan suasana kekeluargaan. Guru tidak dibatasi dan tempat dalam mendidik siswa, sebagaimana orang tua mendidik anaknya. Demikian pula tempat pendidikannya tidak terbatas hanya di dalam ruang kelas saja, dimanapun seorang guru berada dia harus sanggup memainkan perannya sebagai seorang pendidik yang sejati. Fenomena ini yang kini hilang dari system pendidikan nasional kita sekarang (Achmad Taufik MPd).’’
            Anak-anak di MI MIstahussholah II ini beraneka ragam. Suatu hari dalam kelas ada beberapa anak yang membuat gue akan selalu mengingatnya. The power of dream , memvisualisasikan sebuah mimpi akan menambah ekselerasi spirit juang untuk bergerak mewujudkan impian itu. Hope your dream com true.
Ini Fitri

Namanya Fitri sering dipanggi teman-temannya Upit, anak kelas I MI Mistahussholah II. Dia jago banget gambar. Anaknya sangat pemalu dan super duper diam. Ketika ditanya dia haya menganggukkan atau pun menggelengkan kepalanya. Sempat dari kami bermain kerumahnya, ibunya memiliki gangguan psikis sudah 1 bulan lamanya. Kurang tahu apa penyebabnya dan itu terjadi secara tiba-tiba. Ayahnya hanya bekerja diladang disawah. Setiap harinya upit diasuh oleh neneknya.
Ini Rahma

Namanya Rahma sama seperti nama gue, anak kelas IV yang mempunyai cita-cita sebagai pengusaha. Setiap harinya sepulang sekolah membantu orangtuanya di rumah memasak nasi, mencuci piring. Sedang kedua orangtuanya pergi ke lading atau ke sawah. Anaknya sangat tenang kalem, mandiri, penurut dan tidak pernah mengeluh dengan kondisi yang ada, perfeksionis banget deh, dia di kelas menjadi ketua kelas IV mengayomi ketiga teman-temannya (iya dikelas hanya terdiri 4 orang) semangattt Rahma, kelak kamu da teman-teman kamu yang dapat mengubah cibuyutan menjadi lebih baik. Negeri ini tidak pernah kehilangan anak-anak teladan seperti kamu.
Ini Desi

Namanya Desi anak kelas II, anaknya cantik, ceria, pintar, berani, usil, banyak tingkah ngk bias diam selalu ada saja hal-hal yang menrik hati kami. Hari-harinya dilalui sangat sederhana. Banyak hal-hal kecil yang kami pelajari ketika bertemu dengan Desi.
Ini Hera

Yang di pelukkan gue namanya Hera lengkapnya Herawati. Anak kelas III ini memiliki sifat pemalu dan pendiam. Sangat saying kepada adiknya Juhaman kelas I. setiap harinya berangkat dan pulang sekolah berdua bersama adiknya. Rumahnya paling jauh dari sekolah setiap hari harus berangkat paling awal daripada teman-temannya agar tidak terlambat ke sekolah. Pernah suatu hari diajak bermain kerumahnya.
‘’ kak, ayo main ke rumah Hera tapi rumah Hera gubug jelek pasti kaka ngk mau’’ katanya polos
‘’kata siapa kaka ngk mau main?? Nanti habis ini kita ber ramai-ramai main ke rumah Hera’’ jawab gue menghiburnya.
Hera ini adalah anak yang paling dekat dengan gue, sesampai di rumahnya ternyata rumahnya adalah satu-satunya rumah yang berada didekat bukit jauh dari rumah-rumah penduduk yang lain pun juga tidak ada listrik disana. Setiap malam menggunakan lampu minyak . rumah kecil keluarga harmonis , sederhana, tentram dan nyaman. Hanya butuh kenyamana ketika kita ingin bahagia. Terimakasih Hera untuk waktu 1 minggunya. Terimakasih telah mengajak kami main ke rumah Hera.
Pernah sewaktu gue mau pulang dia memberikan gue sepucuk surat . terharu ketika membacanya.
’Kak Rahma sama temen-temennya kak Rahma tetap tinggal disini yaa, kak Rahma Jangan pulang. Nanti kalo kaka pulang aku nangis’’
*Di lain Hari ……
Semesta pun ikut ceria bersama kami

Heyy hari ini gue dengan Ibu Guru Riska (PM GIMA2 ) belajar bersama anak-anak kelas VI . belajar kita hari ini berbeda dengan hari yang lainnya. Kita belajar diatas batu yang besar di bawah birunya langi CIBUYUTAN. Kita belajar Sains , belajar memahami ciptaan Sang Kuasa dan belajar bagaimana memaknai kehidupan. Anak-anak pun sangat antusias bermain dan belajar bersama kami. Pertanyaan yang sama terulang kembali ‘’Kakaaaa jangan pulang yaaaa, kaka tinggal disini saja. Nanti kalo kaka pulang, kita belajar sama siapaaa??” terang seorang anak yang duduk didekat gue.
            Ada Sarif anak kelas VI yang menjadi ketua kelas yang mengepalai ke sepuluh teman-temannya. Anaknya kecil, lincah dan mudah di ingat karena dia anak yang paling kecil di kelasnya tapi menjadi pemimpin di kelasnya. Dia juga banyak memiliki prestasi di kelas Agama. Pandai sekali tilawah dan dia pernah juara lomba Adzan juga lohh.
‘’System pendidikan dapat di bilang berhasil apabila bisa melahirkan SATU generasi yang hebat bukan hanya SEGELINTIR orang hebat ‘’ ~William S Budiman
            Ada Mistam anak yang lincah, ceria, baik, penurut ,yang selalu polos dengan pertanyaan pertanyaannya. Setiap melihat kayu di jalan dia selalu mengambilnya untuk dibawa pulang sebagai kayu bakar. Pernah seketika dia bertanya ke gue ‘’Kaka kenapa Mistam harus punya adik??’’
Pertanyaan yang menurut gue, jarang ada pemikiran seperti itu di seumuran dia. Gue pun menjawab ‘’Biar nanti Mistam punya temen main, dan di rumah Mistam jadi tambah rame kalo Mistam punya adik’’
‘’Owhh gitu yaaa kaa’’ polos
Ekh Mistam juga jago gambar lohh, dia pintar sekali mencampurkan degradasi warna lohh. Keren sekali gambarnya. Arghh rasanya belum bias move on dari anak-anak lembah Cibuyutan. REJA, HERA, JUHAMAN, DESI, ANDRI, INDRA, NIA, RAHMA, RAHMAN, MISTAM, INTAN, EMY, ASEP, SARIF, ACHAN, DINI, FITRI, DONI dan anak-anak gue semuanya. Terimakasih kalian telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengenal kalian lebih jauh. Terimakasih untuk waktu 1 minggunya. Ada banyak orang-orang hebat disini yang kelak dapat mewujudkan desa ini lebih baik lagi. Anak-anak dengan segala kemampuannya yang mempunyai cita0cita yang mulia yang akan mengubah roda kehidupan desa ini lebih baik lagi.
‘’Berdiri di depan kelas seperti berada dibarisan masa depan kayak di mesin waktu yang menuju Indonesia 2030. Senang membayangkan bahwa kita sedang ikut membentuk masa depan itu. Kita mungkin bukan guru hebat tapi setidaknya pernah menepuk pundak mereka dan menitipkan doa bahwa mereka aka terus berjuang mencapai cita-cita betapa kerumitan hidup sebenarnya.

Terimakasih CIBUYUTAN

Terimakasih Allah atas kesempatan yang luar biasa hebatnya, pengalaman yang tak terlupakan., tanpa sinyal, tanpa listrik, dan 1 minggu menjalani kehidupan yang serba terbatas.
#CATATANKAKI #AKSIGIMA2 #CIBUYUTAN #DIARYGIMA2
#1-7 FEB 2015

Bogor , 12 februari 2015
Di keheningan malam rindu akan suasana CIBUYUTAN





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS