‘’Sering kali
seseorang meremehkan orang lain dengan cara membendingkan kemampuan dirinya
dengan orang lain, hal itu tak perlu kita lakukan. Karena masing masing orang
disiptakan berbeda antara satu dengan lainnya. Persoalannya , bersediakah kita
menyelami kelebihan yang kita miliki atau justru tak pernah peduli, lalu
menyerah kepada keadaan.’’
Untung tak Punya Email
Seorang pemuda melamar
pekerjaan sebagai cleaning service disebuah perusahaan. Perawakannya yang kecil
membuatnya sangat mirip dengan anak SMP , walaupun usianya sudah dua puluh
tahun. Bukan sekadar penampilannya , pemuda itu juga hanya lulusan SMP .
sehingga ,ia melamar pekerjaan sebagai cleaning service.
Hari itu merupakan
hari yang teramat berat baginya. Langkah pertama, ia harusmenjalani tes
wawancara, kemudian tes penggunaan alat – alat pembersih modern yang tidak ia
mengerti. Belum lagi tatapan mata para pengawas. Yang terlihat seperti sangat
meremehkan dirinya.
Akhirnya , tes hari
itu pun berakhir. Seorang pegawai personalia menemuinya , lalu berkata . ‘’OKE, cukup untuk hari ini. Tolong isi
formulir ini. Jangan lupa mengisi email,karena kami akan mengumumkan hasil tes
ini lewat email.’’
‘’Pak,maaf , saya tidak punya email,’’ jawab pemuda itu.
‘’Ya sudah,maaf juga, berarti anda belum layak bekerja di
perusahaan teknologi informasi ini, ‘’ kata pegawai personalia itu dengan
tampang ketus.
Dengan perasaan
kecewa, pemuda itu pulang ke rumahnya. Sampai dirumah ,ia didatangi oleh
tetangganya yang bercerita bahwa ia mempunyai pohon manga yang berbuah lebat,
dan minta tolong kepada lelaki itu guna menjualkan buah manga itu ke pasar.
‘’Nanti, hasilnya 60% buat kamu, 40% buat aku. Tidak banyak
kok. Paling sekitar 10kg.’’
Pemuda itu
menyetujuinya dan segera membawa manga-mangga itukepasar. Setelah semuanya
terjual, pemuda itu menemui tetangganya, lantas mengambil 60% bagiannya. Lelaki
itu malah dapatide,ia menemui tetangganya lain dan yang masih punya pohon manga ,lantas ia
membalinya pohon manga tersebut dan menjualnya lagi ke pasar. Ia pun sangat
senang ketika melihat uang ditangannya berlipat ganda.
Akhirnya, ia mulai
rutin menjual buah. Tak puas hanya dengan manga,pemuda itu mulai mencari
alternative lain. Rambutan dan buah buahan lainnya juga masuk daftar
dagangannya. Lambat laun, ia memiliki gerobak untuk membawa buah buah itu.
Kemudian , ia bisa membeli mobil bak pada tahun berikutnya. Lama lama , bisnis
buahnya tumbuh besar, sampai akhirnya, ia menjadi seorang distributor buah yang
kaya.
Suatu hari , seorang ,
sales website menemuinya dan menawarkan berbagai keuntungan melihat website. Di
kahir perbincangan , sales itu bertanya dengan sopan, “kalau boleh tahu , apa email bapak?’’
‘’Saya tidak punya email ,’’ jawab pemuda itu
‘’Wah, seharusnya pedagang besar seperti bapak sudah punya
email. Apakah bapak tahu manfaat email?’’ Tanya sales itu lagi dengan sopan.
Pemuda itu menjawab,’’Setahu saya, jika saya punya email ,
mungkin saat ini saya hanya menjadi seorang cleaning service dikantor anda’’
Sumber : buku Lima Menit Saja karya John Rinaldy
Bogor, 10 Juli 2014
0 komentar:
Posting Komentar