|
PPBY, TH, dan IPW |
Jadi gini ceritanya,
beberapa hari yang lalu tepatnya hari minggu, 16 Oktober 2014. Gue ikut PPBY
studi banding ke komunitas social bernama Terminal Hujan. Yahhh , tadinya gue
bingung mau ikut apa ngk, tapi kalo gue ngk ikut relasi gue bakalan berkurang donk.
Hhee… banyak teman kan banyak rejeki.
10.15 WIB
Kita rame-rame sekitar
20 orang lebih berbondong – bondong menuju secret terminal hujan. Janjian
pertemuan kita adalah di jalan Riau belakang terminal Baranang Siang, di kantor
kelurahan. Iyaaa kenapa di sana?? Karna sebenarnya sih, Terminal hujan belum
punya lapak atau tempat yang pasti. Mereka hanya meminjam tempat disono setiap
hari minggunya untuk bermain dan belajar sama anak anak yang ada disekitar
Baranang Siang. Kita menyebutnya berbagi keberuntungan dan berbagi ilmu sama
mereka. Agar kelak mereka dapat mengerti bahwa pendidikan itu penting buat
mereka. Yooiii broo…..
Pernah dapet nasehat
dari seorang teman dan juga bagian dari
hokum Newton 1 jadi dia bilang gini ‘’ sebuah benda yang dia akan cenderung
terus diam . sebaliknya sebuah benda yang bergerak cenderung terus bergerak ,
jadi kita pilih gerak apa diam ketika melihat generasi kita tidak ada yang
memperhatikannya?’’
Nah … gaesss kalian tahu ngk Komunitas Terminal Hujan itu
apa dan seperti apa sih langkah geraknya????
Dahulu kala ada
seseorang menjadi pelopor berdirinya Terminal Hujan. Dia sering disebutnya
Ummi. ( Nama aslinya Drg.Wan Aisyah) Yahhh mungkin karna orangnya ibu- ibu juga
kali ya. Hhe…Nah, kenapa disebut Terminal Hujan karena letak komunitas ini
berada di belakang Terminal Baranang Siang dan kata ‘’Hujan’’ diambil dari
filosofi atau pemikiran – pemikiran bahwa Bogor identik terkenal dengan nama
Kota Hujan . bagus yahhh namanya. Sederhana , tapi cukup mengena bukan???
Nah seperti apa
gerakannya???
Target dan sasaran
komunitas ini adalah anak-anak yang berada disekitar Terminal, ntah itu
anak-anak jalanan, anak sekolah, atau anak –anak yang butuh perhatian dari
mereka. Proses belajarnya setiap hari Minggu pukul 10.30 WIB di kelurahan Kebon
Jukrut Baranangsiang, Bogor. Anak-anak TH memang berbeda dari anak-anak pada
umumnya. Beberapa dari mereka harus mengamen di jalanan atau ikut orang tua
mereka berjuakan untuk membantu perekonomian keluarga. Tapi mereka tetaplah
anak-anak yang punya hak untuk berekspresi, mengembangkan potensi mereka
masing-masing, dan menikmati masa kecil mereka dengan bahagia. Mereka hadir
untuk mewadahi hak-hak tersebut, mencoba menjadi bagian dari proses anak-anak
tersebut menjadi putra putrid bangsa yang membanggakan. Bahkan Hujan pun tak
akan menghentikan langkah mereka. Tetap semangat ya gaesss….
Ngk Cuma itu, terminal
hujan juga memberikan ilmu usaha loh buat ibu-ibu rumah tangga disekitar aksi
mereka. Seperti melatih jiwa-jiwa entrepreneur gitu. Misalnya ajah, ibu-ibu
rumah tangga nya dilatih oleh mereka dalam pembuatan telur asin. Nah hasilnya
nanti akan mereka jual untuk memenuhi kebutuhan mereka. Yahh lumayan lahh
yaaa……
Owhh yaaa selain itu,
Terminal hujan punya banyak acara-acara kece lohh. Nih hasil kepoan gue di
twitter nya mereka:
Baru kemaren aja
tepatnya beberapa bulan yang lalu di tanggal 22 juni mengadakan PENSI (Penyuluhan Anak Sehat
INDONESIA). Yoi mammmennn keren sih yakkk……
Dan sekarang mereka lagi
oprec pengajar nih, ayoo buat kamu kamu
yang pengen gabung wajib daftar.
Selain itu mereka juga
banyak kegiatan yang melibatkan komunitas-komunitas social lainnya. seperti
pusat nya kita nongkrong @BogorNgariung. Dimana itu adalah tempat atau wadah
untuk membicarakan pendidikan, social, budaya, bahkan sejarahnya kota Bogor ada
loh. Pokoknya lo harus follow twitter
nya , nih gue kasih @BogorNgariung. (wajib bagi yang udah baca tulisan gue ini
!!!)
Anggotanya dari mana
ajah nih???
Anggota dari Terminal
Hujan bermacam-macam brooo…., dari mulai anak-anak SMA sampai pekerja pun ada.
Spesiesnya tuh beraneka ragam, dan bahkan yang bikin gue salutt tuh ada anak
SMA yang punya pemikiran jauh bagaimana ngembangin pendidikan yang ada di Kota
Bogor, gue ajah kalah. Huhu….
Pada dasarnya nih
(mengorek info lebih jauh ) , TH atau Terminal Hujan mencoba melakukan
character building untuk anak-anak TH. Agenda pembentukan karakter ini
dimaksudkan agar anak-anak marginal seperti mereka pun dapat menjadi anak-anak
yang lebih percaya diri, disiplin, sopan dan berani memiliki cita-cita yang
tinggi. Jadi , pelajaran yang diajarkan bukanlah mengajar mata pelajaran
seperti yang guru-guru lakukan disekolah. Character building dilakukan dengan
berbagai hal, seperti bernyanyi, belajar presentasi dll. Yang terpenting adalah
melakukan kegiatan yang bermanfaat dan tidak membosankan.
Beruntungnya lagi pas
kita kesono, ada komunitas lain yang berkunjung ke Terminal Hujan. Jadi kita
dapet paket duo nih. Iya ngk??? Namanya IPW singkatan dari Komunitas Inspirator
Paruh Waktu. Nahloh ada yg tau ngk kenapa namanya demikian??? Namanya IPW itu karena kebanyakan dari
anggotanya adalah para pekerja. Anggota tetapnya sekitar 20 orang dan sisanya
adalah Volunteer. Jadi menamakan dirinya paruh waktu. Dan kata Inspirator
karena gerakan mereka hampir mirip kelas inpirasi. Yoiii…..mamennnn…. keren
yah. IPW ini diketuai oleh sesosok perempuan cantik bernama Kak Elsa, yang
punya profesi sebagai pegawai bank Indonesia. Sasaran kegiatan mereka juga
anak-anak yang kurang beruntung, mereka menginspirasi mengenalkan berbagai
macam profesi mereka. Mereka saling berbagi cerita dan pengalamannya. Komunitas
ini sudah berdiri kurang lebih 1 tahun. Oke
bagi yang kepo dengan komunitas ini bisa add atau follow di akun resminya
mereka ‘’ Inspirator Paruh Waktu’’
beberapa dokumentasi acara kemarin
|
kaka kaka dari IPW sedang mengenalkan banyak profesi |
|
Lucunyaaa merekaaa =D |
|
Lihatttt, ada yang mau jadi DOKTER |
|
aYOOO, siapa yang mau jadi POLISI???? |
Bogor, 22 November 2014