Cerita ini gue ambil
dari sebuah buku berjudul ‘’The Phenomenon Laskar pelangi’’ buku pinjeman dari
Perpustakaan Hado (Osin Hadosin)
***
Berburu Tanda Tangan
Demi Mas Kawin
Ini kisah asmara
antara dua anak muda yang benih cintanya bersemi dalam gerbong sumpek kereta
api ekonomi Surabaya-Malang.namun benih itu tetap tumbuh berkat siraman
inspirasi buku ketiga tetralogi Laskar Pelangi ; Edensor. Penataran dari
stasiun Wonokromo , Surabaya, menuju Malang. Mahasiswi asal Banyuwangi itu
sedang kuliah di teknik arsitektur di Universitas Brawijaya,Malang.
Begitu melihat cowok
baca karya Andrea Hirata, Mega langsungberpikir , cowok ini pasti seleranya
sama dengan dirinya. Karakternya pasti mirip ; rame! kebetulan , pakaian
keduanya juga rada seragam. Bawah pake celana jeans, atas pakai baju putih.
Kalau orang tak tahu. Keduanya dikira teman sekantor yang baru pulang kerja.
Semua itu membuat Mega, yang biasanya acuh, tergerak untuk bertanya.
‘’suka baca Laskar
pelangi juga ya Mas’’ tanya Mega.
Si cowok menengok tersenyum
dan hanya menjawab singkat , ‘’He’eh’’.
Lalu baca buku
lagi.beberapa menit kemudian, tersenyum sendirian lagi. Kali ini lebih lepas.
Ia sampai pada bagian A Ling naik komidi putar. Mega pun ikut diam , tak
melanjutkan pertanyaan.
Tetapi karena sudah
terlanjur cinta mati sama Laskar Pelangi, Mega takbisa menahan diriuntuk
mengajak ngobrol lebih jauh tentang tetralogi yang selain mengentakkan semangat
tahan banting,juga mengandung sisipan cerita romantika anak muda. Mega pun
menyapa lagi , ‘’ sudah baca semua Mas, Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi?’’ mega
berpikir, pasti ia bisa diajak ngobrol banyak.
Cowok kalem itu
menjawab,’’Belum’’.baru buku ini,ini pun pinjam dari teman’’. Mega setengah
kecewa. ‘’yah , pastinya nggak bisa ngobrolin banyak tentang Laskar pelangi’’
tetapi tak lama kemudian, pembicaraan keduanya mulai cair. Meskibelumbaca buku
pertama dan kedua, dengan bekal buku ketiga itu saja, mereka sudah bisa
bercengkerama akrab.
‘’kenalin, aku Mega
Hutagama,’’ kata Mega.
‘’Aku, Teguh Vianto’’.
Teguh asli Malang,
tapi sehari-hari bekerja di Surabaya Post bagian desain grafis.dua minggu
sekali Teguh pulang ke Malang. Ia tak bisa baca buku sastra. Tapi saat
dipinjami Edensor, Teguh keasyikan dan tak bisa berhenti membaca. Keduanya pun
bertukar nomor ponsel.
Begitu tiba di Malang,
Teguh mentraktir mega makan pangsit. Biasanya mega agak jaim sama cowok.
Kalaudiajak makan,suka menolak. Tapi dengan teguh, mega serasabisa apa adanya,
diajak makan pun , apalagimemang sudah agak lapar,ia ayo saja. Sebelum berpisah
,Mega bilang’’ Kalau mau, nanti kupinjemin buku pertama dan kedua.’’
Hubungan berlanjut via
sms. Mega di Malang, teguh di Surabaya. Dua pekan sekali, kalau Teguh pulang ke
Malang, keduanya bertemu.
Hingga suatu
saat,menyatakan tawarannya untuk lebih serius menjalin hubungan dengan Mega.
Spontan saja, mega memberi syarat, ‘’’Aku mau maharnya buku Edensor yang ada
tanda tangannya Andrea Hirata. ‘’Kalau tak dapat, cinta ditolak’’. Teguh
menyanggupi. Kapan-kapan kalau ke Bandung , ia akan berburu tanda tangan
Andrea. Karena setahu teguh, Andrea bekerja ditelkom bandung pas tinggal di
Bandung.
Mengapa Edensor?
‘’Untuk menandai saja, bahwa pertemuanku dan dia karena buku bagus itu, ‘’kata
Mega. Suatu hari teguh datang menemui Mega. Sambil makan nasi goreng dipinggir
jalan, Teguh memberikan Edensor yang baru dibeli padaMega. ‘’ loh,,,mana tanda
tangan Andrea?? Mega kaget melihat lembaran awal buku itu masih putih
bersih.’’Nggak bisa. Harus ada tanda tangan penulisnya.’’ Teguh mengambil lagi
buku itu, sambil tersenyum sabar.
Tapi mega minta lagi
buku itu. Ia kemudian menuliskan ungkapan dilembar awal buku, dibawah judul
Edensor dihalaman dalam. ‘’Ini surat perintah saya,’’ kata Mega. Tulisannya
kemudian mengalir begitu saja. Mega memang biasa menulis cerita pendek.
Berikutisi kutipannya ;
Dari sinilah semuanya
berawal. Ketika dua orang tidak pernah bertemu sebelumnya, tiba-tiba terkurung
dalam dimensi ruang dan waktu yang tak pernah disangka. Kami, tak pernah saling
memikirkan apakah suatu hari , pahit apa manis yang kami dapat.kami hanyalah
penghuni gerbong yang pasrah. Nasib benar-benar misterius.dan hari ini, dalam
ketidakberdayaan itu , seseorang pria yang kutemui dalam grbong itu memberiku
bukuajaib ini.apakah aku puas? Sama sekali belum. Karena bagiku, memberi buku
ini bukanlah hal sembarangan.ini hanyalahawal. Setelah ini ia harus kelelahan
memburu sebuah tanda tangan.ia harus menyerahkan Edensor ini padaku pada waktu
yang ditetapkan.dan itulah yang akan menjadi bukti bahwa ia akan membawaku
pergi kelak.
***
Dan akhirnya,
pemburuan pun dimulai. Perburuan penuh Harapan.
Teguh pun betul-betul
berlelah-lelah memburu Andrea. Situasi demikian harus dihadapi teguh. Ia harus
menjalani antrean panjang. Berdesak-desakan.napasnya ngos-ngosan.keringan
menggenang dipelupuk mata,jidat, sepanjang kumis dan berbagai lipatan wajah
.matanya merah kelelahan. Saat antre, telepon Mega sempat masuk, menanyakan
teguh sedang dimana,kok terdengar ramai. Terinspirasi karya sastra , Teguh
menjawab dengan metafora.’’aku lagi dipasar,nyari tampar (tambang) buat ngikat
kamu, katanya.
Mega pun segera paham
, itu kalimatkiasan.ia memutarotak, apa maksud cari tambanguntuk mengikat. Mega
sudah menduga,jangan-jangan, teguh sedang antre tanda tangan Andrea. Tambang
adalah kiasan syarat tanda tangan Andrea untuk bisa menikahi Mega. Mega pun
membuka internet, dan mendapatkan informasi, Andrea sedang di DTC Surabaya.
Tapi Mega pura-pura tak tahu aksi teguh.
***
Singkat cerita.....
Teguh bertemu Mega di
Surabaya,lalu memberikan Edensor yang telah dibumbuhi tanda tangan Andrea.
Surprise ....mega
masih merasakan ada kejutan khusus,meski ia sudah tahu teguh sudah berhasil
mendapatkan tanda tangan itu. Hati Mega berbunga-bunga tak karuan.’’akubingung,
dia ternyata seserius itu, aku terharu’’ katanya menangis? Nggak , malah
ketawa.
Dan tantangan baru
adalah ; Andrea saksi Nikah.
Saat menyerahkan buku,
ucapan teguh lumayan romantis, ‘’Edensor ini adalah hatiku. Kutitipkan hatiku
ini padamu.’’ Buku itu kini disimpan oleh Mega. Suatu saat, kalaumereka sudah
siah menikah, buku itu akan diambil kembali oleh teguh, untuk kemudian diserahkan
secara resmi, sebagai mas kawin, saat akad nikah. ;
0 komentar:
Posting Komentar