Merasakan sebuah
perasaan yang aneh dimalam itu.ketika matahari mulai terbenam, aku mulai
mengisi kesepianku di tengah keramaian yang ada. Aku tidak berpikir demikian
hanya karna ingin meringankan beban pikiranku. Meskipun aku merasa begitu takut
akan masa depan dan segala hal yang tak bias aku dapatkan. Tidak, bukan hanya
itu, aku berpikir demikian karna aku masih bermimpi dan bermimpi adalah sesuatu
yang bias di lakukan dengan begitu antusias.
Apapun yang aku
lakukan ketika aku berjalan atau pun memandangi langit di atas sana. Hanya ada
satu hal yang memenuhi pikiranku.apakah aku akan memperoleh kesempatan untuk
focus di dunia social ???atau apa yang bias aku lakukan untuk dapat menulis
sebuah makalah penelitian di almamaterku???
Tanpa kusadari, aku mulai
memainkan rangkain kata. Mungkin untuk menhidupkan kembali seberkas mimpi agar
tidak terlupakan. Aku merasa gentar atas ketidakberdayaan dan
ketidakpercayaanku.aku mencapai satu kesimpulan ; Aku akan menjadi orang yang
kuat dihadapan realitas yang ada.
Segera, aku akan dapat
menemukan tempat untukku sendiri dan membiarkan diriku terbenam dalam lubang
rutinitas sedikit demi sedikit dengan kecepatan yang bias di terima. Atau dalam
titik tertentu ,aku mungkin akan memutuskan untuk berkompromi dengan mimpiku
guna memperoleh pekerjaan lain yang akan memberiku popularitas dan uang.
Aku tidak akan pernah
berhenti bermimpi .melepaskan mimpiku seratus kali lebihmenakutkan daripada
gagal mewujudkan mimpi itu sendiri. Aku menulis semua ini karna aku takut
kehilangan semangat untuk berada disini. Dan aku takut aku lupa untuk
bermimpikarna kenyamanan kosong dibawa oleh pencapaian yang begitu lemah. Aku
menuliskan semua ini sehinggamimpi indahku yang selalu kujaga ditengah
kecemasan dan penderitaanku ini tidak akan pernah mati.
Aku menuliskan
sekarang, disatu hari ketika aku terbangun dan menemukan sebuah kenyataan yang
sulit dan sebuah masa depan yang gelap yang membakarku hingga hangus dari dasar
perutku. Terus menerus berkata pada diriku bahwa mungkin sekarang adalah masa
yang sulit dalam hidup dan berharap kecemasan dan kenyamanan yang kutemukan di
hari ini akan kembali lagi padaku jika suatu hari nanti aku kehilangan
keseimbangan diriku dalam kemalasan.
Aku penasaran ..apakah
aku memiliki keberanian untuk mengeluarkan catatan ini ketika hari itu
benar-benar datang???
Aku berharap kemalasan
yang datang. Lebih pendek dari sebelumnya. Sekarang bermimpilah yang indah. (sebenarnya
, aku belum akan tidur. Bukankah masih ada sesuatu yang harus aku lakukan
sekarang)
Bogor,9 Mei 2014
0 komentar:
Posting Komentar