Jadi ceritanyaaa…..waktu
itu gue mampir ke sebuah toko buku Gramedia di Plaza Pondok, iseng sihh pengen
liat-liat buku yang terbaru apa aja dan numpang baca doang.
Hehe… maklum anak
kosant ,waktu itu tanggal tua ga ada duit buat beli. #memelas…
Hehe… maklum anak
kosant ,waktu itu tanggal tua ga ada duit buat beli. #memelas…
Nahhh nyampe
disono,biasa buku yang gue liat ngk jauh-jauh kok, Buku Psikolog nth psikolog
remaja, anak, dewasa ataupun pengembangan diri..gue puterin semua. Yang ada gue
ngiler pengen beli tapi ga ada duit #sabar-sabar ngelus dada. Haiyaah lebay
Setelah gue puterin
panjang lebar kali tinggi, terlihat beberapa meter dari gue berdiri liat tuh satu buku yang bikin narik hati.
Judul bukunya ‘’Catatan Kesalahan’’. Dari judulnya udah kepo pengen tau isinya
apa ajah??? Yahh tapi sayang, buku itu terbungkus rapi belum ada yang dibuka.
Terpaksa karna gue ga beli buku itu..hemmbb baca sinopsisnya yang dibelakang.
#sumpahh demi apapun itu sedih banget
Inti dari buku itu
tuhh..menggunakan catatan untuk menuliskan segala kesalahan. Dengan demikian
kita tak akan mengulangi kesalahan yang sama diwaktu yang berbeda. Satu
kalimat sederhana yang penuh makna menurut gue.
Emang bener sih kita
baru sadar ketika telah membuat kesalahan . kayaknya itu gue banget… nyadar
kalau pas udah kejadian. #ini jangan ditiru… kalau aja nig gue bias mendalami
kebenaran dari kehidupan sebelum gue mengalaminya. Mungkin gue akan jadi
manusia yang paling bijak sedunia. #begayaaa..haiyyahh sayangnya ngk demikian.
Hanya sebuah khayalan semata. Tapi gue ngk akan berharap seperti itu, karna itu
ngk mungkin terjadi. Hahaha seandainya
itu emang bias nyata, gue Cuma bias berdoa sama Allah, Ya Allah..semoga aku
tidak akan lagi membuat kesalahan yang sama’’ itu aja kurasa lebih dari cukup.
Ya ngk brooo??
Tidak membuat
kesalahan bukan sesuatu yang penting. Yang penting gue ngk akan nglakuin
kesalahan yang sama. Sungguh dalam Al-Quran ajah dijelaskan ‘’jika hari ini
sama dengan hari esok..berarti kamu termasuk orang yang merugi.’’
Dannnnnn pada suatu
hari.. jeng jeng jeng……
Gue mulai mengisi
lembar demi lembar catatan kesalahan yang pernah gue perbuat 
dalam sebuah
dokumen rahasia di sebuah folder rahasia di note. Dan gue sering nyebutnya Catatan
Kesalahan. Catatan ini menjadi sebuah catatan harian tempat gue
menuliskan semua hal yang tidak masuk akal, termasuk kesalahan yang pernah gue
perbuat. Setiap catatan gue beri angka, semakin hari angka-angka itu semakin
bertambah. Sedihhh sihh.. seharusnya makin nambahnya hari, kesalahan itu
semakin berkurang bukannya makin bertambanh.
dalam sebuah
dokumen rahasia di sebuah folder rahasia di note. Dan gue sering nyebutnya Catatan
Kesalahan. Catatan ini menjadi sebuah catatan harian tempat gue
menuliskan semua hal yang tidak masuk akal, termasuk kesalahan yang pernah gue
perbuat. Setiap catatan gue beri angka, semakin hari angka-angka itu semakin
bertambah. Sedihhh sihh.. seharusnya makin nambahnya hari, kesalahan itu
semakin berkurang bukannya makin bertambanh.
But….gue ngk nyerah
gitu ajah. Fight Fight Fight……
Setidaknya sekali
dalam sebulan gue harus bias memberikan peringatan dan menghukum diri gue
sendiri melalui tulisan-tulisan itu. Ketika gue baca ulang catatan catatn itu,
demi apapun malu . betapa seringnya gue buat kesalahan yang tak berujung dan
tak berpangkal. Haishhhh …..yang bikin gue sedih.. gue bermaksud membuat note
sebagai pengingat agar gue ngk lupain rasa sakit akibat kesalahan yang telah
gue perbuat. Tapii gue sering lupa untuk membuka dan membaca catatan itu.
Takuttt jangan-jangan gue mulai menderita amnesia .kenapa gue jadi pelupa
gini??
Tentu saja , ada waktu
ketika gue sangat berterimakasih pada sifat pelupa yang gue miliki.ketika gue
ngk bias ngatasi kesedihan yang berlarut-larut, itu bagaikan pisau yang
menyayat yang menimbulkan luka. #waduh bahasanya ngeri yaa. Sementara pikirang
gue memantul diantarakemarahan dan kesedihan. Gue pun selalu menghibur diri gue
sendiri, ‘’ JANGAN KHAWATIR , kamu akan lupa kejadian itu ketikakamu bangun
besok pagi.’’
Dannn benarrrr… sedih
yang diderita sembuhdengan sempurna di hari esok,. Waktu emang punya kekuatan
untuk menyembuhkan. Sekali lupa, semua luka yang dialami selama gue hidup,
semua itu tak akan menimbulkan rasa sakit. Kecuali kalau gue membuka kembali
rasa takut itu. #tapi ogahhh
Jadi sebenernya,
mungkin gue hidup dalam kondisi konstanuntuk menjadi pelupa. Dan selama gue
hidup, gue ngk akan pernah berhenti untuk mencatat kesalahan-kesalahan karna
gue berharap gue akan sedikitmenjadi lebih baik dimasa masa hidup gue. Hingga
suatu saat terbentuklah sebuah Jurnal Kesalahan dalam hidup yang
tak akan terulang kembali dalam hidup gue.
0 komentar:
Posting Komentar