Undangan yang
akan kita terima terbuat dari udara dingin dan langit yang kelabu.
Angin yang berhembus
mengabarkan beritanya. Awan yang berarak-arak menyapu langit yang tadinya biru.
Undangan yang akan kita terima terbuat dari
bulir-bulir air dari setiap tetesnya terdapat huruf huruf yang tersusun rapi.
Menuliskan kenangan
menjadikan cerita utuh dalam pikiran. Siapapun yang diundang hujan bias menjadi
sendu.
Rindu…bertumpuk-tumpuk
menjadi cair dan sayangnya hati hanya sebesar gelas. Sementara rindu seperti es
dikutub utara.
Tidak muat hati
menampungnya. Maka mengalirlah ia menjadi air mata. Siapapun yang diundang
hujan bisa bahagia . kaca yang berembun bisa dituliskan nama.
Tersenyum-senyum
sendiri memikirkan sesuatu, berbaring dibawah selimut hangat dan menulis
sesuatu.
Hujan membuat
suasana menjadi lebih romantic dari biasanya . undangan hujan yang aku terima
kali ini , sepertinya akan menjadikan kesedihan.
Undangan yang tebuat
dari petir dan gemuruh ,dari angina dan awan gelap. Undangan tentang kabar
hilangnya harapan tentang hilangnya kesempatan. Aku telah menyia-nyiakan hari
yang cerah untuk memperjuangkanmu.
Dannnn …kini hujan menghentikan langkahku.
Menyamarkan air
mataku. Dibawah hujan kamu tidak tahu akan aku. Sebab aku telah melebur menjadi
tetesnya . mengalir dibalik jendela kaca kamarku. Lalu … Hilang….oleh sinar matahari.
0 komentar:
Posting Komentar