Dear
sahabat
Jika
mendengar, memanggil dengan sebutan Ayah-Ibu
Panggilan
inilah yang akan mengenalkan kita akan kebahagiaan dunia
Mereka
yang mengenalkan dien, tentang siapa Tuhan kita
Agar
kita selalu berada dijalanNya,selalu meminta bimbinganNya
Nama
kita yang diberikan mereka, selalu berada di dalam doa-doa
Agar
kita bahagia tak hanya diduni, tetapi hingga ke surga...
Nama
kita ialah doa mereka, agar kita menjadi kaya.tidak hanya kaya harta, tetapi
kaya pahala.
Sahabatku...
Mereka
yang berjuang, berkeringat, bekerja mencari uang
Hanya
semata agar kita kelak lebih hebat dari mereka
‘’Bekerjalah
dengan lebih, agar kau lebih hebat dari kami.’’
Inilah
nasihat yang tak pernah hilang dari ingatan..
Mereka
yang mengajarkan kita tentang arti kasih sayang, kebaikan, kesederhanaan,
rendah hati, serta ikhlas dalam menerima kenyataan yang diberi.
Kau
tau sahabatku..
Marahnya
mereka ialah nasihat masa depan yang cemerlang.
Marahnya
mereka itu bukan maksud untuk mengatur hidup kita, tetapi mereka mencoba
memperbaiki kelemahan dan kekuranganyang tak pernah didasari oleh kita.
Dan
sahabatku, percayalah...marahnya mereka yang terkadang membuat kita sangat
benci, kita akan sangat merindukan marah ituketika merekatelah dipanggil
kembali.
Apa
yang pernah mereka katakan, tak akan pernah ada satu pun yang menjadi
kegagalan,
Renungkanlah
sejenak,asal muasal kita dari mana. Darah yang mengalir. Jantung yang berdetak
setiap detiknya.
Bagaimana
mungkin kita bisa menjalani hidup ini, tanpa doa mereka?
Bagaimana
mungkin kita bisa seperti ini, tanpa keringat mereka?
Sahabatku..
Bersyukurlah
telah memilikimereka, berikan atas apa yang bisa kita beri...
Mereka
tidak meminta, tetapi kitalah yang semestinya sadar untuk memberi...
Kini
tubuh mereka telah renta, mereka tidak setangguh dulu..
Kini,
usai sudah tugas mereka. Tinggal tugas kita menjadi seperti mereka
Menjaga,
merawat
Sebagaimana
mereka memberikan cintanya kepada kita
Sahabatku...
Bisakah
kita seperti mereka?
Bisakah
kita merawat mereka, sebagaimana mereka merawat mereka dulu?
Bahkan
tidak hanya mengorbankan waktu, tetapi tenaga dan pikiran?
Sudah
cukupkah apa yang kita berikan kepada mereka selama ini, sebagaimana mereka
mengajari.menasehati, dan mendidik kita hingga keperguruan tinggi?
Lalu
sudah bersyukurkah kita telah memiliki mereka, sebagaimana mereka memberi tanpa
harap minta?
Sudah
pantaskah kita lebihmemuji-muji dan berterimaksih kepada orang lain, ketimbang
mereka yang kini sudah tua renta dan tak layak mendapatkan apa-apa dari kita?
Dan
sahabatku..
Sering-seringlah
mendoakan mereka kepada Allah.
Berdoa
dan meminta, agar kita diberi kesempatan, agar kita diberi kemudahan
Untuk
membahagiakan pada sisa-sisa umur mereka
Bahwa
mereka itu ialah anugrah
Jangan
sampai kesadaran yang terlambat..
Membuat
kita tidak bisa lapang dada dengan membuka kedua tangan, meneteskan air mata
atas kepergian mereka
Berkatalah
dari hatimu yang dalam
Berterimaksihlah
kepada mereka...
Berbanggalah
telah memiliki mereka dan bahagiakanlah mereka
Hanya
itu yang mereka minta, kebahagiaan dari anak-anaknya
‘’Ya
Allah, berikan aku kesempatan dan kemudahan dalam membahagiakan orangtuaku’’
Aamiin....
0 komentar:
Posting Komentar