RSS

Dariku Untuk Sahabatku



Dear sahabat
Jika mendengar, memanggil dengan sebutan Ayah-Ibu
Panggilan inilah yang akan mengenalkan kita akan kebahagiaan dunia
Mereka yang mengenalkan dien, tentang siapa Tuhan kita
Agar kita selalu berada dijalanNya,selalu meminta bimbinganNya
Nama kita yang diberikan mereka, selalu berada di dalam doa-doa
Agar kita bahagia tak hanya diduni, tetapi hingga ke surga...
Nama kita ialah doa mereka, agar kita menjadi kaya.tidak hanya kaya harta, tetapi kaya pahala.
Sahabatku...
Mereka yang berjuang, berkeringat, bekerja mencari uang
Hanya semata agar kita kelak lebih hebat dari mereka
‘’Bekerjalah dengan lebih, agar kau lebih hebat dari kami.’’
Inilah nasihat yang tak pernah hilang dari ingatan..
Mereka yang mengajarkan kita tentang arti kasih sayang, kebaikan, kesederhanaan, rendah hati, serta ikhlas dalam menerima kenyataan yang diberi.
Kau tau sahabatku..
Marahnya mereka ialah nasihat masa depan yang cemerlang.
Marahnya mereka itu bukan maksud untuk mengatur hidup kita, tetapi mereka mencoba memperbaiki kelemahan dan kekuranganyang tak pernah didasari oleh kita.
Dan sahabatku, percayalah...marahnya mereka yang terkadang membuat kita sangat benci, kita akan sangat merindukan marah ituketika merekatelah dipanggil kembali.
Apa yang pernah mereka katakan, tak akan pernah ada satu pun yang menjadi kegagalan,
Renungkanlah sejenak,asal muasal kita dari mana. Darah yang mengalir. Jantung yang berdetak setiap detiknya.
Bagaimana mungkin kita bisa menjalani hidup ini, tanpa doa mereka?
Bagaimana mungkin kita bisa seperti ini, tanpa keringat mereka?
Sahabatku..
Bersyukurlah telah memilikimereka, berikan atas apa yang bisa kita beri...
Mereka tidak meminta, tetapi kitalah yang semestinya sadar untuk memberi...
Kini tubuh mereka telah renta, mereka tidak setangguh dulu..
Kini, usai sudah tugas mereka. Tinggal tugas kita menjadi seperti mereka
Menjaga, merawat
Sebagaimana mereka memberikan cintanya kepada kita
Sahabatku...
Bisakah kita seperti mereka?
Bisakah kita merawat mereka, sebagaimana mereka merawat mereka dulu?
Bahkan tidak hanya mengorbankan waktu, tetapi tenaga dan pikiran?
Sudah cukupkah apa yang kita berikan kepada mereka selama ini, sebagaimana mereka mengajari.menasehati, dan mendidik kita hingga keperguruan tinggi?
Lalu sudah bersyukurkah kita telah memiliki mereka, sebagaimana mereka memberi tanpa harap minta?
Sudah pantaskah kita lebihmemuji-muji dan berterimaksih kepada orang lain, ketimbang mereka yang kini sudah tua renta dan tak layak mendapatkan apa-apa dari kita?
Dan sahabatku..
Sering-seringlah mendoakan mereka kepada Allah.
Berdoa dan meminta, agar kita diberi kesempatan, agar kita diberi kemudahan
Untuk membahagiakan pada sisa-sisa umur mereka
Bahwa mereka itu ialah anugrah
Jangan sampai kesadaran yang terlambat..
Membuat kita tidak bisa lapang dada dengan membuka kedua tangan, meneteskan air mata atas kepergian mereka
Berkatalah dari hatimu yang dalam
Berterimaksihlah kepada mereka...
Berbanggalah telah memiliki mereka dan bahagiakanlah mereka
Hanya itu yang mereka minta, kebahagiaan dari anak-anaknya
‘’Ya Allah, berikan aku kesempatan dan kemudahan dalam membahagiakan orangtuaku’’
Aamiin....


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar