 |
Beer Lambert |
Ehm Ehm... sebelum
masuk ketopik, pengen triak jargon dari OKPK 2013
OKPK
2013.......CERDAS, KRITIS, BERSINERGIS
Beer
Lambert,,,,,,BIKIN HIDUP, LBIH HIDUP, SIAPPP,,, itu adalah jargon dari klompok
beer lambert, awal mula terbentuk nama itu ketika mereka dikumpulkan di sebuah GOR Kampus AKA Bogor, untuk
mengikuti serangkaian OKPK ( Orientasi Kemahasiswaan dan pengenalan Kampus )
yang diselenggarakan dari pihak akademik dan dibantu oleh panitia2 lain dari
Mahasiswa AKA.
Ciri khas dari Beer Lambert atributnya serba pink deh, dari name
tage warna pink, buku okpk warna pink,
untung ajah muka ga ikutan pink.hhe..dan itu adalah
seperangkat peralatan wajib yang harus dibawa selama Kegiatan OKPK berlangsung.
 |
For Example |
Bagi yang melanggar akan dikenai sanksi, upzzz termasuk K-bingnya juga kena, kenangan yang tak terlupa juga, ketika ingin memasuki kampus dipinggir jalan menuju kampus terdengar triakan triakan yel-yel, jargon, lagu-lagu penyemangat mahasiswa seperti totalitas perjuangan, Hymne AKA, Mars AKA, dan Hitam putih. sungguh dengan semangat dan antusias mereka mengikuti okpk ini.
Iya memang...OKPK
berlalu tapi karya yang dihasilkan tidak akan pernah padam dan akan trus
menyala. Tak henti-hentinya selalu menghasilkan sebuah karya walau dalam bentuk
tulisan.
Ini buktinya, Maba
AKA Bogor di okpk 2013, bisa menulis catatan singkat tentang dirinya, =D
Ini adalah autobiografi
dari d-bing Beer Lambert , selamat membaca kawann
Autobiografi
milik Hana Ulfah Amanda Maba OKPK 2013 klompok Beer Lambert
Nama
saya Hana Ulfah Amanda. Saya anak pertama dari dua bersaudara. Saya lahir di
depok juga pernah tinggal di Jakarta. Setelah mengembara ke berbagai daerah
akhirnya saat SMA saya pindah ke cibinong Bogor sampai sekarang. Bisa dibilang
sejak SMA hidup saya keras.
Setiap
hari saya bulak balik kabupaten-kota karna saya berskola di sekolah menengah
kejuruan Analis Kimia YKPI Bogor. Jika naik umum menghabiskan kira - kira satu
setengah jam perjalanan, dan jika naik kendaraan pribadi alias motor kira-kira
menghabiskan satu jam perjalanan.
Jadi
setengah enam pagi saya harus sudah berangkat dari rumah, itu pun saya akak telat sampai sekolah. Jika
tidak ingin telat saya harus berangkat jam lima pagi dari rumah.
Perjuangan
saya belum berakhir. Di sekolah saya harus berkutat dengan pelajaran-pelajaran
kimia karna itulah dasar sekolah saya “sekolah menengah analis kimia.”
Saya
benar-benar merasakan perjuangan saya saat kelas sepuluh. Karna saya masih
kaget dengan pelajaran-pelajaran tersebut. Pelajaran tersebut cukup sulit.
Terbukti nilai saya jatuh saat semester satu.
Walaupun
capek baik badan maupun akal, baik jasmani maupun rohani. Tapi saya pantang
menyerah karna Allah, tuhan saya yang menciptakan saya telah berjanji melalui
ayatnya “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum tersebut
mengubahnya.”
Saya
ingin nasib saya, nasib agama saya dan nasib bangsa saya lebih baik lagi. Ayat
tersebut betul-betul memotivasi hingga akhirnya saya pernah mendapat rangking
dua, empat dan lain-lain.
Hari
demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun saya lewati di sekolah menengah
kejuruan Anals Kimia YKPI Bogor tak terasa saya sudah lulus, senang sekali
dapat lulus dengan nilai yang membanggakan.
Setelah
lulus saya melewati dilema yang berkepanjangan karna saya menghadapi pilhan
yang sangat berat yaitu : kerja terlebih dahulu atau kuliah terlebih dahulu.
Dan akhirnya saya memilih untuk kuliah karna saya ingin sekal mengembangkan
diri saya dan kedua orang tua saya juga mendukung keputusan saya.
Sebenarnya
saya sudah sangat tidak mau merepotkan
kedua orang tua saya karena biaya kulah yang tidak terhitung murah. Kadang saya
berfikir jika saya berkerja saya akan dapat penghasilan akan tetapi saya akan
diam di tempat dan tidak berkembang.
Lain
hal nya jika saya kulah. Saya akaln melesat (berkembang) lebih jauh dari pada
ketika saya harus berkerja. Dan saya akan jauh lebih sukses karna perkembangan
saya tersebut.
Semoga
kedua orang tua saya diberikan rezeki yang berlimpah agar dapat mengulahkan
saya. Dan saya akan berusaha (belajar) sekuat tenaga serta dengan
sungguh-sungguh sehngga saya mendapatka hasil yang terbaik untuk membanggakan
kedua orang tua saya. Saya yakin Allah pasti menolong saya dan kedua orang tua
saya.
Oke
pilhan saya adalah jatuh kepada kuliah.
Akan tetapi tidak sampai disitu dilemma saya berakhir. Saya mengalami
dilemma yang berkepanjangan (lagi). “Kuliah dimanakah saya?” pertanyaan
tersebut terus membayangi pikiran saya.
Sempat
terbesit dalam benak saya untuk pindah jalur alias kuliah di jurusan yang tidak
ada hubungannya dengan sekolah saya yaitu sekolah menengah kejuruan analis kima
YKPI Bogor.
Tetapi
saya berfikir kembali jika hal itu saya lakukan saya akan terlalu berat
menjalankan mata kuliah karna harus memulainya dari awal kembal. Dan itu
memerlukan kerja keras yang sangat-sangat tinggi.
Akhirnya
saya putuskan untuk mengambil mata kulah yang ada hubungannnya dengan keahlian
saya yaitu analis kimia. Lalu “di kampus manakah
saya akan kuliah?”
sudah barang tentu semua anak ingin kuliah di universitas Indonesia atau
institut pertanuan bogor dan persaingan disana pasti sangat ketat. Guru saya
pernah bilang, jika ingin berhasil SNMPTN cari universitas yang tidak terlalu
unggul karna persaingannya tidak terlalu ketat.
Pilihan
saya jatuh kepada universitas negreri malang dan Universitas pendidikan
Indonesia. Saya mengambil jurusan kimia dan pendidikan kima. Jurusan tersebut
sangat dekat dengan keahlian saya.
Selain
mendaftar SNMPTN saya juga menaftar di akadem kima analisis dan poltekes
kemenkes Jakarta III jurusan analisa farmasi dan makanan. Sebenarnya akademi
kimia analisis aalah cita-cita saya semenjak saya SMA, saya sangat ingin uliah
di kampus tersebut.
Pengumuman
SNMPTN tiba, sebenarnya saya tidak terlalu mengharapkan untuk lulus SNMPTN karna
kota malang maupun kota bogor merupakan kota yang cukup jauh dari Bogor.
Orang
tua saya kurang menyetujui saya untuk kuliah disana. Dan benar saja saya tidak
lulus SNMPTN . baik di Universitas Negeri malang maupun di Universitas
Pendidikan Indonesia.
Orang
tua saya juga kurang setuju jika saya kuliah di Poltekes Jakarta III jurusan
analsa farmasi dan makanan karna terlalu jauh jika harus bolak balk Jakarta
bogor. Dan benar saja saya tidak lulus di poltekes Jakarta III
Dan Alhamdulllah saya lulus di Akadem
Kima Analisis seleksi rapot. Restu orang tua memang mempunyai andil yang besar
dalam hidup saya. Sebagai bentuk rasa syukur saya, saya akan belajar dengan
sungguh-sungguh di Akademi Kimia Analsis dan saya yakin Allah pasti menolong
saya.
Ada satu
lagi nihhh Autobiografi dari Muftia ( Maba OKPK 2013, klompok Beer Lambert )
Nama saya Muftia Hanani, saya lahir di Singkawang pada
tanggal 28 Maret tahun 1995. Ayah saya bernama Dudi Rosidi, ayah saya lahir di
Majalengka pada tanggal 25 januari tahun 1969. Ibu saya bernama Sarsiti lahir
di Klaten pada tanggal 24 februari tahun 1965.
Orang tua saya atang dan bertemu di Kalimantan ketika di
transmigasikan untuk perataan guru di Kal-Bar. Saat itu oorang tua saya
benar-benar memulai kehidupan dari awal. Pada saat itu kota kelahiran saya
Singkawang belum seramai sekarang.
Satu tahun 5 bulan setelah saya lahir, ibu saya melahirkan
adik saya yang bernama Muflih Muhammad Rasyid pada tanggal 1 Agustus, saat itu
kami sedang berada di kota kelahiran ibu saya di Sribit, Klaten. Beberapa bulan
kemudian kami kembali ke Singkawang dan kami tinggal di rumah seorang nenek
yang sekarang sudah saya anggap nenek saya sendiri.
Adik kedua saya yang bernama Mufid Muhammad Hanif lahir pada
tanggal 19 Maret tahun 1998 di Singkawang. Kota Singkawang sudah mulai ramai
dan kami mengontrak di sebuah rumah di jalan Pramuka, tidak jauh dari rumah
pertama orang tua saya. Tapi ketika adik saya lahir ibu saya sakit dan tidak
bisa merawatnya jadi selama beberapa bulan adik saya dititipkan di rumah nenek
saya di Klaten.
Alhamdulillah kondisi ekonomi keluarga kami meningkat
beberapa tahun kemudian jadi orang tua saya membangun sebuah rumah yang tidak
jauh juga dari rumah pertama kami, rumah itu berada di tepi jalan dan ada pohon
jambu mawar favorit saya di halaman kami. Dan sebelum rumah kami selesai di
bangun, adik saya yang paling kecil lahir pada tanggal 29 September 2004.
Perjalanan pendidikan saya dimulai dari TK Aisyiah, 1 tahun
kemudian saya lulus TK dan masuk ke MI.Muhammadiyah. Saat pertengahan kelas
satu SD mata saya mulai rabun. Jadi saya memakai kacamata. Sejak saat itu saya
jadi malas bermain dan berolahraga keluar rumah padahal sebelumnya saya sangat
senang main dihutan-hutan, itu karna terganggu kacamata dan teman-teman saya
mengolok saya mata empat saat itu saya malu tapi sekarang saya bingung kenapa
saya malu saat itu.
Setelah lulus SD saya masuk ke SMP Negeri 3 Singkawang.
Makin lama saya semakin jadi anak malas dan tidak suka bersosialisasi, saya
bahkan hanya hapal nama teman-teman sekelas saya dan beberapa teman kelas lain.
Dan kalau ada kegiatan ekstra saya sering sengaja datang terlambat.
Saya masuk SMA pada tahun 2010 di SMA tempat ibu saya
mengajar. Sampai SMA pun saya masih belum berubah, tetap anak malas dan tidak
bisa bertanggungjawab bahkan untuk urusan sendiri. Saya belajar hanya saat di
sekolah dan saat ulangan hampir tiba. Walaupun begitu nilai saya termasuk baik
jadi bagaimananpun saya tau itu adalah kesalahan, saya masih belum menyadari
saya harus berubah.
Ketika ujian tiba kondisi kesehatan saya sedang tidak baik
jadi saya tidak bisa belajar dengan maksimal. Saya menyesal telah
menyian-yiakan waktu sehat yang saya punya sebelum ujian tiba.
Saya mendaftar di AKA atas saran teman saya. Karna saya suka
pelajaran kimia dan kebetulan kedua orang tua saya guru kimia jadi saya
tertarik mendaftar di AKA. Selain AKA saya juga mendaftar di UII melalui jalur
rapot di prodi farmasi dan kedokteran. Dan melalui jalur SNMPTN saya mendaftar
di UNTAN prodi kedokteran dan di UGM
prodi farmasi.
Pengumuman dari AKA yang pertama
keluar dan saya di terima di sini. Beberapa hari kemudian pengumuman dari UII
keluar dan saya di terima di prodi farmasi. Daftar ulang di AKA tanggal 7 juni,
di UII tanggal 27 april, dan pengumuman SNMPTN tanggal 28 april, saya adalah
orang yang berfikiran pendek saya memutuskan untuk tidak mengambil UII karna
masih menunggu pengumuman SNMPTN dan waktu daftar ulangnya terlalu cepat.
Tanggal 28 april saya mengecek pengumuman SNMPTN dan saya
dinyatakan tidak lulus. Saya tidak kecewa tapi saya melihat kekecewaan di wajah
kedua orang tua saya. Saya tau betul kalau ibu saya ingin saya masuk ke UGM,
selain ibu saya adalah alumni UGM, kota Yogja juga dekat dari desa nenek saya,
tapi saya sedang tidak berfikiran panjang saat itu, saya adalah orang yang
bertindak hanya berdasarkan mood saja, saat itu saya tiba-tiba yakin kalau saya
ingin masuk ke AKA, ditambah saya malas mengikuti ujian masuk tertulis.
Ibu saya bertanya berkali-kali apakah saya yakin mau
mengikuti pendidikan di AKA, dan saat itu saya yakin sekali. Akhirnya orang tua
saya mengizinkan saya untuk kuliah di sini.
Saya tiba di Bogor pada tanggal 4
juni, saya dan ayah saya menginap di tempat teman ayah saya. Rasanya saya ingin
langsung pulang ke singkawang, saya merindukan ibu dan adik-adik saya. Dan saya
meragukan keyakinan saya, saat itu rasanya saya ingin pulang dan mencoba
mengikuti ujian masuk tertulis. Tapi saya mencoba meyakinkan diri untuk tidak
mundur.
Pada saat saya melihat kota bogor pada siang hari yang macet
dan ramai ini sangat berbeda dengan kota kelahiran saya, saya merasa tidak
cocok dan semakin ingin pulang saja.
Pada suatu saat saya merenung, saya rasa
bersalah mermengingat kekecewaan di wajah orang tua saya, saya tidak akan
pernah bisa berubah kalau saya kembali atau berada di dekat orang-orang yang
biasa membantu saya.
Saya berjanji akan berusaha menjadi anak baik dan
membanggakan orang tua saya. Walaupun sampai sekarang saya masih menjadi anak
yang tidak bertanggung jawab, saya akan berusaha J
Wassalammu’alaikum
Wr. Wb
ekh,,,, ada yang lagi narsis, siapa tuh?????
kesan-kesan d-bing setelah OKPK berlangsung
OKPK telah usai, lega sudahhhh dan sekarang kalian resmi menjadi Mahasiswa Akademi Kimia Analisis Bogor /2013
Congratulations......
jangan lupakan Beer Lambert ya...