RSS

Mencoba Dunia Baru


Apapun aktivitasnya, jati diri gue tetaplah seorang Muslimah
Bukan suatu keputusan yang mudah, karena awalnya saya kuliahhanya inginbenar-benar kuliah. Tapi ternyata panggilan jiwa tidak bisa dibohongi. Mungkin memang mimpi terlalu tinggi, dan ketika ada kesempatan dan peluang itu terbuka hatipun ingin melangkah. Dan ternyata apa yang saya impikan diberi sambutan hangat oleh kawan-kawan. Bukan oleh satu atau dua tapi dari sekian banyak anggota. Langkah itu pun mulus, langkah itu pun semakin bersinar. Saya dibantu oleh kawan-kawan yang selalu memberikan senyum, estafet demi estafet , tangan demi tangan, senyuman demi senyuman dan dekapan bahagian akan Indonesia yang lebih baik.kata – kata ini bukanlah sekedar kata-kata indah, tapi ini adalah sebuah haluan hati yang tak bisa terpatahkan.
Saya menuliskan ini, bukan berarti saya sedang bersedih namun saya bahagia, merasa senang karna kita duduk disini bukan hanya sekedar untuk duduk mendengarkan ceramah atau puisi atau sambutan , tapi ....
kita disini menjadi satu bagian dalam dinamikan peradaban. (kutip kata dari seorang aktivis kampus)
ntah ingin jadi pendobrak, pembangun peradaban atau hanya ingin menjadi penonton dalam perubahan itu. Menjadi budak nafsu pribadi yang tak ada habisnya, menjadi budak-budak ambisi yang tak tahu kapan ujungnya.menjadi budak-budak tentang keinginan yang tak tahu kapan puasnya.
Tapi kini..kita memilih ,kita menginvestasikan waktu kita untuk masa depan kita. Tak ada mimpi yang terlalu tinggi, yang ada hanyalah usaha yang terlalu sedikit. Yang paling penting , kunci mengapa manusia bisa berada disini , kunci mengapa manusia bisa duduk disini, kunci mengapa manusia bisa berdiri disini, kunci mengapa manusia bisa menembus peradaban yaitu CINTA.
Kita tak bisa menampikan bahwa cintalah yang membuat kita bertemu, yang membuat kita percaya , yang membuat kita bisa berbagi, cinta yang membuat kita berkorban bahkan dengan cinta membuat kita saling memaafkan.
Cinta pula yang membuat manusia berubah, membenci, membunuh. Dan saya selalu percaya bahwa pemimpin itu tentang mencintai.
Dan, ketika cinta itu ada tak ada kata lelah , tak kan lelah mengajari kita. Ketika cinta itu ada, tak ada kata-kata bosan , tak kan bosan mendekati kita. Ketika cinta itu ada tak pernah ada kata henti.
Maka dari itu cintailah kawan-kawan yang kamu pimpin. Inilah adalah kunci memperbaiki diri.
Terima kasih ku ucapkan kepada PPBY, IMAKA Mengajar, Eskim, dan BimbBi yang telah mengajarkan arti tentang CINTA kepada saya.
Dan saya benar-benar telah mencintai kalian.
#Kecintaan selanjutnya adalah meneruskan cita-cita yang tetunda “terjun ke dunia Psikolog’’

(Univ.Hannover, Jerman), menciptakan Indonesia yang difabel Friendly. Indonesia yang ramah dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar