Embun Pagi
Saat ini hatiku lagi berseri
Karena datangnya
setetes embun pagi
Saat ini pikiranku
lagi berlari
Mengejar jati diri
Kaki melangkah dengan
hati nan membongkah
Walau ketidakpastian
datang dan hilang
Namun, aku tenang
karena embun telah datang
Membasahi ladang
kerontang
Wahai embun pagi
Basahilah jiwaku
Basahilah ladang
kering hatiku
Apakah hanya
fatamorgana?
Ataukan akan menjadi
nyata?
Apa pun jawabannya
Terimakasih embun pagi
Engkau telah datang
hilangkan sepi
Sumber;
novel ‘’Mukenah dan Sajadah untuk Soya’’ hal 18
0 komentar:
Posting Komentar