RSS

Curhatan Seorang Anak Dengan Ibunya

Curhatan Seorang Anak Dengan Ibunya
Di suatu pagi ada seorang anak yang duduk termenung di sudut kamarnya. Anak itu termenung mengingat dan memikirkan tentang mimpinya semalam. Mimpi yang telah membuatnya takut dan selalu terpikirkan.  Ntah apa yang ia bayangkan sehingga dia begitu  takut apabila mimpi itu menjadi nyata. Tak tau apa yang harus ia lakukan, hanya duduk da terdiam. Dan pada akhirnya, karna tak kuasa menahan beban itu sendiri. Anak itu kemudian curhat dengan malaikat tanpa sayapnya yaitu ibu. Curhatan itu pun dikirim lewat pesan singkat,
            ‘’Mah, aku sayang mamah’’ diketik pesan tersebut lalu dikirimnya
Send....................
Tak lama kemudian dapat balasan.’’
            ’iya ka’ mamah juga sayang kaka’’
Mungkin Ibunya sedikit heran dengan membaca pesan singkat  anaknya ini, tidak seperti biasanya dia mengirim pesan seperti itu secara. Tetapi ibunya tetap berpikir positif, barangkali anaknya sedang merindu ibunya. Karna sudah beberapa bulan tidak bertemu dengan ibunya. Maklum jarak antara Purworejo – Bogor tidak bisa ditempuh dalam waktu beberapa menit, butuh waktu berjam-jam untuk hanya sekedar mengucap say hello setiap kali rindu. Dan ini yang membuat anak itu memutuskan untuk kost, karna anak itu juga mempunyai tanggung jawab yang besar sebagai seorang anak yaitu membahagiakan orang tuanya. Saat ini anak itu sedang duduk di bangku semester tiga disalah satu kampus yang letaknya di Bogor.
Bogor adalah kota yang pertama kali dia menginjakkan kaki disana. Begitu banyak kisah kasih yang ia tuliskan selama berada di kota hujan tersebut.  Sedih , haru, canda , tawa, bahagia, suka, duka pernah ia rasakan dikota itu. Semuanya terekam indah di dalam memorynya.  Banyak sekali yang ingin ia lakukan di kota itu, semuanya sudah ditorehkan didalam mimpi-mimpinya. Sudah tercatat jelas di dalam buku diary maupun di blognya. Hanya tinggal eksekusi....
Tapi sayang, umurnya dia mungkin tinggal beberapa hari lagi. Ntah apa yang ada dpikirannya sehingga diaberani berucap seperti itu. Di suatu malam anak itu sempat bermimpi, dia bermimpi buruk. Mimpinya itu seperti hal nyata yang akan segera terjadi.
Konon kalau orang jawa bilang, apabila ada seorang yang  sering dihantui mimpi oleh orang orang yang sudah meninggal dan mengajaknya untuk pergi, itu suatu pertanda bahwa umur seseorang tersebut tidak akan lama lagi. Benarkah???  Dan mimpi itu dialami oleh anak itu.
Ada rasa takut didalam dirinya, ntah hal itu pasti apa tidak. Ada rasa sedikit percaya bahwa mimpi itu benar. Wallahuallam..hanya Allah yang tahu umur seseorang.
Lanjut mengenai curhatan dengan ibunya
Anak itu kembali mengirim pesan singkat lagi;
            ‘’ Mah, kalau misal kaka’ pergi dulu meninggalkan mamah, ayah, kaka’ sama adik gmana ya mah’’ ???
Send.......
Sebenarnya anak itu tidak mau mengirim pesan itu, sedikit aneh isinya, ngaco//// rasanya berat mengirimnya. Saat mengirimnya pun, air mata tak kuasa tertahan.
Pesan pun diterima oleh ibunya;
Sontak ibunya heran, apa maksud pesan yang dikirim anaknya ini???? ibunya pun bertanya tanya??? Lalu ibunya cepat-cepat membalas pesan itu.
            ’Maksud kaka’ apa sih?? Mamah ngk ngerti???’’
            ‘’kaka’ lagi kangen sama mamah??’’
Anak itu pun sebenarnya juga bingung, kenapa tiba-tiba ia berbicara seperti itu, ntah dan ntah apa yang ada dalam pikirannya?? Dunia??? Akhirat??? Surga??? Neraka???
Obrolan pun dilanjutkan via telepon;
            ‘’Hallo assalamualaikum’’
‘’Waalaikumsalam’’ apa kabar mah??’’
‘’Alhamdulillah baik ka’, kaka’ gimana dibogor?? Sehat?? Gimana UAS nya?? Lancarkan???
‘’Alhamdulillah mah, sehat tapi lagi sedkit batuk nih, iya insya allah lancar UAS nya.’’
‘’Harus dapat nilai bagus ya ka’ uasnya’’ jawab ibunya.
‘’Insya allah mah, ‘’ owh ya mah kabar keluarga di rumah sehat kan??’’
‘’Iya alhamdulillah sehat, kaka’ tadi sms mamah apa?? Kok aneh tak seperti biasanya??’’
‘’Gapapa mah’’  kaka’ lagi kangen aja sama mamah, ‘’jawab anak itu
‘’sabar ya ka’ bentar lagi pulang kan?? Bentar lagi kan libur UAS, jadi ditunda dulu ya kangennya.’’ Jawab ibunya
‘’iya mah, tapi hari ini kaka’ bener-bener kangen mamah’’ kaka’ sayang mamah, kaka’ rindu mamah, kaka’ pengen ketemu’’
‘’iya sabar ya sayang, berdoa aja sama Alla, biar diberi kelancaran buat UASnya setelah itu pulang dan ketemu sama mamah’’ semangat yaaaa ...anak mamah ga boleh cengeng, harys kuat, harus sabar, dan juga tegar. Baru kaya gitu aja udah cemen. Bukan anak mamah itu mah??’’ jawab ibunya denga nada semangat.
’iya mah iya, mah kaka’ mau tanya?? Kalau misal kaka’ lebuh dulu pulang Kerumah Allah boleh ngk mah??
Ibunya pun kaget???? Maksud kaka’????
Ibunya pun terdiam.............................
            ‘’Iya mah,kenapa mah?? Kan umur seseorang ngk tau sampai kapan?? Yang tau kan hanya Allah. Semua orang yang ada didunia ini pasti akan kembali kan kerumah Allah??’’
Iya kak’ tapi???? Kenapa kaka; sekarang bisa berpikir sejauh itu??
‘’kaka juga ngk tau mah, lagi kepikiran aja sama dunia akhirat’’ jawab anak itu
Mah kalau kaka’ punya salah, kaka minta maaf ya mah?? Maapin kaka juga yang belum bisa membahagiakan mamah dan keluarga sampai saat ini, maaffff bangettt mah.
Aku sayang mamah......
Rindu mamah.......
Berikan doa terindahmu untuk kaka ya mah......
Insya Allah doa mamah sangat berati buat kaka’
Daaaaa.... mamah............
Tutup telepon, dan air mata anak itu tak bisa tertahankan.............
Anak itu pu berucap dalama hatinya’’
‘’Ya Allah, jika umurku hanya cukup sampai disini, aku ikhlas...’’
‘’dan jika aku pergi sekarang, jangan biarkan orang terdekat hamba sedih karna hamba, berikan lah kebahagiaan kepada mereka. Karna jika mereka bahagia hamba pun kan ikut turut bahagia. Sebelum hamba pergi jauh, ijinkalan hamba untuk mencium telapak kaki ibu hamba.
Karna surga berada ditepalak kaki ibu hamba, dan ijinkanlah hamba untuk menggapai surgaMu ya Allah, surga yang Engkau Ridhai dan yang Engkau kasihi. Aamiin
Aaminn ya rabbal alamin....’’
Dan itulah kisah curhatan seorang anak dengan ibunya,dan doa seoarang anak sebelum ia pergi.









  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar