RSS

Charlie and the Chocolate Factory

Tadi malem gue, Aisyah,dan Rini (temen kosan) nyempetin buat nonton film. Bener kata Aisyah pura-pura lupa ngk ada UAS kita bertiga malah nonton film. Lupain sejenak lah yaaa kan masih di kasih jeda libur 2 hari lagi. Hhee...
Film ‘’ Charlie and the Chocolate Factory’’ ini udah lama sejak tahun 2005 tapi kenapa gue baru nonton yaa?? Sumpahh dehh gue kudet binggo.....
Kata teman gue film ini diadaptasi dari sebuah buku yang mirip dengan judul filmnya ‘’ Willy Wonka and the Chocolate Factory’’ karya Roald Dahl yang dirilis tahun 1964 (sumber lengkap gue cari di internet gara-gara gue suka dan kepo sama asal usul film ini ).
Dikisahkan seorang anak dari sebuah keluarga miskin yang bernaa Charlie Bucket yang sangat menyukai cokelat. Tapi sayang , karena orang tuanya sangat miskin dan tak mampu membelikan cokelat, Charlie jarang memakan makanan favorit. Ibunya hanya sebagai Ibu rumah tangga, sedangkan ayahnya adalah buruh pabrik yang gajinya sangat kecil. Kakeknya , Joe hanya gemar mengingat masa-masa bahagia sewaktu dia bekerja di Pabrik Cokelat Wonka.
Ekhh gue nyritain ini kembali sambil makan permen cokelat juga lohh.... hhee
                    Willy Wonka

Suatu hari ...pemilik pabrik dan cokelat Willy Wonka , yang tak pernah terlihat oleh seorang pun selama bertahun-tahun , mengumumkan perlombaan di seluruh dunia untuk lima anak yang akan mendapatkan kesempatan tour ke Pabriknya. Tiket emas telah disembunyikan di lima batang cokelat produksi Wonka yang tersebar di seluruh dunia. Gue pengennn... arggghh tapi ini sepetinya hanya terjadi di negeri dongeng.
Empat tiket emas sudah dimenangka oleh anak-anak yang tersebar diseluruh dunia. Satu tiket jatuh ditangan Ausgustus Gloop, bocah pecinta cokelat dari Jerman. Ia sangat suka makan, Willy Wonka said ‘’I can see that, you’re fat’’.  Wooo kata kata yang menurut Ausustus ini adalah sebuah penghinaan yang membuat ia terdiam seribu bahasa. Tapi ya syudahh lahh tidak terlalu dipikirkan oleh Augustus Gloop ini.
Ausgustus Gloop

Tiket kedua jatuh ditangan Veruca Salt dari Inggris. Ia adalah gadis kaya yag selalu dimanja. Pabrik kacang milik ayahnya selama 3 hari berhenti dan para pekerja hanya disibukkan dengan membuka Bungkus Cokelat Wonka hanyak untuk mencari Golden Ticket. Kedua orang tuanya selalu menuruti keinginannya.
Veruca Salt

Tiket ketiga didapatkan oleh Veronica Beauregarde dari Amerika Serikat. Ia selalu mengunyah permen karet, bahkan ketika ia hendak mencoba makanan lain, ia mengeluarkan permen karetnya dan menempelkannya di belakang telinga. ‘’Mengapa tidak kau buang saja?’’ tanya Charlie . lalu veronica menjawab ‘’agar aku tidak menjadi pecundang sepertimu’’.
Veronica Beauregarde

Mike Teavee adalah anak keempat yang tidak merasa terlalu beruntung telah mendapatkan tiket emas. Ia sedang sbuk main PS ketika crew televisi datang dan mewawancarainya tentang tiket emasnya. Dia haya menjawab tak peduli.
Mike Teavee
Tiket kelima belum didapatkan , charlie yang miskin tertunduk menonton berita tiket-tiket tersebut. Disaat ulang tahunnya , orang tuanya membelikan Cokelat Wonka berharap ia mendapatkan cokelatnya. Ternyata nihil, setelah dibuka tidak terdapat golden ticket didalamnya. Dilain hari , kakek Joe yang dulu pernah bekerja di Pabrik Wonka memberikan charlie kesempatan , ia memberika satu koin untuk membeli cokelat Wonka. Charlie segera berlali keluar dan kembali lagi agar dapat membuka cokelat itu bersama kakek Joe. Dan wallaaaa , hasilnya nihil jugaa.  Cokelat kedua yang dibelinya pun belum mendapatkan hasil. Ketika ia berlalri keluar, dia melihat selembar uang kertas yang tertutup saju dijalan, kemudian ia mengambilnya dan menukarkannya dengan cokelat Wonka. Tarraaa ketika dibuka Charlie mendapatkan sebuah golden ticket yang ke lima. Yeee akhirnya... usahanya kesabaran ia menunggu tidak sia-sia. 
Charlie

Setelah itu ia berlalri menuju rumahnya dan berteriak memberi tahu keluarga nya bahwa ia mendapat golden tiket. Woooo alangkah senangnya, ia mendapatkan keberuntungan itu. Untuk tour berkeliling di pabrik Wonka, masing-masing anak hanya boleh ditemani oleh seorang wali dewasa.
Jadi pertanyaannya , Siapa yang akan menemani Charlie????
Awalnya charlie mengurungkan niatnya untuk pergi, karena ada beberapa porang yang menginginkan golden tiket itu dengan menukarnya dengan sejumlah uang. Charlie pikir orang tuanya lebih membutuhkan uang untuk merenovasi rumahnya.  Kemudian kakeknya yang satunya berkata ‘’Keluarga adalah segalanya, hanya orang yang bodoh yang mau menukarnya dengan uag banyak’’.
Charlie ingin ayahnya yang ikut bersamanya, tapi karena kakekJoe yang lebih antusias dan ingin ikut akhirnya ayahnya mengalah. Yippyyyy .. akhirnya ,Charlie pergi bersama kakek Joe ke pabrik cokelat Wonka. Tepat pukul 10.00 AM , mereka berlima beserta walinya masuk ke gerbang pabrik. Mereka disambut oleh boneka-boneka yang berputar dan bernyanyi tentang kehebatan Willy Wonka. Dikahir lagu, kembang api yang memeriahkan perkenalan singkat tersebut tanpa sengaja terbakar. Lucu...............
Selanjutnya mereka diajak masuk oleh Willy Wonka untuk melihat-lihat pabriknya. Ruang pertama yang mereka kunjungi adalah ruang untuk bercampur cokelat. Terlihat seperti taman mirip negeri dongeng dengan sungai cokelat yang mengalir didalamnya. Heii terdapat air terjunnya juga loh, dan semua yang didalamnya terbuat dari cokelat, semuanya bisa dimakan kata Willy Wonka. Woooo its amazing.
Labu-labu beris manisan, cherry berupa permen, bahkan rumputnya pun adalah permen. Augustus Gloop yang rakus dan doyan makan ini begitu terpesona dan melupakan batang cokelat yang dibawanya. Ia begitu rakus memakan semua yang ada , bahkan berlutut mamakan rumput sepeti kambing memakan rumput. Iiiuuuhhhh.....kemudian ia berusaha minum dari sunga cokelat dan terjatuh kedalamnya. ‘’Tolonggg!! Ia tidak bisa berenag !! teriak ibunya. Tapi Augustus terlanjur terhisap ke dalam pipa penyedot cokelat dan di kirim ke ruang pembuatan fudge. Tapi diakhir cerita Agustus akan abik abaik saja kok.

#tersisa 4 anak................
Selanjutnya , mereka diajak naik perahu berbentuk kuda laut yang dikemudikan oleh Oompa-Loompa, manusia manusia pygmi yang dipekerjakan olehWilly Wonka dengan cokelat sebagai bayarannya. Perahu mereka melewati aliran sungai cokelat yang deras. 
perahu berbentuk kuda laut
Perjalanan ini cukup menegangkan , seperti melewati arung jeram. Sepanjang perjalanan mereka melihat ruang ruang lain. Salah satu ruang yang agak sadis adalah ruang pembuatan Whipped Cream. Di ruang ini whipped cream dibuat dengan mencambuk (Whipping) sapi. Ruang berikutnya adalah riset Wonka (the inventing room). Di ruang ini wonka melakukan eksperimen-eksperimen untuk mendapatkan berbagai macam permen yang menarik. Salah satu permen yang menarik bagi Veronica adalah Three Course Dinner Gum alias permen karet tiga macam makan malam. Dengan memakan satu permen karet ini, maka kita akan merasakan tiga macam makan malam. Tapi permen karet ini belum sempurna. Begitu yang memakannya merasa makanan penutupnya, blueberry pie, maka orang yang memakannya akan menggelembung dan menjadi blueberry. Veronica tidak memperdulikan peringatan Wonka dan memakan permen karet tersebut, ia kemudian menggelembung dan terpaksa mengakhiri di ruang jus. Menurut Wonka, jusnya harus segera dikeluarkan agar Veronika dapat kembali seperti semula. Veronika akhirnya dapat kembali seperti semula, namun tetap dengan kulit biru dan tubuh yang sangat elastis.
#tersisa 3 anak
Selanjutnya Wonka mengajak mereka keruang kacang (the nut room). Dirunag ini sepasukan tupai sedang asyik memilah kacang dan mengupasnya tanpa lelah. Veruca sangat tertarik dengan tupai-tupai cerdas itu. Ia memaksa untuk memiliki salah satunya. Tanpa memperdulikan peringatan Wonka, Veruca masuk ke area tupai dan berusaha mengambil salah satu tupai. Tupai-tupai itu marah dan mnyerang Veruca. Ayahnya panik, namun Willy Wonka seperti memperlambat untuk menemukan kunci pintu masuk ke area tupai. Tupai kemudian memeriksa kepala Veruca dengan mengetuk-ketuk seperti memeriksa kacang. Para tupai memutuskan bahwa Veruca adalah kacang busuk dan memasukkannya ke dalam tempat sampah. Ayahnya pun akhirnya ikut masuk ke dalam tempat sampah. Oompa – Loompa menyanykan lagu yang intinya menceritakan bahwa sang ayah pun ikut bersalah karena telah memanjakan Veruca, karenanya juga pantas masuk ke dalam tempat sampah. Di akhir cerita mereka berdua keluar dengan berlumuran sampah, namun secara fisik baik-baik saja lah ya.
#tersisa 2 anak....
Selanjutnya hanya tertinggal Mike Teave dan Charlie Bucket. Willy wonka mengajak mereka berdua masuk ke dalam lift yang bisa bergerak kemana saja. Dinding lift ini dipenuhi dengan tombol-tombol yang menunjukkan ruang yag dituju. Salah satu ruagan merupakan semacam rumah sakit bagi penderita luka bakar. Di sini diperlihatkan boneka yag terbakar di awal perjalanan. Ruangan ini agak mengerikan sebenarnya. Setelah berkelana dari satu ruangan ke ruangan lain, akhirnya Mike Teave memilih untuk berhenti di ruang televisi. Di ruang ini, Willy Wonka sedang melakukan eksperimen mutakhirnya, pengiriman cokelat melalui televisi. Cokelat yang superbesar diperkecil, lalu dikirim keseluruh televisi di dunia. Di televisi cokelat tersebut muncul dengan ukuran normal dan langsung dapat diambil dan dimakan. Mike sanagt terpesona denga penemuan ini dan memaksa mengirimkan dirinya sendiri ke dalam televisi tanpa memperdulikan peringatan Wonka. Mike pun mengecil hingga hanya seinci tingginya. Wonka kemudian mengirimkannya ke ruang peregangan. Sayangnya peregangan itu terlalu berlebihan sehingga mike menjadi sangat tinggi dan sangat tipis di akhir cerita akhirnya hanya tinggal Charlie sendiri.

Wonka menyelamatinya dan mengajak masuk ke dalam lift kemana saja. Dengan lift teersebut, Wonka mengantar Charlie pulang. Lift langsung masuk menerobos rumah Charlie dari atas sehingga merusak sebagian rumah sederhana itu. Wonka berkenalan dengan seluruh keluarga Charlie dan mengatakan bahwa hadiah sesungguhnya adalah seluruh pabrik cokelat miliknya. Namun dengan syarat Charlie harus meninggalkan keluarganya. Menurut Wonka, tak mungkin mengurus pabrik cokelat tanpa meninggalkan keluarganya. Charlie menolak tawaran tersebut. ‘’aku tak akan menukar keluargaku dengan uang berapa pun jumlahnya’’ begitu kataya. 

Wonka pun pergi dengan kecewa. Setelah Wonka pergi, keluarga Charlie kembali menjalani kehidupan mereka dengan bahagia. Hanya Wonka yang tidak bahagia. Permen-permen baru ciptaannya tidak ada yang berhasil di pasaran. Ia pun menjadi seorang yang menyedihkan. Akhirnya Wonka memutuskan untuk mengkhiri kesedihannya dengan menemui Charlie.
Ketika itu Charlie sedang bekerja sebagai tukang semis sepatu. Ia tidak tahu bahwa pelanggannya adalah Willy Wonka. Charlie lalu menyarankan untuk memperbaiki hubungannya dengan sang ayah (seorang dokter gigi). Mereka kemudian naik lift ke mana saja menemui ayah Wonka.
Wonka akhirnya bertemu ayahnya dan memperbaiki hubungannya dengan sang ayah. Di akhir cerita Charlie akhirnya menjadi pewaris Wonka dan Wonka menemukan kembali makna keluarga yang sesungguhnya.
Yeeee happy ending.......................
Bogor , 27 Desember 2014








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar