RSS

''Education''

‘’Ketika pendidikan sulit dijangkau, ketika pendidikan menjadi sebuah komoditi, adakah secercah harapan untuk menggapai cita cita???’’


Pendidikan merupakan suatu kebutuhan. Dimana awal dari proses dimulai sejak kita masih anak-anak. Masa anak-anak inilah awal mula kita mengenal pendidikan, suatu proses yang dinamakan belajar. Tapi realitanya, dikehidupan yang sangat serba modern ini,masih banyak anak-anak yang putus sekolah, fasilitas pendidikan kurang memadai dan apalagi produk pendidikan yang sering hanya diukur dari perubahan eksternalnya saja. Perubahan eksternal yang dimaksud disini kemajuan fisik dan material yang hanya dapat meningkatkan pemuasan suatu kebutuhan. Dewasa ini, yang sering menjadi topik pembicaraan, Kenapa manusia dalam dalam memenuhi kebutuhan sering bersifat tak terbatas. Produk pendidikan yang berubah menghasilkan manusia yang serakah, egois dan anti sosial. Perlu diadakannya gerakan sosial, dimana kesadaran ini merupakan salah satu upaya bersama dalam menjawab permasalahan-permasalahan seputar kehidupan sosial maupun pendidikan. Dengan menumbuhkan rasa kebersamaan yang cinta sosial, kita bersatu dan bergerak bersama, menciptakan sebuah perubahan kearah yang lebih baik, sekalipun kecil nilainya.
Semangat kebersamaan inilah yang dirasakan kian memudar ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat, sementara kondisinya begitu banyak menunjukkan keprihatinan yang mendalam. Timbul pemikiran, pendidikan memiliki tujuan yang dapat membebaskan. Artinya bebas dari segala macam kekerasan, ketidakadilan, penindasan, keterbelakangan, kebodohan. Suatu usaha yang tidak tertanam dengan jeaas, ibarat seseorang berpergian tak tentu arah maka hasilnya pun tak lebih dari pengalaman selama perjalanan. Bukan berarti pengalaman itu tidak penting , pengalaman masa lalu dapat mempertajam tujuan gerakan pendidikan sosial bagi anak – anak yang sangat membutuhkannya.  Tanpa pendidikan, anak-anak akan sulit berkembang dan bahkan akan tertinggal dengan kecanggihan teknologi yang telah tercipta.
Meskipun sering ada model-model bantuan pemerintahan sudah banyak disosialisasikan dan direalisasikan seperti, dana bos, beasiswa, santunan bagi anak-anak yang kurang mampu. Tapi, kenyataanya bantuan tersebut tidak terlalu mendukung untuk kemajuan pendidikan dan bahkan masih banyak orang yang belum tersentuh dengan pendidikan. Keluhan masyarakat yang merasakan bahwa biaya pendidikan yang mahal, ini realita dalam dunia pendidikan. Mayoritas masyarakat Indonesia kurang mampu, banyak anak-anak yang tidak tersentuh dengan santunan beasiswa hanya karena orang tuanya tidak mempunyai akses ke sekolah tempat anaknya belajar. Sementara penyaluran bantuan pendidikan untuk keluarga kurang mampu, sering kali terhambat oleh adanya jalur birokrasi yang rumit dengan seabrek persyaratan. Seharusnya prioritas utama pendidikan diberikan kepada mereka-mereka yang mempunyai kedudukan istimewa sebagai orang yang berhakmenerima santunan pendidikan. Jangan sampai mereka-mereka ini yang terlantar pendidikannya hanya faktor ekonomi.  Jangan sampai juga mereka menderita batinhanya karena sering ditegur masaah SPP, pembanguna, biaya buku dan lain-lain. Ini saatnya masyarakat Indonesia  mengadakan suatu gerakan sosial untuk perubahan pendidikan.
Adapun kegiatan-kegiatan yang mendukung gerakan sosial untuk membantu pendidikan anak-anak yang sudah menjadi suatu kebutuhan :
1.         Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
2.       Menjadi volunter kegiatan diuar kampus
3.       Menjadi donatur
4.       Donor darah




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar