Semua berputar
cepat. Yang merasa tertinggal. Yang merasa telah duduk digerbong. Tertawa
lepas, tetapi... semua tak sadar, mereka telah tertipu dengan cepatnya putaran.
Hingga mereka tak tahu, siapa mereka sebenarnya. Mereka hanya tahu, tak ingin
tertinggal dalam arus kehidupan. Yang tentu saja melenakan !..
Untuk apa busana wanita diciptakan
Bila wanita hanya menyukai secuilsaja darinya
Yang manakah fungsinya busana wanita
Menutupi ataumembukai
Manakah yang lebih modern
Wanita purba dengan secarikkulit kayu
Ataukah...
Dengan sejumputkain yang nyaris sama besar
Aku sungguh ingin tahu..
Cepatlah jawab ...!
Cepatlah katakan...!
Aku bingung
denganpola hidup wanita barat. Kenapa? Karna , kehormatan wanita barat terletak
pada suatu kata : Kecantikan. Kehormatan akan mereka dapat bilamana mereka
berparas jelita, berbadan langsing dan juga seksi. Jika sudah begitu, segala
macam kemanjaan hidup akan mudah didapatnya. Majalah, televisi, dan semua media
pun menggelar award untuk menghargai cantik dan jelita versi mereka itu.
Namun setelah masa
menua hadir, rambut memutih, paras yang mengeriput, body yang tak lagi cihui,
maka tersisihkanlah sisi sisi hidupnya. Tak ada lagi kemanjaan. Tak ada lagi
kehormatan. Janganlah heran, begitu banyak iklan berbagai macam produk yang
menawarkan cara melangsingkan tubuh. Memutihkan dan menghilangkan noda wajah,
meluruskan rambut.
Yah,,begitulah kalau
nilai kemanusiaan diukur dari jasadi.
Masa tua sering kali
berakhir dipanti jompo. Tak ada belaian cinta dan kasih sayang dari anak2nya.
Mengapa pula bisa begitu?? Dulu sekali...ketika sang anak masih kecil. Ia juga
tak pernah merasakan belaian mesra dari sang ibu. Tak merasakan suapan kasih
sayang dari sang ibu. Tak pernah merasakan suapan kasih sayang san ibu. Tak
merasakan indahnya di bawah pengasuhan orang tua. Maka janganlah menanyakan
pembaktian sang anak. Karna sang ibu pun tak pernah memberikan rasa baktinya
sebagai seorang sang ibu dahulu. Maka janganlah menagih sekarang. Tak ada
utang. Maka tak ada yang harus dibayar.
Terkejutttttt ketika
agama kita ini ( Islam ) tak pernah ada yang dinamakan hari Ibu. Tetapi mereka
berusaha mengadakannya. Setahun sekali. Agar ada cinta yang bertaut antara sang
ibu dan sang anak. Agar ada mesra tertaut antara mereka.
Kalau di agama (
Islam ) kita ini.... kita bahkan tiap hari kita mendapati hari ibu.
Iya...tiap hari, tiap tiap saat malahan. Kasih sayang seorang ibu tercurah
begitu saja mengalir apa adanya tanpa dibuat buat. Subhanallah...
Hingga bahkan,
disaat ibu mulai menua. Tak pernah sedikit terbesit sedikitpun dalam pikiran
kita untuk mempanti jompokannya. Tak pernahh dan tidak akan pernah.
Bahkan...disaat itulah kita berkeyakinan saatnya menunjukkan bakti. Maka kita
berkata penuh mesra “ Ibu , berhentilah bekerja keras. Biarkan aku yang
menggantikannya. Ibu cukup rajin memperbanyak ibadah untuk bekal diakhirat
kelak, doakan aku ya semoga aku menjadi orang sukses, dan maafkan aku ibu,
apabila aku terlalu banyak mengecewakanmu. Disaat yang sama, kita dan ibu sama
sama mengucap doa, mohon kepada sana maha kuasa, maha adil, dan bijaksana,
memohon keselamatan dunia dan akhirat,memohon keberkahan, serta memohon ampunan
, mencurahkan segala doa. Dan hanya kepadaMu lah tempat kami meminta.
Ya Rabb..hanya
kepadaMu lah tempat kami kembali.
Hidup didunia ini
hanya sekali. Dan hanya hidupdengan penuh kesadaran yang akan membuat kita
tetap berjalan disaat habis terang.
0 komentar:
Posting Komentar