Bicara rindu, adakah
kiranya manusia yang hidup dibumi ini tak pernah rindu????
Apa pula arti rindu?
Rindu itu sama halnya
dengan cinta,hanya sebuah kata pun tak jelas kata kerja, kata benda atau hanya
sekedar kata imbuhan pemanis rayuan. Sampai seseorang datang memberinya makna. Sampai
kata itu menjadi sakral setara dengan mantra atau sihir hebat yang mampu
melemahkan nadi dalam sekejap.
Jelas, rindu itu hanya
sebentuk kata namun diikuti jutaan makna di belakangnya. Bergantung pada apa ,
siapa penyebabnya dan siap pula yang merasakannya. Rindu pun juga tak ada
takarannya. Setiap manusia yang bernapas di bumi ini punya ambang rindu masing
masing. Tidak bisa disamakan apalagi dibandingkan.
Novel tere liye
(RINDU) gillaaa keren kece badai ………..
Setting tempat yang
berada di kapal belanda bernama Blitar Holland. Sebuah kapal besar yang
membelah lautan mengantar ribuan jemaah haji menuju tanah suci. Novel ini juga
menjabarkan perjalanan haji pada tahun Sembilan puluhan dengan kece dan lengkap
pun juga detail.
Kisah pertama ……
Tokoh utama kisah ini
adalah Bonda Upe. Seseorang yang bersembunyi dari dirinya sendiri, Bonda Upe
yang merupakan idola Anna dan Elsa ternyata bersembunyi di balik baju cerah
khas China yang selalu dikenakannya. Kepiawaian Bonda Upe dalam mengaji
ternyata menyimpan kisah pilu yang bahkan membuat napas tersengal jika
mengingatnya. Menjadi mantan seoarang cabo pelacur membuat wanita cantik ini
bersembunyi setiap hari. Kesuraman masa lalu memaksanya memulai hidup baru. Namun,
ia malah meninggalkan dirinya dibelakang. Masih meletakkan dirinya
mengikutsertakan seluruh jiwa dan raganya untuk hidup di masa yang sama. Kegelisahan
dan penyesalan berganti manjadi oksigen yang beredar diseluruh tubuh 24 jam
sehari. Tak peduli ia menutup hidung, mulut, telinga atau mungkin bersembunyi
di balik lemari. Gelisah akan tetap masuk kedalam tubuhnya, bahkan lewat
pori-pori kulit sekalipun. Pada akhirnya ia merindukan dirinya sendiri. Raganya
sudah lama tak berjiwa tak bernyawa. Ia hanya sibuk melewati satu demi satu
ketakutannta dimasa lalu. Dan hanya dirinya sendirilah yang mampu mengobati
seluruh kerinduan dengan kembali memaafkan diri sendiri. Seringkali manusia
lupa maafkan dirinya sementara terhuyung bersujud setiap malam pada sang
pemilik kerajaan langit dan bumi untuk dimaafkan.
Setiap perjalanan selalu disertai pertanyaan-pertanyaan.
(hal 222)
Cerita selengkapnya ada di novel tere liye yaaaa……
Bogor, 8 Nopember 2014
0 komentar:
Posting Komentar