RSS

Bogor, Kota Seribu Angkot


Kota Bogor


Hahhh….menghela napas sejenak, setelah lama gue berhenti dari utinitas menulis karna sedang focus dengan tugas tugas kuliah. Akhirnya malam ini gue mencoba buat coret coret di blog.
Sedikit cerita tentang daerah yang gue tempatin selama kurang lebih 2,5 tahun ini. Yapz benar Kota Bogor. Layaknya kota atau daerah yang memiliki beragam julukan. Banyak sebutan yang sudah diberikan oleh banyak orang. Beberapa menyebutnya Kota Hujan, sebagian menyebutnya Kota Artis. Tak ketinggalan banyak juga yang menyebutnya Kota Seribu Angkot.
Sebutan Bogor sebagai Kota Hujan memang yang paling popular. Hujan pun disini dengan mudahnya turun setiap sore hari. Cucian pun jarang yang kering dalam waktu sehari. Hehehe maklum anak kosant gue.
Berlanjut dengan cerita Kota Seribu Angkot……
Tertawa saat membaca uraian di sebuah artikel tentang reputasi Kota Bogor sebagai Kota Seribu Angkot. Memang seberapa banyak sih sehingga bias mendapat julukan seerti itu???
Saat gue jalan jalan di kota yang curah hujannya paling tinggi di nusantara ini, gue mengamini julukan tersebut. Gue piker akan perlu waktu 5 tau 10 menit menunggu angkot yang membawa gue ketempat yang gue tuju. SALAH …. Dalam tempo kurang dari 10 menit , sepertinya udah lebih 5 angkot yang lewat di depan gue.  Yahh ini pengalaman bukan kali pertama sih, tapi unik untuk diceritakan….. hhe…
Sewaktu gue duduk menikmati perjalanan di dalam angkot yang sepertinya semuanya berwarna hijau dengan model dan merk yang sama, sudah ada belasan angkot yang berpas-pasan atau saling menyalip . banyak juga yahhhh …nah , saat mencapai tengah kota di dekat Istana Bogor dan Kebun Raya barulah gue ngeliat dengan jelas dengan mata kepala gue sendiri puluhan angkot yang berseliweran di jalanan tengah kota. Semuanya berwarna hiau. Bedanya hanya terletak pada nomor jalur dan nomor pembagian trayek. Apalagi kalo udah di lampu bangjo, berderet deret angkot saling berebutan untuk mendahului, jalanan pun didominasi oleh angkutan berwarna hijau.
Ongkosnya pun cukup bersahabat Rp 2500,00 ribu sekali jalan , terserah mau turun mana ajah. Lajunya pun juga sopan. Bahkan terkesan sopir sopirnya akrab dengan penumpangnya. Ada asumsi yang bias ditarik bahwa banyak warga yang betul betul bergantung pada keberadaan angkot ini untuk mengantarkan mereka beraktivitas setiap harinya.
Wahhh rupanya masyarakat Bogor lebih memilih menggunakan angkot ketimbang kendaraan pribadi. Waajaaaarrrr ajah , kerena dengan banyaknya armada angkot lebih praktis dan ekonomis daripada menggunakan kendaraan pribadi. Sesuatu yang jarang terlihat di kota kota di tanah air terutama pulau Jawa yang sangat bergantung pada kendaraan pribadi sebagai transportasi utama.
Bogor emang kota yang pantas dapat julukan Seribu angkot, aneh rasanya bila tiba tiba angkot menghilang dari jalanan kota ini.
Bogor, 4 Nopember 2014



.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar