Sudah 20 tahun saya
hidup di Indonesia, sudah selayaknya lah saya berbuat sesuatu untuk negeriku
ini. Meski status saya sekarang adalah mahasiswa semester V di Akademi Kimia
Analisis Bogor, tetapi dunia pendidikaan telah menjadi tekad saya untuk mengabdi
kepada Bangsa dan Negara.
Berawal ketika aku
memasuki beberapa organisasi di kampus yang telah memberiku banyak pelajaran
dan pemahaman yang luas. Di sinilah aku mulai berfikir , Indonesia butuh kamu
wahai kaum pemuda untuk memajukan pendidikan di negeri ini. Bahwa sebenarnya
permasalahan permasalahan yang ada didinia ini berakar dari manusia. Dan pendidikan
adalah solusinya. Karena bukan suatu rahasia lagi , maju tidaknya suatu negara
di pengaruhi oleh pendidikan.
Pendidikan merupakan
proses mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. Indonesia adalah
salah satu negara berkembang di dunia yang masih mempunyai masalah besar dalam
dunia pendidikan. Sebagaimana kita tahu bahwa kita mempunyai tujuan bernegara ‘’
mencerdaskan kehidupan bangsa’’ yang seharusnya menjadi sumbu perkembangan
pembangunan kesejahteraan dan kebudayaan bangsa. Yang kita rasakan adalah
ketertinggalan dalam mutu pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan menghambat
penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan ketrampilan untuk
memenuhi janji kemerdekaan yaitu mencerdaskan anak bangsa. Banyak sekali aktor
dan permasalahan permasalahan yang menjadi faktor sulitnya pendidikan di
Indonesia untuk berkembang, salah satunya yang pernah dibahas pada saat saya
mengikuti salah satu seminar mengenai pendidikan yaitu persebaran guru yang
kurang merata, mahalnya biaya pendidikan dan juga fasilitas yang kurang
memadai.
Persebaran guru yang
kurang merata antara daerah kota dengan daerah pelosok tidak sebanding. Banyak guru
yang tidak mau di tempatkan di daerah pelosok dikarenakan transportasi yang
kurang memadai, akses jalan yang susah untuk keluar masuk dari desa ke kota. Dan
banyak guru tidak mau disulitkan dengan hal ini.
Mahalnya biaya
pendidikan, pendidikan menjadi sulit bagi mereka yang hidup di bawah garis
kemiskinan. Mayoritas penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan
mengakibatkan terbengkalai nya mereka dalah hal pendidikan. Faktor ekonomi
menjadi alaan uama mereka untuk tidak menyentuh dunia pendidikan. Pemerintah sudah
mencanangkan pendidikan gratis dan bahkan pendidikan wajib 12 tahun, akan tetapi
biaya biaya lain yang harus di tanggung oleh para siswa tidaklah gratis. Biaya untuk
perjalanan transpot, seragam dan peralatan sekolah tidaklah murah.
Fasilitas pendidikan
yang kurang memadai, banyak sekolah sekolah yang bangunannya sudah hampir
rubuh, tidak memiliki fasilitas penunjang seperti meja belajar, buku ,
perlengkapan teknologi, dan alat alat penunjang lainnya yang menyebabkan
pendidikan tidak dapat berkembang secara optimal.
Nah, disinilah peran
saya dan teman teman berada. Sudah lebih dari 2 tahun saya dan teman teman
bergabung dalam sebuah lingkaran sosial, aktif dalam kegiatan volunteer yang
focus dalam memajukan pendidikan. Kami pun berusaha untuk mencukupi biaya
kebutuhan sekolah dan transpot ke sekolah untuk beberapa adik asuh kami. Tidak hanya
itu, setiap minggunya kami pun juga berusaha memberikan tambahan belajar bagi
anak anak di SD sekitar kampus.
Mungkin ini adalah
langkah kecil yang kami perbuat untuk Indonesia. Bukan perkara ,udah untuk
mewujudkan hal seperti ini. Alam indonesia yang terbentang dari sabang sampai
Merauke tentu sangat luas dan indah. Namun itu menjadi tantangan tersendiri
untk memajukan Negeri ini.
Saya pribadi
hanyalah potongan kecil dari jutaan penduduk Indonesia, dan satu dari milayaran
warga dunia. Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang kaya, dan terus
harus menjadi bangsa yang opyimis. Saat ini , saya dan teman teman baru mempu
berkarya untuk lingkungan terdekat saya. Namun , saya punya tekad kuat dan
optimisme yang tinggi untuk dapat berkontribusi terhada kemajuan bangsa ini. Apapun
gerakannya, dimanapun saya berkarya, semua kebaikan harus dimulai dari diri
sendiri untuk kemudian disebarkan seperti virus. Saya sadar perjalanan
mewujudkan mimpi besar saya masih panjang dan tidak mudah, namun saya akin
bahwa saya berada pada jalur yang tepat.
Semoga ini bukan
hanya wacana tapi bisa terwujud nyata.
Bogor, 6 Nopember
2014
0 komentar:
Posting Komentar