Sembari membuka
laptop,mengingat-ingat dan merangkai kata yang pas buat diceritain sama kamu
(yang baca). Bulan April ini gue banyak banget dikasih kebahagiaan sama Allah,
Alhamdulillah makasih banyak Ya Allah. Gue selalu berusaha menyempatkan apa
yang gue dapet dan gue share dalam blog pribadi gue. Semoga kamu yang baca
mengerti apa yang gue tuliskan.
‘’Kamu tahu kan, kenapa gue suka nulis. Iyaa karena gue tahu,
kamu suka membaca’’
Berasa gue hidup punya
kehidupan sendiri, bukan maksud tak perduli. Hanya saja jalan pemikiran gue
yang berbeda dari temen-temen gue yang lain. Ketika orang lain suka, gue malah
ngk suka. Bahkan sebaliknya…… itu anehnya gue.
*Oke cukuppp, itu hanya
basa-basi tulisan pemanasan sebelum masuk keintinya. Hhhe jangan bingung dulu yaa
kamuuu….
Tulisan yang ingin gue tulis sekarang ini bukan tentang
Rahma kecil, tapi tentang Desi kecil ku. Iya, nama itu mungkin sudah tidak
kedengaran asing lagi. Desi adalah seorang anak kecil yang pertama kali gue
temui ketika kaki gue menginjakkan kaki di Cibuyutan. Mungkin yang sering lihat
update gue di FB, Twitter, IG dll gue pernah share tentang dia. Ntah ada angin
apa tiba-tiba gue pengen cerita soal dia. Gue banyak belajar dari dia, seorang
anak kecil yang cantik, usil, ceria, dan terkadang suka iseng sama
teman-temannya. Dia memiliki banyak teman, karena dia selalu berbagi keceriaan
dengan temannya. Arghhh peri kecilku ini……..
Seperti yang sudah gue bilang tadi, banyak pelajaran
kehidupan yang gue dapat dari dia. Tanya kenapa??? Setiap pulang sekolah , kalo
kita pasti pulang bisa langsung makan makanan masakan mamah. Tapi tidak untuk
Desi kecil ku, ketika membuka tudung saji di meja makan hanya terlihat sepiring
nasi. Tidak ada lauk ataupun sayur untuk dimakan. Yang ada dia hanya bisa menutup
kembali tudung saji itu dan tidak jadi makan malah keluar rumah kembali untuk
jajan lalu main. Suasana seperti itu tidak hanya satu atau dua kali, bahkan
setiap hari. Tapi dia selalu terlihat tersenyum, lincah dan selalu gue dibikin
kangen. Itu bukanlah suatu masalah buat dia.
‘’Sebuah kekurangan bukanlah menjadi suatu batasan untuk
menjalani kehidupan’’
Selalu menyukai
kegembiaraan yang tenggelam dalam kesederhanaan. Tinggal bagaimana kita melihat
sembari syukur dan terpanjat. Baru kemarin menyempatkan ke Cibuyutan Village’s
( buka, tulisan sebelumnya ). Tapi sayang, gue ngk melihat Desi. Kemana dia??
Ntahlah mungkin sedang bermain dengan temannya. Ketika gue menengok sekolah
yang ada hanya ada satu guru dan anak-anak kelas VI. Cukup sebentar, tidak sampai
larut dalam suasana yang mengharukan. Owh yaa, info buat kamu : anak-anak MI
Mistahussholah II pas gue kesana sedang mengadakan Try Out Ujian Nasional.
Doakan yaaa semoga anak-anak MI Mistahussholah II bisa berlanjut sampai SMP.
Aamiin … meskipun jauhh tapi ilmu harus dikejar, semangat anak-anakku.
Jakarta, 26 April 2015
Desi, semoga dalam waktu dekat kita
dipertemukan kembali yaaaa
0 komentar:
Posting Komentar