RSS

Sebuah Pelukan Sederhana

Hello there !!!
One day to share….
Ok guysss…..just for you know
Setiap hari adalah hari baru buat gue. Karena setiap harinya gue dipertemukan dengan orang-orang baru. Ntah kenapa gue lebih suka memilih cara-cara yang sederhana untuk membuat bahagia. Mungkin ini salah satunya, bertemu dengan mereka lagi dengan suasana yang berbeda dan dengan cara yag berbeda pula kita dipertemukan.
Tapi sepertinya tidak demikian, baru minggu lalu gue pergi ke sebuah perkampungan aksi GIMA2 bersama salah seorang teman. Iyaa kami berdua sempat  menengok kesana karena kita mendapat kabar kalau ketua RT bapak Engkos telah berpulang ke Rahmattullah. Sebuah kabar duka yang kami sendiri kaget mendengarnya. Namun apa boleh buat, umur seseorang tidak ada yang tahu. Sekarang kita hanya bisa mendoakan beliau, semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWt, aamiin.
Luar biasa hebatnya rencana Allah itu, kemarin gue berkesempatan bertemu dengan orang-orang yang telah mengajarkan banyak hal kehidupan pada diri gue pribadi. Iya , back to Cibuyutan Village’s. yapz kami ber-empat ala-ala backpacker haha menyusuri kampung itu kembali. Sebuah perjalanan yang cukup panjang kami telusuri kembali. Melakukan pendakian ke atas bukit, keep strong guys yoyoyo…. Lelah, haus, panas, itu pasti kami rasakan kembali. Tapi itu semua terbayar dengan keindahan alamnya.
Sesampai disana kurang lebihnya pukul 11.30 WIB , wow berapa jam yaa perjalanannya?? Kami berangkat pukul 07.30 WIB lohhh. Kurang lebih 4 jam perjalanan, 3 jam dengan kendaraan dan sisanya ditempuh dengan jalan kaki. Itung-itung melatih kekuatan kaki lahh yaaa… hehehe
Rumah yang pertama kami kunjungi adalah rumah Pak Odi. Iyaaa semenjak bapak RT Cibuyutan meninggal. Semua tanggung jawab kampung itu di ambil alih oleh bapak Odi. Tapi ternyata ketika kami sampai disana, rumah itu sepi tidak ada orang. Dan akhirnya orang yang pertama yang kami temui adalah bapak Mista (Bapak kepala sekolah di MI Mistahusshollah II ). Tidak sampai larut dalam percakapan yang lama, karena tujuan utama kami ke Cibuyuan adalah bertemu dengan salah satu murid paling kece yaitu Rahma. Namanya sama kayak nama gue, lengkapnya sih Rahma Hidayatullah. Seoarang anak laki-laki yag bercita-cita jadi pengusaha. Seoarang anak kelas IV di Mi Mistahussholah II. Sebenernya peran gue disini adalah mengantar temen gue yang tertarik dengan cita-cita Rahma yang ingin jadi pengusaha. Kemudian temen gue itu sedikit ingin berbagi dan ingin mewujudkan mimpi kecil Rahma untuk jadi pengusaha. Di kasih modal kecil-kecilan untuk berdagang. Karena temen gue ini ngk tau daerahnya makanya gue sama seorang temen gue mengantar beliau. Semoga mimpi kecil Rahma untuk jadi pengusaha terwujud yaaa. Get prepared Rahmaaaaa…. You’re strong !!!! sebuah pelukan semangat dari Rahma untuk Rahma kecil. Semangattttt …..
Bahagianya bisa berbagi senyuman dengan orang-orang yang kita sayang. Pelukan demi pelukan selalu gue dapatkan ketika gue berkunjung kesana. Mereka seperti keluarga dekat bagi gue. Apalagi kemaren waktu kesana, gue menyempatkan berkunjung ke rumah orang tua asuh gue. Iyaaa gue dapat pelukan mesra dari seorang Ibu dan seorang anak kecil yang telah menanti kedatangan gue kembali. Terimakasih ya Allah… terimakasih karena Engkau telah menghadirkan orang-orang yag selalu sayang kepadaku. Kamu tahukan bagaimana rasanya berpelukan dengan orang yang kita sayangi setelah sekian lama tak berjumpa. Mungkin masih terhitung beberapa bulan, tapi itu terlihat seperti sudah lama sekali. Indah bukan rasanya, semua perasaan terlepas saat itu juga. Ingin sekali untuk tidak melepas pelukan itu. Pelukan membuat rasa sayang gue semakin besar pada Ibu Enoh. Sayanggg…waktu harus memisahkan kita.
Jadi kemaren itu temanya gue melepas kangen, berkunjung dari satu rumah kerumah lainnya. Rumah yang terakhir gue kunjungi adalah rumah almarhum bapak Engkos. Ketika sampai disana, lagi-lagi gue dapat pelukan mesra dari Ibu Engkos. Terimakasih Ibu….. ntah antara sopan dan ngk sopan, setelah melepas pelukan gue bilang :
‘’Ibu, Rahma mau ke belakang sama mau sholat dzuhur boleh ??’’
‘’Iyaa boleh tehh’’.
Begitu sayangnyaaa ke gue, ibunya menyiapkan segala perlengkapan sholat buat gue. Rasanyaaa gue memiliki banyak Mama dimana-mana. Terimakasih ya Allah, banyak orang yang sayang sama Rahma. Selepas sholat ibu Engkos bilang ‘’teteh mau nginep sini lagi??’’ selalu begitu, setiap gue kesana pasti pertanyaan itu ga pernah lupa ibu tanyakan ke gue.
Intinya sih gitu, hhhe setiap gue bilang pake bahasa Indonesia, Ibu nya selalu membalas dengan bahasa Sunda. Ngerti sedikit sih artinya, tapi kalo harus membalas pake bahasa sunda, gue ngk bisa. Hhee…
Terimakasih untuk sebuah pelukan – pelukan sederhana dari kalian. Rahma sayang kalian….
Terimakasih buat Mama yang telah mengajarkan Rahma untuk selalu bersyukur dengan segala nikmat yang Allah berikan.
Terimakasih buat Mama yang telah melahirkan dan membesarkan Rahma sampai detik ini.
 Terimakasih kepada semua orang yang telah terlibat dalah hidup Rahma sampai detik ini dan yang akan datang.
Terimakasih buat kamu yang mau membaca tulisan ini =D
Dann untuk kamu (masa depanku), semoga kita dipertemukan dengan cara yang sederhana pula.


Bogor, 24 April 2015
Sebuah pelukan sederhana dari orang yang sederhana pula
Di bawah birunya lagit-langit Cibuyutan aku berdoa untuk kalian orang yang tersayang


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar