RSS

Merengkuh Rasa Damai

Saat Jalan yang Berbeda kembali Menyapa
@Merengkuh rasa damai


Selimut kebimbangan selalu menghangatkan beragam pilihan, dalam persimpangan jalan,
semua jalan adalah benar jika kau lewati jalan itu hingga akhirnya.
Setiap jalan akan menghamparkan kerikilnya masing-masing, tantangan yang berbeda-beda,
waktu, jarak, kondisi yang pasti berbeda.
Maka bijaksanalah dalam memilih karena setiap pilihan akan menuju pada satu tujuan
dan disertai bermacam resiko yang menjadi pelepas dahaga tersendiri.

Begitulah kiranya di hari ini, dipertemukan dengan dua buah pilihan yang keduanya dibumbui oleh positif dan negatifnya masing-masing. Dan hari ini kembali teringat bahwa arus tetap mengalir
dan telah membawa sepucuk memori ini hingga sejauh ini.
Dan hari ini sebuah persimpangan yang bisa mempercepat jalan menuju suatu tujuan terbuka lebar dalam jangkauan untuk dicoba. Lalu bagaimana?
Hari ini dan satu tahun yang lalu itu berbeda.
Saat dulu sang penggerus penasaran yang mencoba memasukkan beragam serbuk pengalaman,
dan saat ini yang sedang coba meniti jalan meski tanpa tujuan. Kesempatan itu kembali datang,
sudikah kiranya kau menjemput kembali hal itu?

Mencoba kembali menyeduh kehangatan masa itu, saat kita bersama dalam satu atap asrama,
dan mempunyai harapan sama untuk mencoba memasuki atap lain yang sama.
Kita melukiskan tinta-tinta yang sama, hingga lembaran cerita harus memisahkan kita semua.
Ceritamu terlukis bersama mereka. Ceritaku tertulis bersama mereka disini.

Namun kini, persimpangan itu kembali ada. Hanya perlu menyiapkan seberkas keyakinan dan persiapan, serta menunjukan keterbaikan untuk bisa menjadi bagian darinya.
Memang dulu begitu terobsesi dengannya karena obsesi berjamaah untuk bisa menjadi bagian dari pencetak kontribusi.
Namun keterbatasan belum mempersilahkan. Dan hari ini, peluang itu kembali menyapa.
Sempat hati ini kembali terobsesi, imajinasi kembali berlari, dan niat untuk mempersempit waktu luang kembali ada.

Perlahan, semua berkas kembali coba dipenuhi, semua catatan lama kembali coba dibuka.
Dalam kisaran waktu yang tak begitu jauh, hanya perlu beberapa butir rekomendasi untuk melengkapinya.

Diri kembali bertanya, saat kembali terfikir tentang bagaimana hari bisa sampai di sini.
Tentang waktu yang begitu berharga, yang siap dikorbankan untuk beragam aktivitas yang lebih padat namun memang bermakna. Tentang kekeluargaan yang terjalin bersama dengan 2 orang
hebat dalam satu pintu besar, yang mungkin harus ditinggalkan dan menyambut keluarga baru
dalam pemikiran yang nanti pasti akan berbeda.

Maka sampailah kembali pada titik dimana keraguan untuk melanjutkan membakar api yang sudah terlanjur memanas, ataukah mencoba meredamnya dan dialihkan untuk membakar potensi diri secara sendiri. Hanya sebuah kebimbangan dalam perputaran persepsi dan perspektif yang melahirkan sebuah fatamorgana dalam jalanan kehidupan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar