RSS

Jumpa-Sharing Indonesia Mengajar

Berawal dari keinginan , ketertarikan, dan suka banget dengan kata ‘’Mengajar’’. Karena mengajar adalah kewajiban bagi kaum-kaum terpelajar. Seperti sebuah panggilan hati. =D
Baru kemaren , 18 January 2015 diberi kesempatan lagi untuk bertemu dengan Pengajar Muda Indonesia Mengajar. Mungkin pertemuan ini bukan kali pertama tapi ya tetep aja dengan suasana dan waktu yang berbeda perasaan pun berbeda seperti kali pertama bertemu. Dulu , waktu awal bertemu dengan salah satu Pengajar Muda Indonesia Mengajar , namanya kak Anneke Puspa di sebuah forum ‘’Kelas inspirasi Bogor’’ kebetulan satu divisi dalam tim Sosialita da juga Kak Mario kebetulan dari divisi Recrutment tapi gue belum terlalu kenal sih, hanya sebatas tahu ajah.
Gue tuh punya keinginan waktu itu, pengen banget menghadirkan mereka ke Kampus buat sharing – sharing sama kita. Kebetulan dikampus gue punya gerakan namanya Gerakan IMAKA Mengajar. Nah kegiatan tersebut sebenernya terinspirasi dari Gerakan UI mengajar dan Indonesia Mengajar.

Yang di tengah sebelah kiri Kak Mario , kanan Kak Akbar

Dan alhamdulillah mimpi sederhana itu pun terwujud. Pengajar muda Indonesia Mengajar itu pun hadir di tengah – tengah obrolan kita sebagai pengisi ‘’Pembekalan dan Pelatihan pengajar Muda GIMA-2’’. Owh yaa kenalin yang kemaren hadir di tengah – tengah obrolan kita adalah Kak Akbar dan Kak Mario.
Kak Akbar nama lengkapnya sih Muhammad Akbar merupakan alumni mahasiswa UGM jurusan HI. Beliau merupakan Pengajar Muda di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Sekarang dia bekerja di Foreign Cooperation Analisyt LIPI.
Selanjutnya ada Kak Mario lengkapnya Mario Surya Ramadhan dia alumni Mahasiswa UI. Pengajar Muda IV kab.FakFak. sekarang bekerja di Researcher at center for Political Studies Indonesia Institute of Sciences.
Dua pembicara yang kece tapi sayang nih kak Anneke ngk dateng. Mungkin tambah seru bila mereka bertiga bisa hadir bersamaan. Mungkin bisa nostalgia bareng kali yaa. Hhe…
Kalo ngobrolin tentang Indonesia Mengajar, ngk akan ada hentinya. Ngefans banget gue sama pengajar-pengajar nya. Dalam hati ‘’Gue bisa ngk ya kayak mereka??’’ jujur pengen banget gue diberi kesempatan buat jadi Pengajar Muda Indonesia Mengajar. Gue rasa orang yang mau jadi PM itu adalah pilihan yang tepat binggo. Kalo ditanya kenapa pengen jadi PM gue pasti akan jawab ‘’karna gue terlalu CINTA sama  INDONESIA , ingin berbagi keberuntungan yang gue dapet dari pendidikan dan kembali kepada pendidikan’’. Semoga selalu diberi kesempatan =D , kalo pun gue ngk bisa jadi Pengajar nya minimal gue jadi tim Development nya lah. Hhe…karna ladang pengabdian tidak hanya sebatas jadi Pengajar Muda kok. Berusaha menenangkan diri. Keep Calm……”Percayalah bahwa Allah adalah pembuat skenario yang terbaik’’.
Kerennya tuh disini , dari latar belakang berbeda, pendidikan berbeda, asal daerah yang berbeda, tapi memiliki tujuan yang sama, membangun Indonesia lewat pendidikan. Bagi gue yang kemaren ngedengerin langsung dari mulut seseorang yang memperjuangkan mimpi-mimpinya rasanya menyentuh hati dan begitu nyata. Cetarr membahanaaa….apalagi bagi pendengar yang engalami langsung pentingnya kerja sama dalam membangun sebuah mimpi besar. Bersyukur banget , Allah selalu mempertemukan gue dengan oarang – orang hebat untuk merealisasikan mimi gue. Thanks God =D

Indonesia mengajar merupakan gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa yang di gagas oleh Bapak Anies Baswedan. Gerakan ini mengirimkan pemuda-pemudi bagsa ke berbagau kabupaten yang tersebar dari Saban sampai Merauke untuk mendidik selama satu tahun.
WHY????
Awalnya pak Anies terinspirasi oleh salah satu mantan rektor UGM (Pak Koes). Beliau menginisiasi sebuah program untuk mengisi kekurangan guru SMA di daerah. Singkat cerita , sepulangnya beliau mengajk 3 murid paling cerdas untuk kuliah di UGM. Dikemudian hari salah satu dari mereka menjadi Gubernur bank Indonesia. Disamping itu, pengalaman pak Anies di masa kuliahnya menghasilkan pemikiran bahwa janji kemerdekaan untuk mencerdaskan bangsa belum merata.
Mengapa anak-anak SD yang di ajar????
Pada kenyataannya SMP dan SMA itu letaknya sudah di daerah kota, artinya jumlah guru yang ada tidak bermasalah, namun IM mengajak untuk ikut mencerdaskan siswa SD yang notabene letaknya di desa terpencil yang terbatas aksesnya.
Terus bagaimana dan tindakan nyata para PM , apakah hanya sekedar mengajar???
Di waktu luangnya selain mengajar , para pengajar muda IM akan berinteraksi dengan warga, dengan pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masih bayak lagi. Maka di saat itulah mereka bisa memberikan kontribusinya atas berbagai persoalan yang mungkin terjadi, dan yang terpenting sih bisa memberitahukan dunia yang amat luas dan indah terhadap masyarakat disana. Tentang seberapa cepatnya teknologi berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan semakin kreatifnya penduduk Indonesia ini.  Sesuai dan tepat binggo dengan slogannya IM ‘’Seumur hidup memberi inspirasi’’
Lalu manfaat yang didapatkan mereka setelah jadi PM apa??
Yang pertama diberikan salary yang nila perbulannya setara dengan gaji supervisor  di perusahaan Astra Corp lah yaa. Yahh 5 juta lebih lah yaa. Kemudian , diberikan fasilitas kayak misal pelatihan bersertifikasi, remunerasi dan asuransi , yang lebih kerennya sih dikasih fasilitas gadget canggih, yakni PDA yang bisa digunain buat mengakses segala sumber yang dibutuhkan melalui internet. Lalu pengalaman menjadi pemimpin di tengah masyarakat selama satu tahun yang tidak mungkin didapat dengan bekerja di perusahaan manapun. Sttssstt ada sedikit bocoran dari obrolan singkat gue sama PM IM kemaren ada beberapa perusahaan yang menjadi suppport kegiatan tersebut kayak misal Indika, Tripatra, dan Petrosea bahwa IP yang tinggi dan pengalaman menjadi ketua di sebuah organisasi kampus bukanlah jaminan, namun dengan pengalaman / aksi di masyarakat ,mereka inilah yang dicari oleh perusahaan untuk menjadi pemimpin perusahaan.
‘’SETAHUN MENGAJAR SEUMUR HIDUP MENGINSPIRASI’’
Argghhh tertarik dan minat. Itu mimpi gue pengen banget jadi PM.  Apalagi kalo negliat syaratnya itu mesti sarjana dan fresh graduated maksimal 2 tahun dari kelulusan. Usia maks 25 tahun. IPK min 3, dan terakhir bersedia ditempatkan didaerah terpencil.
Duhh gue masih punya waktu berapa tahun lagi ya???  Sarjana masih lama lagi yaa. Kapan yaa gue sarjanya nya , pengen cepet – cepet jadi PM nih broo.
‘’Alangkah indahnya apabila semua anak dapat mendapatkan haknya untuk menerima pendidikan . apabila satu orang dapat membuat perubahan untuk sekitar, bagaimaka kalo dilaukan oleh banyak orang?? Tidak dapat diungkapkan.
Dan kemaren gue dapat nasehat gini nih ‘’melangkah sendiri mungkin akan lebih cepat tapi melangkah bersama akan lebih jauh’’
Gue Dwi Rahmawati dan gue pengen jadi PENGAJAR MUDA INDONESIA MENGAJAR (PM XIII) wait me please……….
Bogor ,19 January 2015
(Di keheningan malam gue menulis ini)

.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar